Bab 96 | perkara anya (1)

1.1K 117 3
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
"Astaghfirullah ca.."

Mama ita menatap anaknya frustasi. Salma masih saja nemplok di atas pangkuan rony. Enggan disuruh turun. Tangannya memeluk erat leher rony, seolah tak mau dipisahkan.

"Ca, ayo dong. Nanti telat abang kerjanya."

Mama ita menatap tak percaya, tak pernah menyangka salma, putri kecilnya yang mandiri bisa merengek seperti anak kecil di pangkuan menantunya. Iya, setelah masak bersama diselingi saling curhat. Salma dan mama ita lanjut sarapan setelah membangunkan rony. Mereka makan bersama dengan cerita.

Awalnya berjalan aman saja, sebelum manager rony, bang ali, mengajak bertemu untuk menyesuaikan jadwal manggung rony agar tak terbentur jadwal ngantornya. Bang ali tak hanya mengatakan itu, dia juga mengabari ada tawaran event mengisi hut perusahaan milik salah satu teman kuliah rony bernama anya. Disitu lah awal dari emosi istri cantik rony.

Salma yang mendengar itu, langsung teringat cerita mertuanya, bagaimana anya yang begitu menyukai rony dulu. Bahasa anak sekarang nya, rony adalah crush abadi anya. Kenapa abadi, karena hingga kini dia masih single dan kerap kali memulai obrolan dengan rony di media social yang berdalih membicarakan reuni. Tentu saja itu tak luput dari kaca mata salma, sebab rony memang selalu memberitahunya kalo anya sudah berulah dan gatal, mengirimi pesan tidak jelas pada rony.

Dan ini lah dia, salma yang berakhir tantrum, tak mengijinkan rony pergi. Padahal sudah dibujuk bahkan oleh mama ita.

Salma menggeleng rusuh. "Engga, rony ga boleh ketemu anya! Caca gak mau!"

"Lagian kenapa si? Itu kan cuma temen kampus nya abang, dek. Kamu nih, suaminya telat nanti itu." Keluh mama ita, gemas sendiri melihat salma yang rewel sejak tadi.

Salma kembali menggeleng mengeratkan pelukannya pada rony. "Mama ga tau, si anya itu dulu nge crush in rony. Dia suka sama suami caca!!"

Rony meringis mendengar teriakan salma. Tangannya mengusap punggung hingga pinggang ramping salma. "Ca, gue kan ga suka sama dia."

"No! Dia genit, sebelas dua belas kayak si flora fauna. Ga boleeeh, ronyy!" Salma merengek, dia menggeleng brutal dalam pelukan rony.

"Caca, na—"

"Ga mau, maa. Huaa rony punya caca, hikss. No, ga bolehh pergiii hikss." Salma menangis sesenggukan, benar- benar tak membiarkan rony pergi.

"Ca, kok nangis sih..." rony bangkit membaca salma yang masih nemplok ke dalam gendongan koalanya.

"Ma, bentar ya.."

Mama ita meringis menatap rony. "Sabar yaa bang ngadepin caca." Lirih mama ita pelan.

Rony tersenyum kecil. "Ga papa, ma. Abang ke depan sebentar ya, kasian nangis anaknya."

Salma menggeleng lagi. "Huaa ga boleh, ga hikss boleh, ronyy!"

"Iyaa, ca. Gue ga kemana- mana. Sutt udah yaa." Rony usap kembali punggung salma yang bergetar. Mengecup pundak istrinya beberapa kali.

Rony mengusap punggung salma seraya berjalan pelan menuju teras rumah. Dia tak mungkin meninggalkan salma dalam keadaan menangis begini.

Bi ima yang sejak tadi ada disana pun menggaruk tangannya yang tak gatal. Merasa bingung dengan salma yang tiba- tiba menangis.

Mama ita menatap bi ima. "Bi..."

"Iya, bu ?"

"Itu si caca sering kayak gitu? Saya kaget loh. Biasanya dia perkasa, kayak abang- abang."

Teman tapi Menikah 2 : SalRonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang