Bab 23

1.8K 427 46
                                    

23. Guilt II

Jane kebingungan begitu ia membuka matanya, ia dihadapkan dengan Dalton yang menatap khawatir ke arahnya, begitu pula dengan Darcy dan Sebastian.

Kenapa ketiga orang itu menatapnya seperti itu? Apa yang terjadi?

Seingat Jane ia terakhir kali berada di ballroom hotel di pesta yang Dalton adakan, Jane merasa kepalanya sakit usai berbincang dengan Isabella, awalnya Jane pikir sakit kepalanya sakit kepala yang sama yang ia rasakan karena operasi transplantasi kornea yang ia lakukan.

Namun rasa sakitnya semakin tak tertahankan, Jane teringat sempat melihat darah menetes membasahi philtrum-nya lalu Jane tidak ingat lagi setelahnya.

"Ada apa? Apa mataku bermasalah? Apa aku akan kehilangan pengelihatanku lagi?" Tanya Jane panik, melihat adanya Darcy di sini membuat Jane merasa waspada jika ada hal buruk yang terjadi kepada matanya, rasa sakit di kepalanya terasa tidak wajar, Jane tidak ingin kembali kehilangan pengelihatannya setelah bisa kembali melihat.

Tidak bisa melihat membuat Jane merasa vulnurable, kesulitan melakukan apa yang dulunya dengan mudah ia lakukan sendiri, Jane tidak mau bergantung pada Dalton, tidak mau Dalton memanfaatkan kelemahan Jane demi keuntungan dan kepuasannya sendiri.

"Kau pingsan, tidak ada masalah apa-apa dengan pengelihatanmu, kau hanya kelelahan. Darcy bilang ini efek samping dari mengkonsumsi imunosupresan, sistem imunmu jadi menurun karena mengkonsumsi obat itu dan kau rentan kelelahan dan jatuh sakit." Jelas Dalton seraya melirik Darcy, entah mengapa Jane merasa seperti ada yang aneh dari Dalton, cara Dalton bicara padanya seperti tengah menyembunyikan sesuatu namun Jane tidak tahu tepatnya apa itu.

Jane melirik ke arah Darcy, mencoba memastikannya pada Darcy, "Benarkah?"

Darcy terdiam sejenak, menelan salivanya sebelum membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Jane.

"Iya, tidak ada masalah pada pengelihatanmu, tapi alangkah lebih baik jika kau melewati pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak adanya komplikasi lain." Jelas Darcy seraya tersenyum namun senyumnya tak seperti biasanya, senyumnya bahkan tak sampai ke matanya, terlihat dipaksakan.

Ada yang aneh. Jane yakin ada yang tidak beres.

"Untuk saat ini apa yang kau rasakan?" Tanya Darcy membuat perhatian Jane kembali padanya, "Apa kepalamu masih sakit?"

Jane menggelengkan kepalanya, "Sudah tidak lagi, sakitnya hilang timbul namun saat di pesta rasa sakitnya tidak seperti biasanya, rasanya berkali-kali lipat lebih sakit dari biasanya."

Darcy menganggukkan kepalanya, "Aku tidak bisa mendiagnosa tanpa pemeriksaan lebih lanjut maka dari itu aku menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar lebih ada kejelasan dari sakit kepala yang kau rasakan."

***

Jane tidak mengerti kenapa ia perlu melalui banyak proses pemeriksaan,  Jane melewati pemeriksaan urin dan darah, serta X-rays, namun Jane tidak dapat penjelasan apapun dari hasil pemeriksaannya, seolah ada sesuatu yang disembunyikan darinya.

Jane tidak suka ini, ia benci jadi satu-satunya orang yang tidak tahu apa-apa sedangkan Dalton, Darcy dan dokter lain dari rumah sakit yang Jane datangi membicarakannya.

Sebastian muncul dengan cup berisi air minum dingin yang ia beli dari cafe terdekat, menyerahkan cup tersebut pada Jane yang menunggu di luar ruangan dokter.

Jane adalah pasiennya namun Jane disuruh keluar sedangkan Dalton, Darcy dan dokter rumah sakit ini berbincang di dalam.

"Kau tahu sesuatu bukan?" Tanya Jane pada Sebastian seusai Jane menengguk minuman dingin yang Sebastian berikan.

SHATTEREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang