Saat 48Hogwarts Crew melangkah melewati gerbang kastil Callista, suasana menjadi semakin mencekam. Suara angin yang menderu membawa aroma kegelapan, dan setiap langkah terasa semakin berat.
Christy: (berjalan paling depan, memimpin tim) "Semua tetap waspada. Callista tidak akan membuat ini mudah untuk kita."
Marsha: (mengamati ruangan besar yang dipenuhi patung-patung batu) "Rasanya seperti jebakan. Aku yakin ada sesuatu yang tidak beres di sini."
Oline: (menatap lurus ke depan dengan tekad) "Dia akan membayar untuk apa yang dia lakukan. Ini adalah untuk keluargaku."
Tiba-tiba, suara gemuruh memenuhi ruangan. Salah satu patung batu di ujung ruangan mulai bergerak. Mata patung itu menyala merah, dan tubuhnya yang besar dan kokoh mulai mendekati mereka.
Grace: (berbisik, dengan nada serius) "Itu adalah penjaga gerbang. Aku pernah mendengar tentang ini, makhluk yang hanya tunduk pada pemilik kastil."
Hillary: (dengan suara lembut, tetapi penuh peringatan) "Kekuatan gelapnya sangat besar. Kita harus berhati-hati."
Penjaga itu mengangkat pedang besar dari batu yang bersinar dengan energi hitam. Suara beratnya menggema di seluruh ruangan.
Penjaga Gerbang: "Kalian tidak akan melewati tempat ini tanpa membuktikan kekuatan kalian. Hanya yang layak yang bisa menghadapi Ratu Kegelapan."
Pertempuran Melawan Penjaga
Christy mengambil langkah maju, menghunus pedangnya.
Christy: "Jika kami harus bertarung untuk menyelamatkan dunia ini, maka kami akan melakukannya!"
Penjaga gerbang menyerang dengan kekuatan besar, membuat tanah bergetar setiap kali pedangnya menghantam. Tim bekerja sama untuk melawan serangan-serangan itu.
Oline dan Erine menggunakan kombinasi sihir cahaya dan pelindung untuk memblokir serangan penjaga.
Grace menciptakan ilusi untuk mengelabui penjaga, memberikan ruang bagi yang lain untuk menyerang.
Marsha dengan keberanian maju menyerang titik-titik lemah penjaga, mencari celah di pertahanannya.
Hillary terus memberikan dukungan dengan kekuatan penyembuhannya, memastikan tidak ada yang terluka terlalu parah.
Pertarungan berlangsung sengit, dengan penjaga menunjukkan kekuatan luar biasa. Namun, dengan strategi dan kerja sama tim, mereka berhasil menggabungkan kekuatan mereka untuk serangan terakhir.
Christy: (berteriak kepada tim) "Ini saatnya! Serang bersama-sama!"
Dengan serangan gabungan, penjaga itu akhirnya runtuh, tubuh batunya hancur menjadi serpihan kecil. Energi gelap yang melingkupinya menghilang perlahan.
Pengungkapan di Ruang Tersembunyi
Saat mereka melangkah lebih jauh ke dalam kastil, mereka menemukan sebuah ruangan tersembunyi yang dipenuhi dengan simbol-simbol kuno. Di tengah ruangan, ada sebuah kristal besar yang memancarkan aura gelap.
Grace: (mendekati kristal dengan hati-hati) "Ini adalah salah satu kristal yang Callista gunakan. Jika dia mendapatkan semuanya, dia bisa menghancurkan dunia ini."
Hillary: (melihat sekeliling, waspada) "Tapi kenapa kristal ini dibiarkan di sini? Rasanya seperti..."
Sebelum Hillary menyelesaikan kalimatnya, suara tawa Callista bergema di seluruh ruangan.
Callista: (muncul dalam bayangan, suaranya penuh ejekan) "Kalian benar-benar bodoh. Apa kalian pikir bisa mengalahkan aku dengan menghancurkan satu penjaga? Ini semua hanyalah bagian kecil dari rencana besar."
Oline: (berteriak dengan amarah) "Callista! Aku akan mengakhiri semua ini! Kau telah menghancurkan segalanya untukku!"
Callista: (tertawa dingin) "Oh, Oline, kau benar-benar percaya diri. Tapi aku akan menunggumu di ruang utama. Jika kau bisa sampai di sana hidup-hidup."
Callista menghilang dalam kabut gelap, meninggalkan kristal yang bergetar dan ruangan yang mulai runtuh.
Pelarian dari Ruangan yang Runtuh
Dengan waktu yang terbatas, tim bergegas keluar dari ruangan. Dinding-dinding mulai runtuh, dan tanah di bawah kaki mereka berguncang.
Marsha: (berlari sambil melindungi yang lain) "Ayo cepat! Kita tidak punya waktu banyak!"
Grace: (menciptakan penghalang sihir untuk menahan reruntuhan) "Aku akan menahan ini. Pergi duluan!"
Dengan kerja sama dan keberanian, mereka berhasil keluar dari ruangan sebelum semuanya hancur. Namun, perasaan tegang semakin besar saat mereka tahu bahwa pertarungan sebenarnya masih menunggu mereka.
Christy: (menatap ke arah ruang utama kastil yang menjulang di depan) "Kita hampir sampai. Ini adalah akhir dari semuanya."
Oline: (menggenggam erat tangannya, penuh dengan tekad) "Callista, bersiaplah. Aku akan membawamu jatuh."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Hour
FantasyThe Magic Hour adalah kisah fantasi tentang Angelina Christy, seorang gadis dengan potensi sihir besar, yang menjelajahi dunia magis penuh misteri dan bahaya. Bersama teman-temannya, ia menghadapi ujian berat, mengungkap rahasia besar, dan melawan k...