17. Baby🍑

1.6K 269 20
                                    

Enjoy ~

.
.
.

Satu Minggu terlewati dengan begitu membosankan. Aktivitas yang bisa dirinya lakukan adalah tidur, duduk dan makan. Kakinya tetap sama, tidak bisa digerakkan sedikitpun.

Teman-temannya yang akan selalu datang setiap sore hari untuk menemani dirinya. Dia senang, walaupun terkadang ada rasa takut saat melihat wajah mereka untuk pertama kali.

Mata bulat itu memandang kearah kakinya yang di gips. Mendongak dan menatap wajah cantik wanita hamil di depannya.

"Kaki Oliv masih sakit... Oliv ingin berjalan." Adunya dengan wajah melas.

Cinta mengelus pipi bulat itu pelan. Memandang penuh kelembutan mata bulat dengan binar polos itu. Oliv, adik bayinya sudah kembali seperti dulu. Mata itu tidak lagi memancarkan ketakutan saat melihat mereka. Sekarang, hanya ada kepolosan disana.

"Nanti akan sembuh. Jangan bersedih."

Bibir mungil itu mencebik lucu saat mendengar kata-kata itu. Selalu saja jawaban itu yang dirinya dapatkan.

Mata bulat itu memandang binar kearah perut buncit itu. Mengelus nya lembut dan mencium nya dengan kekehan kecil yang keluar.

"Adik bayi! Ini kakak Oliv yang cantik."

"Kalian sama-sama bayi." Kekeh Cinta saat mendengar penuturan lucu itu.

Sekarang hanya ada mereka berdua. Yang lain memiliki urusan masing-masing. Ya, urusan bersama dengan bajingan yang harus mereka hukum setiap harinya.

"Lihat!" Cinta mengapit pipi bulat itu dan memberikan ciuman pada dua pipi itu.

"Persis seperti bayi." Lanjutnya dengan mencubit gemas pipi bulat bagaikan bakpao itu.

Oliv menatap sinis kakak iparnya. Mengalihkan pandangan dengan tangan yang bersedekap. "Oliv marah! Oliv sudah besar!"

"Hm, besar."

Oliv yang mendengar perkataan itu langsung menatap binar kakak iparnya. Namun, semuanya tak bertahan lama karena wajah menggemaskan itu langsung berubah menjadi kesal saat mendengar lanjutan dari kata-kata kakak iparnya.

"Seperti bayi kucing."

"Oliv besar seperti lion, rawwrr!!"

Plop

"Minum ini, bayi kucing."

Bibir mungil itu menyesap kuat nipple silikon yang menyumpal mulut nya. Matanya melirik sinis kearah kakak iparnya yang sekarang sedang asik mengambil fotonya. Dia memang cantik, tapi tidak perlu melakukan ini. Sepertinya, kakak iparnya ini fans berat nya.

Merebahkan tubuhnya dan memalingkan wajah untuk menghalau kamera ponsel yang selalu mengarah pada wajahnya.

Cklek

Suara pintu terbuka membuat Oliv menatap tanya kearah pintu berada. Matanya memandang polos saat melihat keberadaan keempat sahabatnya yang sedang berdiri tegap di depan pintu.

Mulut mungil itu masih saja asik menyedot susu di dalam botol dot pemberian kakak iparnya.

Setelah sadar dengan apa yang terjadi. Mata bulat itu melotot lucu dengan botol dot nya yang sudah terjatuh ke lantai.

Wajah menggemaskan itu memerah dengan mata berkaca-kaca. Dia malu!

Tangan mungil itu mulai naik dan menutup seluruh tubuh dan wajahnya dengan selimut.

"PERGI!! OLIV TIDAK SUKA KALIAN!!" Pekik Oliv kencang.

Mereka semua tersadar saat mendengar teriakkan kencang dari dalam gumpalan selimut itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oliv (little baby girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang