19. Who is Zero?

4 1 0
                                    

"Nanti siang aku akan menjemput mu" ujar Zen sembari menepuk pelan kepala Alexa, tanpa menjawab pertanyaan Zen, Alexa langsung saja pergi memasuki area sekolahnya.

Zen dan Alexa berada di kelas yang berbeda, Alexa berada di kelas XI A dan Zen XI B, karena mayoritas anak-anak dari kelas B adalah anak yang hobi dengan olahraga, jadi jam pembelajaran di kelas sangat jarang dilakukan, mereka lebih sering belajar di luar kelas.

Sementara Alexa, dia berada di kelas A, karena selain tidak suka olahraga dia juga anak yang mageran, tak ada kegiatan yang disukainya kecuali jika kegiatan itu dilakukan bersama Zen.

"Apa kau  tau, mereka bilang ada 3 cucu  Russell yang bersekolah di tempat ini, mereka ditempatkan di kelas istimewa, tapi aku tak tau siapa mereka"

Alexa tak sengaja mendengar percakapan antara dua siswi saat dia sedang berada di toilet, Alexa menutup rapat mulutnya, tentu saja untuk mengamankan keadaan.

"Bagaimana bisa data itu  bocor?" gumam Alexa, selama ini tak ada yang pernah tau identitas keluarga Russell.

Alexa kemudian keluar dari toilet dan berjalan menuju wastafel, dua siswi tadi masih berada disana.

"Hai saa" sapa salah satu dari mereka

"Hai" sapa Alexa kembali, dia mencoba mengatur ekspresi nya agar tidak terlihat panik.

"Bagaimana hubungan mu den Zen, kenapa akhir akhir ini aku jarang melihat mu bersama Zen, apa kalian berdua sedang berkelahi?" tanya siswi yang berbadan lebih tinggi, namanya Tryzca.

"Oh, Zen ada latihan basket, jadi dia jarang berada di kelas" jawab Alexa

"Um......, boleh kah aku menanyakan sesuatu padamu?" tanya siswi satunya yang bernama Reena

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Sudah sejauh mana hubunganmu dengan Zen?"

Alexa mengerutkan dahinya mendapat pertanyaan itu, jelas sekali pertanyaan itu ditujukan kepada orang yang sedang berpacaran.

"Ummm, aku tak mengerti apa yang kau katakan" jawab Alexa

"Ayolah Alexa, kau berpacaran dengan Zen sudah dua tahun, jadi aku penasaran tentang sejauh apa hubunganmu" ujar Reena

"Apa yang kau katakan, aku tak pernah berpacaran dengan Zen" jawab Alexa dengan nada suara yang sedikit tinggi.

"Berhentilah berbohong Alexa, semua orang juga sudah tau kalau kau berpacaran dengan Zen" ujar Tryzca

Alexa tak berniat untuk menjawab pertanyaan dua siswi itu, tapi Alexa dengan segera pergi dan mencari Zen

"Bagaimana bisa aku tidak menyadari jika semua orang menganggap aku dan Zen adalah sepasang kekasih, sangat menjijikkan, bagaimana mungkin aku memacari sepupuku sendiri" gumam Alexa sembari berjalan cepat menuju gedung olahraga.

Saat tiba disana, gedung itu kosong, hanya ada bola basket yang berserakan, tak ada satupun orang yang berada disana, dengan lantangnya Alexa berteriak memanggil nama Zen.

Beberapa saat kemudian Zen tiba, wajahnya tampak kelelahan namun dia masih memperlihatkan senyumannya pada Alexa.

"Apa yang kau lakukan disini? apa kau....."

Belum sempat Zen menyelesaikan ucapannya, Alexa sudah lebih dulu menamparnya.

"Apa yang sudah kau..." 

"Syutttt" Zen meletakkkan jari telunjuknya tepat dibibir Alexa, memberikan isyarat pada Alexa untuk diam. Zen berjalan lebih dekat pada Alexa, menarik gadis itu tepat dalam pelukannya.

"Kau datang diwaktu yang tidak tepat, ketahuilah, semua nyawa orang yang berada dalam gedung ini bergantung dengan keputusanmu, jadi berhati- hatilah dalam berucap" bisik Zen pada Alexa

"Apa maksudmu?" tanya Alexa binngung.

"Ruang ganti 41, teman- temanku semua berada disana, sekolah kita sudah dikepung sejak pagi oleh anak buah Zero"

"Siapa mereka?" 

"Aku  tak tau, mereka bilang mereka mencari putri Zero disini" ujar Zen

"Lalu, apa yang terjadi?" tanya Alexa 

"Tak ada yang tau siapa putri Zero itu, jadi dia menyandera semua orang, dan Ren juga berada didalam sana"

***

To Be Continue



THE UNSEEN CODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang