pagi hari setelah sarapan, dengan gamis hitam dan hijab segiempat berwarna magenta, syifa sudah siap untuk pergi ke pondok pesantren bersama ayah dan bundanya.
setelah yusuf selesai meletakkan koper syifa kedalam bagasi mobilnya, syifa naik dikursi belakang serta laudy dan yusuf duduk dibangku depan, diperjalanan syifa hanya melamun menatap jalanan yang cerah pagi itu, banyaknya mobil mobil berlalu lalang, rumah rumah berderet serta banyak nya anak sekolah an.
kurang lebih pukul 9 pagi, syifa dan orang tuanya sampai didepan rumah ndalem, syifa masih mengumpulkan nyalinya turun dari mobil menuju ndalem bersama orang tuanya, laudy menoleh kebelakang pada syifa yang terlihat gugup.
"its okay nak, ayo" ajak laudy yang membuat syifa tersenyum dan mengangguk mengiyakan.
syifa turun mengikuti langkah laudy dan yusuf sembari menarik kopernya kedalam rumah ndalem, syifa gugup bukan main, pertama kalinya ia masuk kerumah pak kyai yang megah itu, kedatangan syifa dan keluarga disambut hangay oleh pak kyai dan bu nyai yang telah menunggu mereka.
"assalamualaikum" salam yusuf pada kyai Halim untuk berjabat tangan.
setelah dipersilahkan duduk, syifa duduk ditengah tengah yusuf dan laudy dengan muka yang gugup.
"masya Allah cantiknya, syifa ya?" tanya risa pada syifa yang diangguk i pelan olehnya "iya bu nyai" jawabnya.
Risa tersenyum manis kearah syifa "panggil umma sama abbah aja ya nak, jangan canggung canggung dong" ucapnya sembari melebarkan senyumnya.
setelah perbincangan yang kurang lebih 30 menit itu, yusuf dan laudy akan pamit pulang dan meninggalkan putri bungsunya untuk mondok.
"bundaa.." oceh syifa dengan mata yang berkaca-kaca.
laudy mengelus kepala syifa dengan lembut sembari sesekali mengecup nya "hati hati disini ya, ada apa apa bilang ke bu nyai atau telpon bunda sama ayah ya? syifa pinter jangan nangis ayah bunda pulang dulu".
syifa mengangguk dan menghapus air matanya dan melepaskan pelukannya pada sang ibunda dan beralih ke pelukan yusuf.
"nak hati hati disini, ada apa apa bilang ke orang ndalem ya sayang?" tanya yusuf sembari membalas pelukan sang putri.
******
Setelah orang tua syifa pamit pulang, syifa sekarang masih diruang tamu ndalem menunggu putri bu nyai atau teman sekamar syifa menjemput nya.
kurang lebih 10 menit kemudian, putri bu nyai datang, NADIA SAFIRA AL HALIM namanya.
ia langsung menghampiri syifa yang duduk bersebelahan dengan Risa.
"umma ini yang mau jadi temen sekamar nadia?" tanya nadia sembari menoleh kearah syifa lalu mengangguk.
Risa mengiyakan dan langsung menyuruh nadia keasrama agar syifa bisa langsung membereskan barang barang miliknya.
"ikut nadia ya nak" pinta risa menatap lembut Syifa.
"iya umma, kita pergi dulu asalamualaikum" pamit syifa setelah mencium punggung telapak tangan risa.
******
diperjalanan menuju kamar asrama yang berada di lantai 2, syifa dan nadia selalu berbincang, karna syifa mudah bergaul dengan orang baru juga nadia yang suka berteman dengan siapapun membuat mereka semakin dekat satu sama lain.
"ini kamar kita fa" ucap nadia membuka kamar asarama yang kelihatan nya sedikit lebih besar dari kamar asrama lainnya.
langsung terpampang 3 ranjang yang berjejer, 3 almari pakaian, 3 meja belajar dan rak buku untuk menyimpan buku dan kitab kitab mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU ANAK UMMA
Aksihai hai hai semuaaa maapin yaa, ini cerita pertama aku disini, mon maap banget kalo banyak typo atau ga sesuai sama yang kalian inginkan, author nya masih sekolah jadi insya Allah bakal update setiap hari (kalau ga males) jangan males males buat voy...