Peringatan⚠
Bab ini lebih panjang dari yang lainnya mengandung lebih dari 3000 kata, diharapkan kalian membaca dengan perlahan .🩶🩶🩶
Yibo menatap layar televisi yang terus memutar adegan demi adegan dari film yang sedang tayang, namun pikirannya sesekali melayang pada Xiao Zhan yang kini tertidur dengan damai di sofa. Keripik kentang yang sebelumnya sering diambil oleh Zhan kini dibiarkan begitu saja, sementara gelas jus jeruk di meja masih setengah terisi.
Sebuah senyum tipis kembali menghiasi wajah Yibo, sesuatu yang jarang terjadi. Hari ini benar-benar berbeda dari biasanya. Kehadiran Zhan di mansionnya, meskipun tanpa hal besar yang dilakukan, telah mengubah segalanya. Gelak tawa dan senyum Zhan, meski singkat, meninggalkan jejak yang tak biasa di hati Yibo.
Yibo melirik sekali lagi ke arah Zhan. Wajahnya tampak begitu tenang, tanpa jejak kekhawatiran atau kesedihan yang terlihat tadi malam. Rambutnya sedikit berantakan, tetapi entah kenapa tetap memancarkan pesona yang alami.
"Bagaimana kamu bisa begitu santai di sini, Xiao Zhan?" pikir Yibo dalam hati. "Seolah-olah tempat ini adalah rumahmu."
Yibo bangkit perlahan dari duduknya, mengambil selimut kecil yang terlipat di sisi sofa, lalu menyelimuti tubuh Zhan dengan lembut. Pemuda itu hanya bergumam pelan, tetapi tetap tertidur nyenyak.
Setelah memastikan Zhan nyaman, Yibo kembali duduk di sofa, kali ini tidak terlalu fokus pada film. Ia membiarkan pikirannya melayang, memikirkan bagaimana mansion yang biasanya sunyi dan dingin tiba-tiba terasa lebih hangat.
Mata Yibo sesekali melirik ke arah Zhan, yang kini mendominasi perhatiannya lebih dari apa pun. Dalam hati, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan melakukan apa saja untuk menjaga kedamaian yang terpancar dari pemuda itu tetap utuh.
Sore itu, di tengah keheningan yang hangat, Yibo merasakan sesuatu yang baru—sesuatu yang mulai mengubah hatinya, sedikit demi sedikit.
🩶🩶🩶
Langit senja di luar mulai berwarna jingga keemasan, memberikan suasana tenang di mansion besar milik Yibo. Namun, ketenangan itu terusik oleh suara langkah-langkah di lorong depan. Yibo, yang masih fokus pada film di televisi, sedikit mengernyit ketika mendengar suara pembantu yang tampak berbicara dengan seseorang di luar ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘽𝙚𝙩𝙬𝙚𝙚𝙣 𝘽𝙪𝙡𝙡𝙚𝙩𝙨 𝙖𝙣𝙙 𝙇𝙤𝙫𝙚
Actionkisah tentang takdir yang mempertemukan dua orang dari dunia yang cukup berbeda, di mana cinta menjadi sebuah ujian,perasaan yang tak pernah terungkapkan ,menjadikan hubungan mereka abu abu 🩶Mereka harus memutuskan, apakah rasa yang tumbuh di antar...