61. Mama Arsyad

1K 176 6
                                    

بِسْـــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــمِ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Sholawat dulu ya...

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad, wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Happy reading 💕💕💕

♡ ♡ ♡

Pintu gerbang kediaman Fadhil terbuka, mempersilahkan mobil hitam Arsyad memasuki halaman. Seusai mobil terparkir sang penumpang keluar dari kendaraan roda empatnya.

"Mobil Yayah kok tidak ada ya Papa?" tanya Aira begitu gadis kecil itu keluar dari mobil.

"Mungkin Yayah belum pulang kerja," jawab Arsyad.

Aira mengangguk mengerti saat itu. Gadis kecil itu menggenggam tangan besar Arsyad. Meminta sang ayah untuk menuntunnya. Sementara Nadia berjalan di belakang mereka sambil membawa tas milik gadis kecil itu. Jadwal menginap di rumah Arsyad sudah selesai, sore ini gadis kecil itu kembali tinggal di rumah Fadhil.

Setelah membunyikan bel, keluarga kecil itu menunggu sesaat sampai akhirnya pintu terbuka. Menampilkan seorang asisten rumah tangga yang beberapa bulan ini bekerja di kediaman Fadhil. Karena kehamilan Nayara yang sedikit rentan, Fadhil mulai mempekerjakan orang untuk pekerjaan rumah. Datang di pagi hari dan pulang saat sore.

"Assalamu'alaikum," ucap Arsyad dan Nadia.

"Waalaikumusalam," balas Bi Dina, asisten rumah tangga yang usianya sekitar empat puluhan tahun itu.

"Pak, Bu. Ayo silahkan masuk! Antar Aira ya?" tanya Bi Dina.

Nadia tersenyum ramah. "Iya Bi," balasnya. "Oh ya, Naya dimana Bi?"

"Ibu di dapur. Sedang buat puding buat Aira," balas Bi Dina. "Ibu sama Bapak duduk saja dulu. Saya panggilkan Bu Naya ke belakang."

Setelah mempersilahkan Arsyad dan Nadia duduk, Bi Dina bergegas menuju dapur. Di sana tampak Nayara yang tengah menuangkan puding ke dalam wadah.

"Aira sudah datang Bi?" tanya Nayara.

"Sudah Bu," katanya.

"Yasudah. Bibi tolong siapkan minum ya. Saya ke depan dulu," pesan Nayara. Setelahnya Nayara segera pergi ke ruang tamu.

"Bunda!" Suara pekikan Aira menjadi hal pertama yang menyambut Nayara saat tiba di ruang tamu. Anak itu berlari kecil dan memeluk Nayara dengan sayang.

Nayara tersenyum hangat, tangannya terulur mengusap puncak kepala putrinya dengan sayang. "Putri Bunda sudah pulang ya."

Kepala Aira mengangguk lucu. Lalu tangannya bergerak menarik sang Ibu mendekat ke sofa.

"Mas, Mbak," sapa Nayara.

Nadia berdiri, lantas memeluk Nayara sejenak. Ia kemudian menuntun Nayara untuk duduk di sampingnya.

"Maaf sebelumnya Naya tidak bisa jemput Aira ke sana. Jadi merepotkan Mbak sama Mas buat antar ke sini," sesalnya.

"Tidak apa-apa Nay. Jangan merasa begitu, Aira juga anak kami. Sama sekali tidak repot," balas Nadia.

"Oh ya di luar kami tidak lihat mobilnya Fadhil. Kemana?"

Lantunan Surah Asy-SyamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang