23. Rahasia Yang Terungkap

18 4 1
                                    

Festival tahunan yang diselenggarakan di Loveland University untuk merayakan perayaan ulang tahun kampus akan digelar. Festival ini berlangsung selama dua pekan dan akan berakhir dengan sebuah pesta perayaan puncak di malam hari ini.

Loveland University memiliki agenda rutin untuk menggelar perayaan ini yang difasilitasi dengan beberapa hal yang cukup spektakuler. Mereka juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengekspresikan kebudaayan negara asal dan tradisi masing-masing dari suatu negara. Karena sebenarnya cukup banyak mahasiswa asing yang menimba ilmu di Loveland University.

Beragam makanan dan minuman khas negara masing-masing ditampilkan pada stand-stand yang telah disediakan.

Ada beberapa stand yang menghidangkan minuman dari sari buah peach nan segar. Berbagai postcard, serta lembaran informasi negara juga dipajang di setiap stand. Bahkan, ada stand yang hanya tampil dengan bendera saja dan hiasan ringan lainnya.

Malam ini adalah malam puncak perayaan festival dan akan digelar puncak kegiatan seni di atas panggung auditorium Gedung Loveland University.

Elysia dan Graziella terlihat duduk  diantara mahasiswa lainnya. Kedua gadis cantik dengan gaun warna pastel lembut itu terlihat sangat menikmati beberapa pertunjukan yang sedang berlangsung.

Namun, di tengah acara yang sedang berlangsung, tiba-tiba saja semua lighter padam. Suasana menjadi gelap gulita dan menjadi ricuh.

Tidak berselang lama, tiba-tiba saja sebuah layar proyektor dengan ukuran yang cukup besar menyala dan menampilkan beberapa potongan rekaman CCTV.

Semua orang terkejut menyaksikannya. Dan semua orang juga sangat mengenali siapa sosok yang dengan sangat jelas terekam di dalam kamera CCTV tersebut.

Rekaman-rekaman itu memperlihatkan beberapa aktifitas yang dilakukan oleh Elysia. Dan selama ini ternyata seseorang sudah berusaha keras untuk mengumpulkan semua bukti rekaman-rekaman tersebut.

Di dalam sebuah rekaman, terlihat Elysia selalu saja berbicara dengan seeokor kupu-kupu bersayap kebiruan yang biasa dipanggilnya Ulysses.

Pada rekaman lain, terlihat Elysia mendatangi seekor kucing jalanan yang sedang terluka. Terlihat Elysia menyayat pergelangan tangannya sendiri dan menggunakan darah kebiruannya untuk mengobati luka kucing itu. Dengan sangat ajaib, luka  pada kucing itu sembuh dengan sendirinya.

Hal serupa terjadi kembali disaat Elysia memyelamatkan seorang gadis kecil yang terluka parah karena kakinya tertimpa sebuah papan reklame yang terjatuh. Elysia kembali menyayat tangannya dan menggunakan darahnya untuk mengobati luka sang gadis kecil. Dan dengan sangat ajaib luka itu sembuh dan menghilang tanpa meninggalkan bekas sedikitpun. Bahkan gadis kecil yang sempat pingsan itu sempat kebingungan saat dia terbangun. Rok sekolahnya sobek dan berlumuran dengan darah. Namun, anehnya dia tidak terluka sama sekali!

Pada rekaman lainnya, terlihat Elysia menggunakan kekuatannya  untuk menyerang seorang pria yang sedang mabuk dan berusaha untuk menggoda serta melecehkannya. Elysia bisa melumpuhkan pria itu tanpa sedikitpun menyentuhnya! Dia hanya menarikan jemarinya dan membuat pria itu terjatuh tak berdaya. Sebenarnya kejadian ini terjadi saat di kafe beberapa pekan yang lalu. Dan sepertinya seseorang dengan sengaja mencari tau untuk mendapatkan rekaman CCTV di kafe tersebut.

Pada rekaman lainnya memperlihatkan saat Elysia duduk termenung sendirian hingga dia menangis. Air matanya berubah menjadi kristal.

Semua orang terkejut menyaksikan semua rangkaian rekaman tersebut. Mereka mulai saling beradu argumen dan suasana menjadi sangat ricuh.

Bagaimana ini bisa terjadi? Mengapa aku tidak pernah menyadarinya? Siapa yang melakukan semua ini?

Batin Elysia cemas dan meremas kuat gaun tanggungnya.

Sebuah lighter kembali menyala dan  mengarah pada Elysia yang masih terduduk. Seketika semua mata menatapnya penuh kewaspadaan.

