Sang surya sudah menampakan wujud nya diujung cakrawala. Sinarnya mengganggu tidurku.
Aku masih menggeliat ditempat tidurku. Tak berselang lama aku menuju kekamar mandi. Butuh waktu 20 menit untuk aku mandi.
Selesai berganti pakaian aku pun menuju kebawah untuk sarapan dan berangkat sekolah.
Aku sudah sampai disekolah tepat pukul 06.50. Aku langsung disambut oleh kakak kelas yang sedang piket menyapa siswa. Saat aku menaiki lantai 2 aku melihat siluet Zein yang sedang menuju keruang kosong dilantai 2.
Karena penasaran aku mengikuti zein. Yang nampak menuju keruang kosong dilantai 2, baru aku sadari ternyata tempat ini adalah tempat yang dulu Zein dibully.
Saat ingin mengikuti zein bel masuk berbunyi kencang. Aku langsung menuju ke kelas, tanpa memperdulikan zein lagi.
Jam pertama dimulai. Perasaan jenuh mulai merasuki ku. Karena guru hanya menceritakan anak nya yang menang lomba tanpa memulai pembelajaran.
Akhinya bel istirahat berbunyi. Saat ingin menuju kekantin aku dikejutkan dengan mentari yang merangkul ku dengan tiba tiba dari belakang.
"Ayo Ren." Teriak nya tepat ditelingaku.
"Berisik." Balas ku dengan menepuk pelan mulutnya.
Saat tiba dikantin aku langsung disuguhi dengan murid yang desak desakan untuk membeli makanan.
Disini lah aku duduk sendirian dikantin karena mentari yang membeli makanan. Sangat asik bukan aku yang mencari tempat duduk sementara mentari membeli makanan.
Aku makan dengan tenang. Tanpa memperdulikan keramaian dikantin.
"Ren. Tau ga aku kemaren dianterin sama kak Steven."
"Terus."
"Dia nganterin trus aku nanti di ajak ke cafe depan."
"Seneng dong kamu."
"Banget. Kapan lagi bisa jalan sama kak Steven."
Karena keasikan mengobrol dengan mentari tanpa sadar bel masuk berbunyi.
......
Seperti janji nya Zein. Sekarang aku dan Zein menuju ketaman balekambang dengan mengendarai sepeda Zein. Tangan ku melingkar di pinggang nya. Karena dia yang menyuruhku alasannya karena takut klo aku terjatuh. Alasan klasik.
Sesampai nya di taman. Kami pun menuju ketempat kemarin. Banyak rusa yang berhamburan kesana kesini. Kami duduk dibawah pohon besar.
Terimakasih sudah membaca Jangan
lupa vote dan komen
makasih banyak
KAMU SEDANG MEMBACA
Zein Bumantara
Roman pour Adolescents"sebenarnya kamu siapa zein" renjana yang penasaran dengan kehidupan kakak kelasnya yang diasingkan semua murid disekolah. bagaimana kelanjutannya.... langsung aja membaca nama mu akan abadi diceritaku Zein. published : 31-oktober-2024