Setelah kejadian malam itu, Valerie ingin melupakannya sejenak karena ia tidak mau membuat Stella tidak menikmati liburannya. Di malam itu juga, setelah ia melepaskan dirinya dari pelukan Ryke, Valerie meminta agar mereka tidur di kasur yang berbeda. Awalnya, Ryke menolak ajakan itu, tetapi ia sadar kalau dirinya lah yang membuat itu terjadi. Jadi, ia pun mengiyakannya untuk memberi Valerie ruang.
Butuh berminggu-minggu setelah mereka kembali dari Jepang untuk Valerie menghentikan silent treatment-nya pada Ryke walaupun mereka ada di bawah atap yang sama. Ya, Ryke tinggal bersama dengannya di Penthouse, ia memintanya lewat teks pesan karena walaupun ia sedang tidak ingin berbicara pada pria itu, tetapi ia tetap ingin Ryke untuk selalu ada di dekatnya.
Greyson yang ada di tengah-tengah mereka berdua pun merasa seperti seorang anak yang melihat kedua orang tuanya bertengkar.
"Mom, kapan kau berbaikan dengan ayah?" tanya Greyson kepada Valerie yang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk makan malam mereka disaat Ryke sedang keluar.
Valerie memicingkan matanya pada Greyson, berjalan ke arahnya, dan menoyor kepalanya sebelum kembali buncis dan mengupas kentang.
"Bisakah kau jangan banyak bertanya dan mulai membantuku dengan ini semua?" Valerie menyerahkan pisaunya kepada Greyson. Ia ingin mengambil mentega di dalam kulkas yang lupa ia keluarkan.
Sambil memotong buncis, Greyson membuka mulutnya. Valerie lupa kalau lelaki itu sulit sekali untuk duduk diam saja.
"Ayolah, dengarkan ceritanya dulu," kata Greyson. "Malam itu ia ingin menceritakan semuanya, tetapi kau memilih untuk tidak mendengarkannya. Aneh. Sudah dua minggu, Val."
"Aku sudah memutuskan untuk berhenti mendiamkannya dan mulai mendengarkan ceritanya malam ini. Jangan banyak mengoceh lagi dan kerjakan tugasmu!" seru Valerie sambil memasukkan dada ayam yang sudah dimarinasi ke dalam oven.
"Apa yang membuatmu menunggu selama ini?"
Valerie membekap mulut Greyson dengan sarung tangan oven yang sangat tebal itu ketika Ryke sudah kembali dari luar. Ryke melihat pertunjukkan di depannya dan ia tertawa kecil.
"Kau harus melihat wajahnya, Val. Wajahnya mulai memerah," kata Ryke di tengah tawa kecilnya.
"Greyson pantas mendapatkannya mengingat betapa sulitnya ia untuk menutup mulutnya," jawab Valerie yang tidak diharapkan oleh Ryke karena ini kali pertamanya Valerie membuka suaranya untuk dirinya setelah sekian lama.
Seketika Ryke tersenyum dan Valerie melihatnya. Ia pun ikut tersenyum sebelum suara siulan dari Greyson terdengar.
Bagaimana bisa mendapati senyuman dari Ryke dapat membuatnya melepaskan tangannya dari menutup mulut Greyson?
"Mom and Dad! Please, kiss and make up!" seru Greyson yang kemudian melarikan dirinya ke kamar agar Valerie dan Ryke dapat mengobrol berdua sekaligus agar ia lepas dari tugasnya untuk membantu menyiapkan makan malam. "Panggil aku kalau kalian berdua sudah berbaikan dan kalau makan malamnya sudah matang!"
Valerie benar-benar ingin mengejar Greyson dan menyeretnya kembali ke dapur, tetapi ia harus membiarkan Ryke untuk memberikannya penjelasan yang akan memperbaiki hubungan mereka berdua.
Dengan kikuk Valerie mengisyaratkan Ryke untuk menghampirinya ke dapur dan Ryke pun menurutinya.
"Bantu aku menyiapkan makan malam ya," ucap Valerie dengan pelan.
"Tentu saja," jawabnya sambil tersenyum saat Valerie tidak melihat. "Apa yang bisa aku lakukan?"
Valerie menunjuk ke arah buncis dan kentang yang ditinggalkan oleh Greyson begitu saja. Bocah kurang ajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible Sight | Irresistible Series #2
Romantiek[ 18+ ] TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA YA! IRRESISTIBLE SERIES #2 Valerie-Ann. Memiliki hak istimewa yang diterimanya sejak lahir ke dunia dari rahim seorang Aktris papan atas tidak membuat hidupnya berjalan mulus. As a Nepo Baby, memang membuatnya memi...