Part 105 - Bahkan anak kecil pun punya rahasia

231 14 1
                                    


Setelah Ji-heon pergi, Young-mi sangat sedih.

Aku tidak menyangka anakku akan menjadi seperti ini. Aku tidak pernah berpikir dia akan meninggalkan ibunya demi seorang wanita.

Rasanya seperti langit telah runtuh.

kamu adalah segalanya bagiku

Young-mi yang kesepian sepanjang usia pernikahannya bahkan setelah dia melahirkan Ji-heon dan membesarkannya. Suaminya yang hanya berbicara beberapa patah kata dalam setahun, juga putranya sendiri yang juga bicara seadanya, dan putra mantan istri suaminya yang selalu memandangnya dengan tatapan tidak senang.

Dia menghabiskan seluruh hidupnya dengan seperti itu, bahkan dia tidak menikmati hidupnya karena dia berusaha menjadi yang terbaik untuk ketiga pria itu. Menganggap mereka selalu yang utama. Dari sudut pandangnya, memang seperti itulah hidupnya.

Aku hanya mengharapkan pernikahan yang bahagia untuk putraku yang berharga. Aku ingin mengambil seorang wanita dengan latar belakang yang baik dan baik hatinya juga sebagai pengantin dari anakku dan melihat mereka berbahagia selama sisa hidupnya.

Aku hanya berharap masa depan yang sederhana dimana aku bisa tinggal bersama menantu perempuanku, yang penuh kasih sayang dan ramah, seperti seorang teman dan terkadang seperti seorang anak perempuan. Itu cukup. Itulah keinginanku.

Mimpi sederhana itu benar-benar dihancurkan oleh Lee Jeong-oh. Kini bahkan anak yang merupakan harta terbesar dalam hidupku telah pergi meinggalkan aku. Aku tidak bisa menahan anak yang pergi itu setelah dengan santainya mengatakan bahwa dia tidak ingin bertemu denganku lagi.

Bagaimana kamu melakukan ini pada aku yang telah membesarkanmu? Bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku... 

Ingatan terlintas di benak Young-mi. Saat-saat sulit dan terkadang membanggakan ketika melahirkan dan membesarkan anak itu, tak terhitung banyaknya emosi yang aku rasakan saat itu... Kenangan masa lalu menumpuk seperti gunung, tapi masa depan yang kosong menutupi segalanya.

Aku merasa seperti ditinggalkan sendirian di gurun pada malam yang gelap gulita.

**
Segera setelah meeting berakhir setelah menerima telepon dari Ji-heon, Jae-kwang kembali ke rumah, membuka pintu, dan masuk ke kamar Young-mi.

Meskipun ia dimarahi oleh putranya yang sangat acuh tak acuh kepada ibunya, Jae-kwang juga mampu memahami putranya di sisi lain. Anakku perlu memulai sebuah keluarga baru sesegera mungkin. Seharusnya tidak ada hambatan apa pun ketika anakku memulai sebuah keluarga baru.

Jadi, kupikir sebaiknya aku menjauhkan mereka dari ibu Ji-heon untuk sementara waktu. Pada akhirnya, tugas Jae-kwang adalah mengubah pikiran Young-mi.

"Sayang.. Ibu Ji-heon."

"Jangan panggil aku."

".............."

"Sampaikan pada Ji-heon. Ibunya bilang bahwa dia bahkan tidak ingin hidup lagi."

"Jika kamu menancapkan paku ke hati anakmu seperti itu, itu akan terasa sakit."

Saat istrinya mengasah pedangnya, suara Jae-kwang secara alami menjadi lembut. Meski tidak banyak bicara satu sama lain, keseimbangan di antara pasangan itu tidak hilang. Itu adalah aturan tersirat bagi mereka yang telah menikah selama lebih dari 30 tahun.

"Ji-heon juga tidak akan pernah bisa meninggalkanmu sendiri. Dia akan kembali suatu hari nanti, jadi jangan terlalu sakit hati."

"Itu karena kamu tidak melihat betapa kerasnya bentakan Ji-heon."

"Ibu Ji-heon."

Jae-kwang kembali menghibur Young-mi dengan suara lembut.

"Cucu kita sangat cantik. Ada sedikit kemiripan dengan Ji-heon kita, dan mungkin karena Ji-heon mirip denganmu, cucu kita juga terlihat mirip denganmu."

"............."

"Kita akan membeli pakaian yang sama untuk kamu dan cucu kita, menanam pohon dan bunga bersama di taman, membuat ayunan, dan bermain sepanjang hari. Aku berharap kita bisa bertepuk tangan bersama ketika menyaksikan pentas seni cucu kita suatu hari nanti."

A Child Who Looks Like Me / Anak yang Mirip DenganKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang