11: Late News

93 28 16
                                    

Evelyn menekan tombol lantai satu di lift yang dinaikinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evelyn menekan tombol lantai satu di lift yang dinaikinya. Ia baru saja selesai meeting rutin dengan pihak penerbit.

Semua berjalan dengan lancar, sejauh ini dia bisa memenuhi tenggat draft yang ditentukan editor. Jika situasi ini terus berlanjut tanpa hambatan, maka ia bisa menerbitkan bukunya di awal tahun depan.

Evelyn memeriksa arlojinya yang menunjukkan pukul 1 siang. Waktunya jam makan siang.

Ia berencana untuk menyapa Noah sebentar di bawah, lalu melanjutkan perjalanan karena Andrea memintanya untuk makan siang bersama hari ini.

Ting!

Lift berbunyi, menandakan Evelyn sudah sampai di lantai yang ia tuju. Pintu lift terbuka beberapa detik kemudian.

Perempuan berambut pendek itu sedikit menunduk saat ia bertemu dengan beberapa staff penerbit bukunya, kemudian melangkahkan kakinya keluar lift dan menuju café milik Noah.

Seperti hari-hari biasanya, jam makan siang di café Noah sangat ramai. Karyawan café berlalu Lalang mengantarkan baki berisi pesanan pelanggan, Noah yang berteriak menyebutkan pesanan, dan suara berisik dari beberapa pelanggan disana yang sedang mengobrol bersama teman makan siang mereka.

"Hei," sapa Evelyn pada Noah.

"Loh? Aren't you supposed to go on lunch with Andrea?" tanya Noah bingung karena Evelyn tiba-tiba berada di hadapannya.

Evelyn mengangguk, "gue nunggu sopirnya Kak Andrea, sih. Sekalian mau order minuman."

"Caffe latte?" tanya Noah, menyebutkan minuman kesukaan Evelyn yang selalu ia pesan di café-nya.

Evelyn menggeleng, "chocolate frappe aja. Gue lagi gak pengin kopi."

"Oh, sekalian americano satu, deh, buat sopirnya Kak Andrea," lanjut Evelyn, kemudian mengulurkan kartu kreditnya kepada Noah.

"Drinks on me. Lo kemarin udah bantu gue pasang dekor Halloween sampai malam," tolak Noah sembari tersenyum.

"Ih, mana bisa gitu—"

"Ssst, gak ada penolakan," omel Noah dengan cepat memotong ucapan Evelyn.

Evelyn mendengus, ia tidak bisa membalas omelan Noah karena sahabatnya itu tidak akan mau mengalah dan membiarkannya membayar.

Netra hazel Evelyn mengamati sekeliling café, memperhatikan satu-persatu pelanggan yang duduk di sana.

Deg.

Jantungnya tiba-tiba berdetak sangat kencang saat matanya menangkap tayangan televisi yang berada di ujung ruangan café.

Cakrawala Adhitama Berkomentar Mengenai Kabar Pertunangan Agatha Rownie

Tunggu dulu.

Pertunangan?

Cakra?

Agatha?

enchanted, enchantingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang