Gercep juga ya kalian, makasih hehehe🤍
aku naikin yaa sorryy!
1 vote: 1% kemungkinan buat up
15 vote: 99% kemungkinan buat up
15+ vote: gas double up!¡Happy Reading!
Sore ini, Cathrina dan Lorenzo sedang berkumpul bersama di rumah Lorenzo. Hubungan Lorenzo dan cathrina baru saja berjalan 2 bulan, tetapi mami dan papi Lorenzo sudah sangat setuju dengan hubungan keduanya. Begitupun dengan orang tua cathrina.
Mami papi dan ayah bunda Lorenzo juga cathrina ada disana, orang tuanya membahas tentang hubungan mereka. Pasti nya Cathrina dan Lorenzo senang karena mendapatkan lampu hijau!
Ada juga om tante serta sepupu dari Cathrina dan Lorenzo, karena papi Lorenzo ultah banyak orang yang diundang dan sekarang keluarga besar mereka sedang berkumpul.
Cathrina sedang bermain dengan Matheo, Matheo adalah adik sepupu Lorenzo yang masih balita. Matheo terlihat sangat senang jika bermain dengan cathrina, sesekali cathrina juga menciumnya.
"kak atina cantik, kak atina kalo Theo udah gede mau jadi pacay kak atina!" ujar Matheo dengan suara cadel nya.
"iya Theo iyaa, kak atina tunggu theo besar yaa!" jawab cathrina, sebenarnya cathrina menjawab begitu agar Matheo senang saja. Tapi siapa sangka Lorenzo yang mendengar itu malah tidak suka dan cemburu, sebenarnya ia sudah cemburu sedari cathrina menciumi Matheo tapi ia berusaha menahan rasa cemburunya.
Matheo dan ibu nya akan segera pulang, jadi cathrina kembali duduk disamping Lorenzo. "kak laper nggak?" tanya cathrina lembut, Lorenzo mengabaikannya.
"kalo orang nanya itu dijawabb!" lanjut cathrina sambil berdiri dan menatap dari atas wajah Lorenzo.
Lorenzo masih saja diam, tak bereaksi apapun, cathrina yang melihatnya pun bingung.
"ada apa sih kak? aku buat salah?" tanya cathrina, ia tak menyerah.
"ngga" ketus Lorenzo, Cathrina sangat heran kalau dirinya tak ada salah kenapa Lorenzo mendiami nya?
"terus kenapa aku di diemin?"
"gaada gua diemin" cuek Lorenzo, kalau cemburu pasti memakai lo-gua.
"tuhkan pake lo-gua lagii, kenapa sih kak? atau gara gara Matheo tadi ya?" tebakan cathrina selalu benar. Tetapi jawaban Lorenzo hanya sebatas mengangkat bahunya saja.
Cathrina tau Lorenzo cemburu, sedari tadi ia memang memancing Lorenzo agar marah kepadanya. Karena ia ingin melihat bagaimana seorang Algeva Lorenzo Xavier jika sedang marah.
Dan cathrina juga tau bagaimana cara membujuk Lorenzo dengan gampang. Cathrina naik ke pangkuan Lorenzo, ia menatap lama wajah pria didepannya.
Dengan sedikit gerakan pinggul dan sentuhan lembut pada jakul Lorenzo, cathrina berhasil membuat 'milik' Lorenzo bangun. Cathrina menahan tawanya merasakan sesuatu menonjol dibawahnya, sementara Lorenzo mendongakkan kepalanya dan memejamkan matanya.
"ih apa itu kak" ejek cathrina, ia tak bisa menahan tawanya lagi, Lorenzo menahan senyumnya.
"kon-"
"heh! gaboleh saru loh kak, nanti dimarahin mami" cathrina memotong kata kata yang akan Lorenzo ucapkan.
"bacot, intinya sekarang lu mau nyep0ngin gua apa ngga" ketus Lorenzo.
Cathrina kembali tertawa "kak gaboleh gitu loh😭" ujarnya sambil tertawa.
"kok masih pake lo-gua sih kak, gamau kalo gituuu" lanjut cathrina.
Tanpa basa basi lagi, Lorenzo menggendong cathrina di depannya, membawa ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Love || 1821
Teenfikce⚠️❗ Toxic, 1821, many frontal words, area. contains comedy, adult scenes, fighting scenes.