Sinar mentari menembus jendela kamar, namun si pemilik kamar masih asyik bergelung didalam selimutnya. Semalam dia tidur sedikit terlambat karena menonton film favoritnya yang sudah lama tidak dia tonton. Waktu liburan dia habiskan dengan keluarga dan maraton film anime favoritnya." Jimin, sayang bangun nak, sudah jam 6 lewat nanti kau terlambat." Eoma park mengetuk pintu kamar putranya itu.
Putranya ini kalau menginap dirumah orang tuanya selalu saja harus dibangunkan. Namun saat tidur diapartemennya dia selalu bisa untuk bangun sendiri. Bahkan apapun dia akan lakukan sendiri.
" Nak, ayo bangun, appa dan hyung mu sudah siap."
" Nee eoma, Jimin sudah bangun." Jawab Jimin.
" Lekas mandi dan turun sarapan. Eoma sudah siapkan seragam mu semalam dekat meja belajarmu."
" Nee eoma, terimakasih." Setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul semua, Jimin melangkahkan kakinya kekamar mandi.
Setelah rapi Jimin turun dan ikut bergabung dimeja makan yang sudah terdapat keluarganya itu.
" Pagi eoma, pagi appa, pagi Hyung." Sapa Jimin.
" Pagi sayang/pagi dek." Jawab mereka bersamaan.
" Nak, berangkat dengan Hyung mu, ya?" Ucap appa Jimin disela kegiatan sarapan mereka. Jimin yang paham ucapan appanya tertuju untuknya langsung menggeleng. Bukan apa, Mulut dia penuh dengan sandwich.
" Nwo appwa.." jawab Jimin dengan mulut penuhnya.
" Habiskan dulu. Tuh mulutmu udah kaya bebek."
" Eommwaaaa hwung na nihh."
" Habiskan dulu sarapan kalian, baru boleh bicara." Ucap sang eoma.
Mendengar itu mereka kembali fokus ke acara sarapan. Jimin yang menikmati sarapannya memakannya dengan santai agar bisa menikmati disetiap gigitannya. Jarang dia bisa menikmati sarapan hasil dari eomanya ini, karena biasanya dia akan sarapan disekolah. Karena dia tinggal diapartemen. Bukan apa, jarak dari rumah orang tua kesekolahnya itu cukup jauh.
" Appa, bukankah appa semalam sudah janji mau mengantar Jimin ke sekolah?". Tanya Jimin saat makanannya sudah habis. Appa park hanya mengangguk sambil menyeruput kopi yang sudah disediakan oleh istrinya.
" Lalu, kenapa sekarang nyuruh Jimin untuk berangkat dengan Hyung?"
" Hyungmu yang minta." Mendengar itu Jimin melirik ke hyungnya.
" Hyung.... Bukankah kita sudah janji?"
" Mau sampe kapan? Dari SMP loh dek."
" Jimin belum siap Hyung," lirih Jimin.
" Eoma sama appa mau pulang beberapa bulan lagi."
" Aku tau." Ucap Jimin singkat, lalu meminum susu yang sudah di siapkan oleh eomanya.
" dan apapun nanti pertanyaan yang eoma dan appa lontarkan untukmu Hyung nggak mau bantu."
" Tidak masalah." Jawab Jimin dengan acuh sambil mengedikan bahunya. Atensinya kini beralih ke sang appa. " Jadi appa nggak mau antar Jimin? Baik lah Jimin naik bus aja. Kalau gitu Jimin duluan. Dah eoma, appa, Hyung, Jimin berangkat dulu, takut telat karena harus jalan ke halte dulu." Ucap Jimin sambil bangkit dari kursinya, namun tak lupa untuk mencium pipi eoma dan appanya.
" Ga, Lo udah siap?"
" Gue mau bikin sarapan dulu Hyung."
" Nggak usah, nih tadi gue bikin banyak, mau sarapan bareng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis cadangan ( YoonMin )
Fantasybxb jangan terlalu membenci seseorang kalau belum tau betul seluk beluk orang tersebut. karena kita nggak tau kan rasa benci bisa jadi cintah. eakkk sama halnya kek dua manusia lucu ini. brawal dari ribut berakhir dengan bucin. yoongi jimin namjoon ...