Setelah berhasil keluar dari ruangan yang runtuh, 48Hogwarts Crew berdiri di depan koridor panjang yang menuju ruang utama kastil. Namun, mereka segera menyadari bahwa perjalanan mereka belum selesai. Empat pintu besar berdiri berjajar, masing-masing dihiasi dengan simbol kristal yang berbeda.
Grace: (mengamati pintu-pintu itu dengan hati-hati) "Setiap pintu ini sepertinya adalah jalan menuju ujian terakhir. Empat kristal ini mungkin adalah kunci untuk masuk ke ruang Callista."
Marsha: (menyentuh salah satu pintu dengan hati-hati) "Tapi kita tidak tahu apa yang ada di balik setiap pintu. Callista pasti sudah menyiapkan sesuatu yang berbahaya."
Christy: (berdiri di tengah kelompok, memegang pedangnya dengan erat) "Kita tidak punya pilihan. Kita harus membagi tim untuk mengalahkan penjaga di setiap ruangan."
Hillary: (menggenggam tongkat sihirnya, sedikit ragu) "Tapi bagaimana kalau kita tidak bisa saling membantu? Ini akan sangat berbahaya."
Christy: (menatap semua orang dengan tekad) "Aku tahu ini sulit, tapi kita tidak bisa mundur sekarang. Percayalah pada dirimu sendiri, dan kita akan bertemu lagi di ruang utama."
Mereka semua mengangguk, membagi diri menjadi dua kelompok:
Christy, Grace, dan Marsha masuk ke pintu pertama dan kedua.
Oline, Erine, dan Hillary masuk ke pintu ketiga dan keempat.
Ruangan Pertama: Ujian Keberanian
Christy, Grace, dan Marsha memasuki ruangan pertama. Di sana, mereka dihadapkan pada penjaga kristal berupa naga api yang besar. Nafasnya yang membara menyelimuti ruangan dengan panas yang menyengat.
Grace: (menciptakan penghalang pelindung) "Kita harus mengalahkan ini bersama. Jangan terlalu dekat dengan apinya!"
Christy: (melompat ke depan, menyerang dengan pedangnya) "Aku akan mengalihkan perhatiannya. Grace, coba cari titik lemahnya!"
Marsha: (menggunakan sihir elemen es) "Aku akan mencoba melemahkannya dengan es!"
Pertarungan berlangsung sengit. Naga api menyerang tanpa henti, tetapi dengan kerja sama mereka berhasil mematahkan pertahanannya. Serangan terakhir dari Christy dengan pedang yang diperkuat oleh sihir Grace menghancurkan kristal di dada naga tersebut.
Ruangan Kedua: Ujian Ketahanan
Di ruangan kedua, mereka menghadapi badai yang tidak berujung. Marsha hampir terseret angin, tetapi Grace menggunakan sihir gravitasi untuk menahan mereka tetap berdiri.
Grace: (dengan susah payah mempertahankan sihirnya) "Angin ini tidak akan berhenti sampai kita menemukan sumbernya."
Christy: (berlari menembus badai) "Aku melihat sesuatu di tengah ruangan!"
Di tengah badai, mereka menemukan kristal angin yang menjadi sumber kekuatan. Dengan bantuan sihir Marsha, mereka memusatkan serangan pada kristal itu dan akhirnya menghancurkannya, membuat badai berhenti.
Ruangan Ketiga: Ujian Keyakinan
Oline, Erine, dan Hillary memasuki ruangan yang gelap gulita. Tidak ada suara, tidak ada cahaya, hanya bayangan-bayangan yang terus menyerang pikiran mereka.
Hillary: (menggenggam tongkatnya dengan erat) "Bayangan ini... sepertinya datang dari ketakutan kita sendiri."
Oline: (berusaha tetap tenang) "Jangan biarkan mereka menguasai pikiran kita. Kita harus melawan!"
Bayangan itu berubah menjadi sosok Callista, yang terus memprovokasi mereka dengan kata-kata tajam. Namun, Hillary menggunakan sihir penyembuhannya untuk membersihkan pikiran mereka dari ilusi. Dengan keberanian mereka, Oline berhasil menghancurkan kristal kegelapan yang menjadi sumber bayangan.
Ruangan Keempat: Ujian Kesetiaan
Di ruangan terakhir, mereka dihadapkan pada cermin besar yang menunjukkan kenangan lama. Erine melihat masa lalunya bersama Oline, dan keraguan mulai muncul.
Callista: (suara dari dalam cermin) "Apakah kesetiaanmu pada Oline cukup kuat? Atau kau akan meninggalkannya seperti yang dilakukan orang lain?"
Erine: (menggenggam tangan Oline) "Aku tidak akan membiarkan kenangan ini menguasai aku. Aku di sini untuk Oline, dan tidak ada yang bisa mengubah itu."
Hillary: (menciptakan penghalang sihir) "Kita harus menghancurkan cermin ini bersama-sama!"
Dengan serangan gabungan dari Hillary dan Erine, mereka menghancurkan cermin itu dan menemukan kristal terakhir di belakangnya. Mereka menghancurkannya, membuka jalan menuju ruang utama.
Bersatu di Ruang Utama
Setelah melewati ujian masing-masing, kedua kelompok bersatu kembali di depan pintu besar yang mengarah ke ruang utama. Semua terlihat lelah, tetapi semangat mereka tetap membara.
Christy: (menghunus pedangnya, menatap pintu) "Ini dia. Callista ada di balik pintu ini."
Oline: (menggenggam erat tangannya, dengan mata penuh tekad) "Kita akan mengakhiri ini, bersama-sama."
Pintu besar itu terbuka perlahan, memperlihatkan ruang utama yang penuh dengan energi gelap. Di tengah ruangan, Callista berdiri dengan senyum dingin, memegang kristal terakhir di tangannya.
Callista: (tertawa) "Selamat datang, 48Hogwarts Crew. Aku sudah menunggu kalian. Tapi ini adalah akhir perjalanan kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Hour
FantasyThe Magic Hour adalah kisah fantasi tentang Angelina Christy, seorang gadis dengan potensi sihir besar, yang menjelajahi dunia magis penuh misteri dan bahaya. Bersama teman-temannya, ia menghadapi ujian berat, mengungkap rahasia besar, dan melawan k...