Teroambang ambing

9 0 0
                                    

Setelah mengalahkan Callista Aurora Horizon melaju tenang di lautan luas, tapi tanpa peringatan, langit berubah mendung dan angin kencang tiba-tiba datang. Badai menghantam kapal, mengguncang semuanya dengan keras, dan seluruh kru harus berjuang agar kapal tetap stabil.

Christy (memegangi tiang kapal, mencoba tetap tenang, tapi sedikit panik):
"Ada yang nggak beres! Badai ini datang terlalu cepat, kita nggak siap!"

Grace (berpegangan pada tali kapal, suaranya cemas tapi berusaha menenangkan):
"Kita harus tetap tenang, jangan panik! Kapal ini cukup kuat, pasti bisa bertahan!"

Marsha (tertawa meskipun ombak besar mengguncang kapal):
"Yah, kalo tenggelam, jadi ikan aja deh! Setidaknya bisa nikmatin makanan laut langsung!"

Hillary (terlihat serius, melawan angin kencang):
"Kamu ini serius, Marsha?! Kita harus fokus dan cari cara buat tetap aman!"

Gelombang besar menghantam kapal, membuat beberapa kru terhuyung. Oline hampir jatuh ke laut, namun berhasil bergelantungan pada tiang kapal.

Oline (berteriak, hampir terjatuh):
"Ini badai apa roller coaster, sih?!"

Erine (berlari menuju Oline dengan wajah bingung):
"Gue juga bingung, kenapa ini malah berasa kayak nonton film horor! Tapi kita harus tetap bertahan!"

Setelah berjam-jam berjuang dengan badai yang semakin parah, akhirnya cuaca mereda. Aurora Horizon berhasil melewati badai yang ganas dan kini mereka melaju di lautan yang tenang. Tapi yang mengejutkan adalah... di depan mereka, terlihat sesuatu yang aneh—sebuah pulau besar, namun bukan pulau biasa. Pulau itu ternyata... restoran terapung raksasa!

Grace (memandang dengan mulut ternganga):
"Tunggu... itu... restoran terapung?!"

Christy (merasa bingung tapi penasaran):
"Restoran di tengah laut? Pulau yang nggak ada di peta? Apa kita... beneran lihat itu?"

Marsha (langsung terlihat sangat lapar):
"Restoran atau apapun itu, gue mau makan! Udah kelaparan banget, sih!"

Hillary (terlihat lebih curiga):
"Gimana bisa ada restoran sebesar itu di tengah laut? Apa kita cuma halusinasi karena kecapekan?"

Oline (mengusap mata, merasa aneh):
"Aduh, ini apa sih? Kalau restoran ini ngasih makan, gue nggak peduli, deh. Paling nggak, bisa ngadem dulu."

Erine (melangkah lebih dekat, mencoba mengerti):
"Yah, kenapa nggak coba aja? Toh, kita nggak ada tempat lain yang lebih layak buat berteduh!"

Setelah melewati beberapa menit perjalanan, mereka sampai di dekat restoran terapung yang besar dan megah itu. Coral Feast—nama restoran yang melayang di atas laut, dengan struktur bangunan yang terbuat dari bahan yang tampaknya tahan banting terhadap badai. Kapal kecil-kecil terikat di sekitar restoran itu, membawa tamu-tamu yang tampak menikmati makan dengan santai.

Christy (menatap restoran itu dengan rasa curiga dan keheranan):
"Apa kita bener-bener mau masuk ke tempat ini? Kenapa kok keliatannya kayak... restoran misterius?"

Marsha (melompat kegirangan, terlihat lapar banget):
"Yang penting ada makanannya! Kalau nggak enak, kita tinggal kabur, kan?"

Grace (agak ragu, melihat sekeliling):
"Ya, kita butuh tempat berteduh. Lagian, kalau restoran sebesar itu nggak punya makanan enak, gue juga nggak tahu lagi."

Hillary (masih terlihat skeptis, tapi sudah kelelahan):
"Kalo kalian bilang aman... ya udah deh. Tapi kita harus hati-hati, siapa tahu ada sesuatu yang nggak beres."

Oline (menepuk pundak Hillary, tersenyum santai):
"Yang penting makan dulu, Hillary! Kalau ada masalah, kita hadapi nanti aja!"

Mereka akhirnya melangkah ke restoran Coral Feast yang terapung itu. Begitu mereka melangkah masuk, suasana yang hangat dan riuh langsung menyambut mereka. Meskipun tempat ini terlihat megah, suasananya malah terasa agak absurd, seperti sebuah restoran dengan atmosfer yang terlalu santai untuk tempat yang semegah itu. Beberapa meja besar dipenuhi pengunjung yang makan dengan lahap, sementara pelayan-pelayan berlari ke sana kemari, memberikan pesanan dengan sigap.

Bersambung...

The Magic HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang