Bab 94 | jatoh

1.2K 111 3
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Sore- sore yang cerah begini, salma tengah berada di rumah setelah tadi ada manggung bersama rony. Iya, kebetulan sekali jadwal mereka sama. Manggung di acara yang sama, hanya beda jam tampil. Dan tentu saja di tutup dengan duet sensasional sepanjang masa, jaddk. Kalo ditanya kerjaan siapa, sudah pasti jawabannya pasukan biru.

Andai saja angin membawa rinduku padamu... Andai saja waktu membawa cepat ku padamu...

Mulut salma bergumam santai, menyanyikan angin rindu, salah satu single rony. Tangannya tak diam sejak duduk, sibuk dengan gift- gift yang dia dapatkan dari manggung tadi. Bukan hanya miliknya, ada milik rony juga pastinya.

Ngomong- ngomong salma tengah duduk lesehan di lantai kamarnya. Sibuk memilah- milah paper bag di hadapannya. Salma mulai membukanya satu per satu. Banyak sekali, salmine sangat baik. Begitu pun wer1 pada rony. Dan pastinya pasukan biru, salmonfb kita tercinta.

"Masyaallah bagus banget. Suka ih, dari siapa ini." Salma menatap kagum gelang couples di tangannya.

Salma membuka notes yang terdapat di dalamnya. "Untuk kak salma dan kak rony, semoga suka ya. Dari ariani, Salmocean senior."

Salma terkekeh pelan, "Salmocean senior, maksudnya sepuh nya salmonfb kah (?) hahhaaa."

Salma kembali melanjutkan membuka- buka paper bag di depannya lagi. Isinya sangat beragam. Para fans nya dan rony sangat baik. Mereka bahkan tak tanggung- tanggung mengeluarkan uang untuk membeli gift.

"Cacaa!"

Terdengar suara rony bersamaan suara langkah kaki yang tak sabaran dari luar kamar.

"Astaghfirullah, rusuh banget makhluk satu itu." Gumam salma menggeleng pelan.

Suara pintu terbuka, rony tampak masuk lalu menutupnya kembali. Terdapat lego di tangan kiri rony yang sudah terbentuk rapi, lego singa.

"Caaa. Cacaaa!"

"Iyaaa. Kenapa suami kuu?" Sahut salma gemas tanpa menoleh.

Rony mendekat pada salma. "Ngapain ?"

"Lagi gulat nih, mau join ga ?"

Rony mencebik. Salma ini benar- benar. "Gak lucu."

"Sapa juga yang nge lucu. Udah liat gue lagi beresin gift, masi aja ditanya."

Rony duduk di dekat salma, wajahnya mencebik. "Marah- marah mulu."

"Yaa lo lagian. Mancing mulu kerjaannya."

Rony kian manyun, dengan kesal dia merebahkan dirinya di dekat salma. Kepala rony berada di atas paha salma.

Salma menunduk. "Kok bobo disini? Di kasur aja."

"No, siniiii." Tangan kanan rony masih memegang lego singa nya, sementara tangan kiri rony mulai jahil, memainkan kancing piyama salma.

Salma tak mengambil pusing, membiarkan rony. Tangan salma malah mengelus kepala rony. Mengusak surai hitam legam milik suaminya.

Hmm na aa anaaa angin membawa rinduku padamu... Andai saja waktu membawa cepat ku padamu...

Salma masih saja melantunkan angin rindu milik rony. Tangan kanannya sibuk membongkar paper bag, sementara tangan kirinya sesekali mengusak kepala rony.

Rony menatap salma dari bawah. Mengagumi ciptaan Allah yang satu ini. Salma cantik sekali. Wajah istrinya terlihat polos, natural tanpa make up.

"Caaa."

Teman tapi Menikah 2 : SalRonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang