22. Port Lorna

133 15 0
                                    

Malam yang mencekam itu semakin sunyi ketika Alistair melangkah lebih dekat ke Lavinia. Suaranya tegas, namun penuh nada sinis yang menggetarkan udara.

“Tapi, Apa kau kira kau bisa lari dariku selamanya?” Alistair menyeringai dingin, matanya menatap tajam ke arah Lavinia. “Cepat atau lambat, aku akan membawamu kembali ke Ravenswood Manor. Itu tempatmu. Kau adalah Duchess Ravenswood, apakah kau suka atau tidak.”

Lavinia berdiri tegak, berusaha menahan getaran di tubuhnya. “Aku tidak lagi menjadi Duchess Ravenswood. Aku bukan istrimu lagi, Alistair. Aku telah memilih jalanku sendiri. Aku memilih untuk bebas!”

“Bebas?” Alistair tertawa kecil, nadanya penuh ejekan. “Kau tidak tahu apa itu kebebasan. Dunia ini terlalu kejam untuk seseorang sepertimu, Lavinia. Kau pikir dengan lari ke Edinburgh, kau bisa menghapus masa lalu? Tidak ada tempat di dunia ini yang cukup jauh dariku.”

Lavinia menahan napas, mencoba menutupi kegelisahannya. Tangan kirinya menyentuh perutnya yang masih rata—sebuah rahasia yang ia sembunyikan dengan sekuat tenaga. Kehamilannya adalah satu-satunya harapan yang membuatnya tetap berdiri teguh di tengah ancaman Alistair.

“Jangan memaksakan sesuatu yang sudah mati, Alistair,” kata Lavinia, suaranya bergetar meski ia mencoba terdengar tegas. “Tidak ada yang bisa kau lakukan untuk mengubah kenyataan bahwa aku tidak akan pernah kembali padamu.”

Wajah Alistair mengeras, rahangnya mengatup tajam. “Tidak ada yang mati di antara kita, Lavinia. Kau hanya keras kepala. Kau milikku, dan aku tidak akan membiarkanmu membuang nama keluarga ini ke dalam lumpur hanya karena keegoisanmu. Aku akan mencarimu, seberapa jauh pun kau lari.”

Lavinia menelan ludah, mencoba mengendalikan emosinya. "Apa gunanya memaksakan sesuatu yang sudah hancur? Kau tidak mencintaiku, Alistair. Kau hanya mencintai kendali."

“Aku tidak peduli apa yang kau pikirkan tentangku,” Alistair memotongnya, suaranya rendah namun penuh ancaman. “Yang aku tahu, aku akan menemukanmu, Lavinia. Dan ketika aku menemukanku, kau akan kembali ke tempat yang seharusnya. Cepat atau lambat.”

Lavinia merasa amarah dan ketakutan bercampur menjadi satu. “Kau tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi padaku. Kau tidak tahu apa yang sedang kubawa dalam hidupku sekarang.”

Alistair menyipitkan mata, mencoba membaca kata-kata Lavinia. Namun, ia tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang sedang tersembunyi di balik tudung wanita itu—sebuah kehidupan kecil yang menjadi alasan Lavinia bertahan sejauh ini.

Ketika Alistair akhirnya mundur, tatapannya tetap mengunci Lavinia, penuh dengan janji-janji mengerikan. “Ini bukan perpisahan, Lavinia. Ini hanya penundaan. Dan aku bersumpah, aku akan menjemputmu kembali ke Ravenswood Manor. Kau milikku. Kau tidak akan pernah bebas.”

Dia berbalik, mulai berjalan menjauh ke arah kabut. Namun, sebelum menghilang sepenuhnya, dia berhenti dan berbicara tanpa menoleh.

"Jika aku melihatmu lagi, Lavinia—atau Éloise, apa pun namamu sekarang—aku tidak akan sebaik ini. Anggap ini peringatan terakhir."

Lavinia tetap berdiri di tempatnya, tubuhnya gemetar karena campuran ketakutan dan kelegaan. Setelah Alistair menghilang di balik kabut, Lavinia merosot, menggenggam perutnya yang datar dengan air mata mengalir deras di pipinya.

Lavinia berbicara pelan, hampir berbisik, “Aku tidak akan membiarkan dia menemukanku dan anakku. Tidak sekarang, tidak pernah.”

Marie bergegas menghampirinya, membantunya berdiri. “Kita harus segera pergi, Nyonya. Sebelum Duke Alistair berubah pikiran.”

Lavinia mengangguk, menghapus air matanya dengan cepat. Ia tahu bahwa perjuangannya baru saja dimulai. Alistair mungkin keras kepala dan penuh ambisi, tetapi Lavinia lebih keras kepala—demi dirinya dan anaknya yang tidak Pria itu ketahui.

The Duchess's Deception (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang