12. Polos

22 4 0
                                    

‘Bahkan jika semuanya hanya bahagia-bahagaia semu, aku tetap ingin bahagia saat ini.’

Noda dalam Ikatan Suci

~Thierogiara

***

Bagian ini bisa dibaca di Karyakarsa, kemungkinan bab bab selanjutnya juga akan lebih dulu di up di Karyakarsa
 

***

Kepalanya terasa pusing sekali, matanya berat untuk terbuka. Sesya bisa merasakan pelukan seseorang pada tubuhnya, sekelebatan ingatan-ingatan itu mulai menghantui pikirannya dan akhirnya dengan susah payah Sesya membuka matanya. Tidak hanya sampai di sana, terangnya ruangan akhirnya membuat Sesya berusaha untuk menyesuaikan pandangannya dengan cahaya lampu.

“Udah bangun sayang?” tanya seseorang dengan suara berat khas bangun tidurnya.

Sesya langsung menoleh dan mendapati Jodi ternyata memeluk tubuhnya dari belakang, tubuh mereka saling menempel satu sama lain, langsung bersentuhan kulit karena memang Sesya tidak memakai sehelai benangpun pada tubuhnya. Dia sangat mabuk sepertinya malam ini.

“Mas,” kata Sesya.

“Kamu pasti capek banget,” ujar Jodi, ya namanya juga baru bertempur, bagaimana mungkin Sesya tidak lelah?

Sesya mengangguk, saat dia melihat wajah Jodi, kepalanya benar-benar langsung pusing, karena secara otomatis kejadian tadi malam terputar di kepalanya dan dia benar-benar berusaha mengenali wajah Jodi.

Melihat Sesya memejamkan matanya, Jodi langsung mengelus lengan Sesya. “Pasti pusing banget, udah nggak usah mikir apa-apa, aku bahagia sayang, terima kasih banyak,” ucap Jodi mencium kening Sesya.

Hati Sesya juga menghangat mendengar itu, dia mengangguk. Tentunya Sesya juga bahagia, dia menjaga dirinya dengan baik, dia menjaga kesuciannya hanya untuk suaminya seorang dan pagi ini dia terbangun dengan kondisi sudah menjalankan tugasnya sebagai istri.

“Sama-sama mas, terima kasih juga sudah memperlakukan aku dengan baik,” ujar Sesya.

Masih agak canggung, namanya juga pengantin baru.

“Masih sakit ya? Kamu juga masih pusing pasti,” kata Jodi.

Dia langsung inisiatif bangkit dari kasur, menggendong tubuh Sesya dan membawanya ke kamar mandi. Sesya meringkuk di dalam gendongan Jodi, kurag beruntung apa coba dia?

Jodi langsung meletakkan tubuh Sesya ke dalam bathup dan ya, ternyata Jodi juga sudah mempersiapkan air hangat untuk Sesya berendam. Lagi-lagi, kurang beruntung apalagi coba Sesya?

“Makasih mas,” ucap Sesya sekali lagi.

Jodi tersenyum, dia kemudian mengangguk, Jodi mengelus punggung Sesya dan menepuk puncak kepala Sesya.

“Aku ke kamar dulu ya, habis ini kita siap-siap untuk sarapan,” ujar Jodi.

Sesya mengangguk, lagipula pagi ini terbangun dengan kondisi tubuh terbuka saja malu, apalagi kalau Jodi menemaninya mandi, Sesya pasti malu sekali.

***

Selesai Sesya mandi, Jodi yang mandi dan sekarang Sesya sedang menunggu Jodi untuk kemudian mereka berdua sarapan bersama. Sudah agak siang sih, tapi semoga saja mereka tidak terlambat karena ini masih jam sembilanan sebenarnya.

Sesya menatap dirinya sendiri di depan cermin, memegang pipinya sendiri, kemudian mengusap bibirnya. Dia benar-benar seorang istri sekarang, semua bagian dari dirinya, dalam dirinya adalah milik Jodi. Sungguh bahagia yang benar-benar tidak bisa Sesya ungkapkan, sejujurnya semua ini adalah apa yang memang dia inginkan sebelumnya.

“Maaf ya sayang, lama,” ujar Jodi.

Sesya mengangguk, kemudian tanpa sungkan Jodi memasang bajunya di sana, Sesya otomatis membuang pandangannya.

Jodi terkekeh. “Kamu udah liat semuanya,” ujar Jodi.

“Ya, tapi tetep aja, malu,” kata Sesya.

Jodi terkekeh dan menggelengkan kepalanya, justru karena Sesya malu-malu, Sesya begini akan lebih memudahkan Jodi dalam sandiwara yang akan terus dia lakukan dalam pernikahan mereka ini.

Sesya kembali menatap dirinya di depan cermin, dia akan menjadi salah satu sosok yang bisa bahagia di dunia ini kan?

“Yuk,” ajak Jodi setelah selesai, karena memang mereka berdua rencananya mau sarapan pagi.

Sesya mengangguk, kemudian bangkit dari posisi duduknya dan berjalan bersama Jodi menuju tempat sarapan.

Jodi sama sekali tidak menyimpan rasa bersalah, dia gandeng tangan Sesya, dia genggam seolah menunjukkan pada dunia bahwa dia menyayangi wanita ini, dia menerima Sesya menjadi istrinya.

*** 

Noda Dalam Ikatan SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang