01

219 46 10
                                    

⚠️Semua cerita ini adalah fiktif. Dimohon untuk pintar dan bijak dalam memilih cerita. Jika ada narasi atau lain hal yang buruk, sangat dimohonkan untuk tidak ditiru⚠️


Malam itu tepat sepulang ayah dari kantor, bukannya mendapatkan sambutan yang lembut. Namun lelaki yang sudah lelah menjalani hari di kantornya harus menerima sebuah tamparan dari sang istri. Memang betul beberapa minggu terakhir sepasang suami dan istri itu selalu saja ribut yang tanpa mereka sadari selalu ada yang mendengar semua perkataan kasar, sumpah serapah yang ditunjukkan kepada masing-masing.

Sakha namanya, anak laki-laki yang akan menginjak umur tujuh belas tahun itu harus selalu mendengar pertengkaran kedua orang tuanya. Namun anak itu tidak berani untuk keluar bahkan hanya untuk melerai kedua orang tuanya, karena pernah pada suatu waktu anak itu mencoba untuk melerai keduanya tetapi berakhir dengan dirinya yang dimarahi oleh kedua orang tuanya. Maka dari itu, Sakha lebih memilih untuk berdiam diri di dalam kamarnya tanpa melakukan apapun.

Sakha ini memiliki dua orang kakak dan juga kembaran dan mungkin keberuntungan hanya berpihak kepada ketiga saudaranya dibandingkan dirinya. Kakak pertamanya bernama Ryan, kakaknya itu sudah bekeluarga sudah memiliki anak perempuan yang cantik dan saat ini istri dari kakak pertamanya tengah mengandung putri kedua.
Lalu kakak keduanya bernama Dimas, kakak keduanya itu tengah sibuk dengan berbagai kegiatan kampus dan juga tugas yang membeludak karena kakak keduanya itu sudah masuk ke semester akhir dan tengah mengerjakan skripsi dan hari ini tepat tiga bulan Jevano tidak pulang kerumah, anak itu lebih memilih untuk tinggal di sebuah apartement yang telah dibelikan oleh kedua orang tuanya.
Selanjutnya yaitu Hikael, kembaran Sakha, dirinya dan juga Hikael hanya berbeda kurang lebih dua puluh menit. Hikael yang lahir lebih dahulu lalu disusul dirinya yang lahir kedunia ini. Hikael ini adalah sosok orang yang sangat-sangat digemari oleh banyak orang yaitu karena sifatnya yang mudah bergaul, humoris dan juga mudah beradaptasi dengan lingkungan. Intinya Hikael dan Sakha adalah kembaran yang berbeda, mereka kembar tapi sangat jauh berbeda. Jika Hikael mudah bergaul dengan siapapun dan disukai oleh banyak orang, tapi itu semua tidak berlaku untuk Sakha, anak itu adalah kebalikan dari Hikael. Sakha adalah anak pendiam, sangat sulit untuk bergaul, kaku dan juga sangat sulit untuk didekati, maka dari itu Hikael sudah tidak mau lagi mengajak Sakha mencari teman atau bergabung dengan teman-temannya yang lain.  Intinya hidup Sakha dan juga ketiga saudaranya cukup jauh berbeda.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan saat itu keadaan rumah sudah sepi tidak terdengar lagi suara teriakan saling bentak antara kedua orang tuanya. Sakha berjalan keluar dari kamar dan melihat keadaan ruang tamu yang seperti kapal pecah, banyak sekali pecahan-pecahan entah itu vas bunga, gelas atau semacamnya. Sakha menghela nafasnya berat kemudian melangkahkan kedua kakinya menuju dapur untuk membersihkan kekacauan yang telah terjadi dan hal ini selalu Sakha lakukan selama beberapa minggu terakhir. Lalu kemana perginya Hikael? Anak itu sangat suka menginap di apartement Jevano entah karena alasan apa, Sakha sendiri pun tidak tahu.

Setelah selesai dengan kegiatannya, Sakha kembali menuju ke dalam kamarnya dan duduk dipinggir ranjang, namun tidak lama kemudian dirinya mendengar suara mobil yang sangat ia kenali menyala dihalaman rumahnya, dengan segera Sakha berlari untuk menyusulnya.

Sakha mengetuk pintu mobil yang tertutup rapat itu. "Bunda!"

Seakan tidak memperdulikan panggilan anaknya, perempuan yang dipanggil bunda itu langsung menyalakan kembali mobilnya dan berniat untuk keluar dari halaman rumah. Namun kalah cepat dari gerak Sakha yang sudah berdiri dihadapan mobilnya. Perempuan yang keadaannya sudah kacau itu menekan klakson beberapa kali, berharap anaknya itu menyingkir.

"Aku enggak akan pergi sebelum bunda jawab aku!"

Perempuan yang disebut bunda itu menghela nafasnya berat dan juga mengacak rambutnya dengan kasar. Tangan putih itu mematikan mobilnya, membuka kaca mobil.

S A K H AWhere stories live. Discover now