"Ternyata Elysia memang seorang siluman! Menyeramkan sekali ... hampir saja kita semua tertipu dengan wajah cantiknya. Ihhhh ..." celutuk seorang mahasiswi menatap ngeri Elysia.

"Benar! Dia sangat berbahaya dan keberadaannya bisa membahayakan nyawa kita semua!" timpal mahasiswi lainnya.

"Aku sependapat! Sebaiknya tangkap saja dia! Aku tidak sudi jika harus satu kampus dengan seorang siluman!"

"Tangkap dan bunuh saja dia!! Dia benar-benar sangat aneh dan mengerikan!"

Cibiran-cibiran pedas mulai membanjiri seisi ruangan ini.

Elysia sungguh syok dan tidak tau harus berbuat apa. Semua sudah sangat terlambat untuk menghindarinya.

Beberapa orang yang awalnya membela Elysia, kini berbalik memojokkannya. Karena mereka mulai khawatir  jika akan menjadi korban Elysia. Dan mereka juga takut jika Elysia akan sangat berbahaya, karena bukanlah manusia pada umumnya.

"Tangkap siluman ini!! Jangan sampai kita menjadi santapannya!" seru seorang mahasiswa.

"Benar! Tangkap dia! Dia sangat berbahaya!"

Beberapa mahasiswa berniat untuk menangkap Elysia. Namun, Graziella langsung berdiri menghadang mereka.

"Jika Elysia berbahaya dan jahat, maka dia tidak akan menyelamatkan kucing malang serta anak kecil itu. Dan jika dia memang memiliki niat jahat, maka seharusnya dia sudah melakukannya sejak dulu! Bepikirlah logis! Jangan bodoh!" tegas Graziella.

"Ziel, kamu jangan naif dan bodoh! Dia ini siluman! Sangat berbeda dengan kita! Mungkin saja dia hanya menganggap kita hanya sebagai santapan!!" sembur seorang mahasiswi.

Aiden dan Lumiere yang juga menyaksikan semua ini terdiam karena syok. Semua kenyataan ini sangat mengejutkan kedua pria ini.

Salah satu mahasiswi memberanikan diri melemparkan sebuah gelas kosong dan mengenai kening Elysia.

"Ughhh ..." Elysia merintih kesakitan dan memegangi keningnya yang berdarah.

"Kalian sudah sangat keterlaluan! Kalian menyakiti Elysia hanya karena ketakutan kalian sendiri?! Apa kalian pantas melakukannya?! Hah??" Aiden yang sudah tidak tahan akhirnya angkat bicara.

"A-Aiden ... lihat ... dia benar-benar seorang siluman ..." seorang gadis menuding ketakutan ke arah Elysia.

Semua orang beralih menatap Elysia kembali. Begitu juga dengan Aiden.

Semua orang tercengang melihat darah kebiruan pada kening Elysia. Bahkan Graziella yang berdiri tak jauh dari mereka juga membeku dan tak bisa berkata-kata lagi. Dia begitu mempercayai Elysia. Namun, semua kenyataan ini cukup membuatnya kebingungan sekaligus ketakutan.

Lumiere yang menatap dari kejauhan juga tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Dia  tidak bisa berbuat apa-apa. Dia juga tidak bisa menyalahkan para teman-temannya, karena mereka bertindak untuk mempertahankan dan melindungi dirinya.

"Semua bukti sudah terkumpul dan sangat jelas! Elysia bukanlah seperti kita!! Tangkaapp diaaaa!!" seru seorang mahasiswa yang tak lain adalah ketua mahasiswa di Loveland University, karena dia tidak mau mengambil resiko lebih jauh dan membahayakan teman-temannya.

Beberapa pemuda mencekal tangan Elysia dan menggiringnya meninggalkan gedung auditorium. Mereka mengikat kedua tangan Elysia  dan dengan kasar menggiringnya meninggalkan kampus.

Elysia sempat bertemu pandang dengan Lumiere yang masih saja mengamatinya dari kejauhan.

Pangeran Lumiere ... maafkan aku ... aku belum bisa membawamu kembali ke Callestera dan Luminara ... maafkan aku karena tidak berdaya. Karena aku juga tidak ingin menyakiti para manusia ini dengan kekuatanku ...

Batin Elysia sebelum beberapa pemuda itu membawanya pergi meninggalkan kampus. Tatapannya begitu penuh luka.

Sementara itu dari kejauhan terlihat seorang gadis dengan balutan gaun berwarna hitam menyeringai kelam menyaksikan pertunjukan yang dianggapnya sangat menarik itu.

"Mampus kamu, Elysia! Kini tidak ada satu pun orang yang akan mempercayai dan membelamu ..."

Callestera Princess Crosses the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang