ANDAI DULU TIDAK DEKAT

148 9 4
                                    

  "Masuklah !" Perintah William pada Est di depan pintu kamar Est, ia mengantar Est pulang sampai apartemen nya.

  Est kembali bingung, karena sepanjang perjalanan William hanya diam. Ia tidak mengatakan satu patah katapun.

  Est masih berdiri di depan pintu kamar nya, ia berharap William akan mengajak nya bicara. Tapi William berbalik dan akan pergi.

  Est menarik ujung baju belakang William, ia berharap William tidak langsung pergi. William berhenti sejenak saat menyadari ujung baju nya di pegang Est, ia merasa bimbang namun akhir nya tetap meninggalkan Est.

   Est hanya pasrah mengawasi punggung William yang terus berjalan pergi.

*********
  
  Sesampai nya di luar gedung apartemen, William mengambil ponsel nya di kantung dan terlihat menelepon seseorang.

"Aku hanya mengantar nya, tidak perlu membesarkan masalah !"

  Telepon di matikan, William ternyata menelepon Ryu yang sedari tadi mengikuti nya.

  Jika bisa memilih Ryu juga tidak ingin seperti ini, ia merasa sekarang sangat jauh dari adik-adik nya. Tapi Ryu hanya bisa mengikuti perintah Tuan Victor, ini cara nya berterimakasih karena Tuan Victor telah merawat nya.

  William melajukan motor nya pergi meninggalkan apartment Est, tidak lama ada mobil yang mengikuti nya dari belakang. Mobil itu adalah mobil Ryu.

______••••••______

  Di dalam kamar, Est merasa semakin bingung dengan tindakan William.

  Ia kira William sudah kembali pada nya, tapi ternyata tidak.

   *Harus kah kita bicara ? Aku benar-benar tidak mengerti apa mau mu ! Ayo bicara*

   Est memberanikan diri mengirim pesan pada William, ia sangat berharap masalah ini akan segera selesai.

   Setelah mengirim pesan, Est berusaha untuk tidur. Ia benar-benar merasa lelah secara mental. Sudah berminggu-minggu tidak menemukan titik terang dari masalah yang ia hadapi bersama William.

*******

   Pagi hari nya Est terbangun dengan wajah yang pucat, ia banyak berpikir semalaman.

   Bahkan untuk bangun saja ia tidak kuat, kepala nya benar-benar pusing.

  Namun Est bersikeras untuk pergi ke sekolah. Selain itu ia juga ingin cepat menyelesaikan masalah nya dengan William.

______••••••______

  Sesampainya Est di sekolah, ia sudah di tunggu Tee di gerbang sekolah.

  Meskipun William sudah memberinya peringatan tapi Tee masih keras kepala mendekati Est.

   Joong juga sudah melarang nya mendekati Est, karena kenyataannya Est belum sepenuhnya putus dari William. Tapi Tee tetap tidak juga mendengarkan, karena menurut nya Est sendiri tidak melarang nya.

   "Est ??" Sapa Tee, ia tersenyum dan menghampiri Est.

   "Apa kamu sakit ?" Tanya Tee khawatir.

   Est menggelengkan kepala nya, dan berjalan melewati Tee.

   "Tapi kamu terlihat tidak baik-baik saja, muka kamu pucat sekali" ucap Tee lagi.

  "Aku baik-baik saja kak" jawab Est.

  Tee akhirnya berhenti mengikuti Est dan membiarkan Est berjalan sendiri. Ia berfikir apakah ada pertengkaran besar antara Est dan William, karena Est menunjukan sikap acuh pada nya.

Love Because Of Hate (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang