𝐁𝐁𝐋. sᴇʙᴜᴀʜ ᴜɴɢᴋᴀᴘᴀɴ

52 9 0
                                    

Peringatan⚠
Bab ini lebih panjang dari Bab sebelumnya
Dimohon untuk membaca dengan santai
Mengandung lebih dari 3500 kata

🩶🩶🩶

Malam semakin larut, udara sejuk berhembus lembut di sekitar kolam renang yang tenang di dalam mansion. Cahaya bulan yang penuh menggantung tinggi di langit, memantul di permukaan air yang tenang, menciptakan gambaran yang hampir magis. Suasana di sekitar kolam ini begitu damai, jauh dari hiruk pikuk dunia luar. Di tempat itu, hanya ada suara angin yang berbisik pelan dan desiran lembut air kolam yang tak terganggu.

 Di tempat itu, hanya ada suara angin yang berbisik pelan dan desiran lembut air kolam yang tak terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhan duduk di pinggir kolam, kaki terendam sedikit di dalam air yang dingin. Di sampingnya, Zhao Cheng terlihat tidak jauh berbeda, duduk dengan tubuh sedikit membungkuk, matanya fokus pada air kolam yang berkilau di bawah sinar bulan. Meskipun keduanya tampak tenang, suasana yang ada di hati mereka terasa jauh lebih dalam dan penuh perasaan.

Zhao Cheng membuka pembicaraan, suaranya lembut namun penuh dengan keinginan yang kuat, "Zhan... Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Hari pernikahanku dengan Haikuan sudah semakin dekat, dan aku merasa... semua akan berjalan begitu cepat. Semua hal yang telah kita lewati, dan akhirnya aku akan menikah."

Zhan menatap Acheng dengan senyuman yang tulus, mengangguk pelan, "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan, Acheng. Aku senang melihatmu begitu bahagia." Namun, meskipun Zhan berkata demikian, ada sesuatu yang tak terucap di matanya, sebuah perasaan yang lebih dalam, yang dia sembunyikan.

Zhao Cheng menundukkan kepalanya, senyumnya perlahan menghilang saat ia melanjutkan, "Tapi... aku merasa sedih juga. Waktu pernikahan kita tiba, tidak akan ada orang tua yang menemani kita. Kedua orang tuaku sudah tiada, dan orang tua Haikuan juga tidak ada lagi. Kami hanya punya satu sama lain."

Mendengar itu, Zhan merasakan sesak di dadanya. Ia menoleh pada Zhao Cheng, melihat kesedihan yang terpancar jelas dari wajahnya. Tanpa berpikir panjang, Zhan meraih tangan Acheng, menggenggamnya dengan lembut. "Acheng... Aku tahu betapa beratnya, tapi kau tidak sendiri. Kau punya Haikuan, dan kau juga punya aku. Kami akan selalu ada untukmu."

Zhao Cheng tersenyum kecil, meskipun matanya mulai berkaca-kaca. "Terima kasih, Zhan. Aku tahu kau selalu ada untukku, tapi... aku hanya merasa tidak lengkap tanpa mereka."

Zhan merasakan hatinya terguncang mendengar kata-kata itu. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan perasaan yang mulai membuncah. "Jangan khawatir, Acheng. Aku akan membuat hari pernikahanmu benar-benar sempurna. Aku akan memberi kejutan yang akan membuatnya lebih berarti, lebih lengkap."

Zhao Cheng mengangkat kepalanya, matanya mulai berbinar. "Kejutan? Apa itu?"

Zhan tersenyum, namun kali ini senyum itu tidak sepenuhnya ceria. "Kejutan itu akan membuatmu merasa bahwa kau masih memiliki segala yang terbaik di dunia ini. Kau akan merasakannya di hari pernikahanmu, aku janji."

𝘽𝙚𝙩𝙬𝙚𝙚𝙣 𝘽𝙪𝙡𝙡𝙚𝙩𝙨 𝙖𝙣𝙙 𝙇𝙤𝙫𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang