Chapter 55: Wimbledon Strawberries

27 2 0
                                    

Wimbledon sangat amat menyelamatkan hidupnya.

Siapa sangka turnamen tenis tertua di dunia itu dapat memberikannya kesempatan untuk menghabiskan waktu untuk tiga minggu di Edinburgh, Skotlandia, dalam misi untuk menemui kedua anak dari Ryke itu dan mengambil hati mereka?

Oh ya, ia juga harus berterima kasih kepada ibunya yang telah menepati janjinya untuk ia memiliki waktu sendiri—tanpa kesibukannya—selama tiga minggu di bulan Juli ini.

Valerie meminta manajernya serta asistennya tidak ikut bersamanya ke London, dengan alasan bahwa ia akan bersama dengan Stella, Damien, dan Greyson di sepanjang waktunya. Ya, Valerie tidak mengatakan ia bersama dengan Ryke karena ia ingin menghindari hal yang tidak diinginkan walaupun Giandra dan Fionna juga sudah mengetahui hubungannya dengan 'Jacob Ford' alias Ryke.

Pertandingan final dimulai empat jam lagi dan sekarang ia masih belum juga menyelesaikan riasannya bersama Stella. Seperti biasa, ia dibantu bersiap-siap oleh Kent bersaudara, Daisy dan Elle. Untuk Stella, Daisy juga lah yang meriasnya karena awalnya Stella berniat untuk merias wajahnya sendiri, tetapi Daisy tidak membiarkannya. Daisy Kent, seorang MUA ternama, ingin sekali berkesempatan untuk merias wajah Stella Salvatore. Salah satu dari mimpinya, katanya saat itu pada Valerie. Dan hari ini, mimpinya terwujud karena dengan senang hati Stella memperkenankannya.

  "Sayang, apakah kau dan Valerie sudah selesai bersiap-siap?" tanya Damien dari luar pintu kamar hotel Valerie.

Bergegas Stella membukakan pintu untuk tunangannya itu, sementara Valerie masih memandangi penampilannya di depan kaca sekaligus memasangkan kalungnya sendiri tanpa bantuan tangan Ryke yang biasanya melakukan itu untuknya.

Bergegas Stella membukakan pintu untuk tunangannya itu, sementara Valerie masih memandangi penampilannya di depan kaca sekaligus memasangkan kalungnya sendiri tanpa bantuan tangan Ryke yang biasanya melakukan itu untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Valerie dan Stella memakai warna seirama, all-white, tetapi dengan model yang berbeda. Stella memakai one set blazer dan mid length skirt yang bermotif timbul kembang. Sedangkan dirinya nengenakan one set sleeveless vest dan long trousers. Tidak lupa juga Valerie membawa blazer dengan warna yang sama, yaitu putih, untuknya dapat menutupi bahunya.

Miu Miu.

  "Ben's Cookies untuk kalian berdua," ucap Damien seraya menaruhnya di atas tempat tidur.

  "Benjamin's Cookies?" ledek Valerie ketika ia mengambil satu cookies dari dalam kotak merah tersebut. "Damien Benjamin, kenapa kau tidak pernah memberitahuku kalau kau yang mempunyai ini?"

Damien memutar matanya dan Stella tertawa. Selalu menjadi hiburan baginya, ketika melihat tunangannya dan sahabatnya seperti ini.

  "Jangan banyak bicara. Habiskan yang satu itu lalu kita berangkat," kata Damien pada Valerie sebelum mengalihkan pandangannya ke Stella dan seketika saja nada bicaranya berubah menjadi lebih lembut. "Jangan sampai mengotori pakaianmu, sayang. Ini putih."

  "Siapa yang bilang itu kuning, D?" Valerie menyahut.

Tangan Damien langsung mendorong bahu Valerie sehingga wanita itu terjatuh ke atas tempat tidurnya, lalu Damien pergi begitu saja meninggalkan ruangan itu yang dipenuhi oleh suara tawa Stella.

Irresistible Sight | Irresistible Series #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang