bab 1

0 0 0
                                    

Helaan nafas lelah terdengar dari pemuda yang tengah di omeli oleh abangnya.Hari Minggu paginya terasa seperti hari hari biasa nya,lelah, jenuh,hampa,dan menyebalkan.

"kamu tuh minimal bantu Abang dong!capek tau Abang ngurus kamu!"oceh abang pemuda itu

"gua ga nyuruh Lo buat ngurusin gua kok"ucap pemuda itu sembari memutar-mutar jari  kelingking di telinga nya

"oh gitu?mentang mentang ibu kamu gaada dirumah jadi seenaknya,awas aja kamu di jalan kecebur got"oceh abang nya mendorong dorong pemuda itu keluar dari rumah untuk pergi berbelanja kebutuhan rumah

"biarin aja, ntar gua laporin ke emak kalo lu nonton kucing"balas pemuda itu sembari melemparkan buku novel yang ia baca sedari tadi ke sofa

"kamu-!"gerutu abangnya dengan wajah memerah malu

"tau dari mana dia?"kesal abangnya

"kayaknya gua harus lebih hati-hati sama tu anak"cibir Abang nya sembari melenggang masuk ke dalam rumah

pemuda itu mengenakan pakaian serba hitam dengan headset di telinga nya, kemudian ia menaiki motor dan menjalankan nya menuju toko langganan nya

"cowok secool gue di suruh belanja"cibir pemuda itu

------------

rayyan saputra atau sering disapa 'rayyan'kini berumur 16 tahun,ia seorang anak dari ke 2 saudara,anak pertama bernama"Narendra"dan anak ke dua tentu nya tokoh utama saat ini"rayyan saputra".

~~~~~~~~~~

"lah kok tutup"ucap Rayyan saat melihat toko langganan nya tutup

"yaaelah masa gua harus desek desekan sama ibu ibu di pasar sih,males gua"kesalnya

ia kembali menjalankan motornya menuju pasar yang cukup jauh,saat di perjalanan ia berhenti saat tiba tiba ia di hadang oleh beberapa preman

"aelah asu"kesalnya karena ia terjatuh dari motor

"berdiri!"ucap salah satu preman menarik kerah Rayyan membuat nya berdiri dengan linglung.

"santai dong"ucapnya kesal

"serahkan duit atau nyawa Lo melayang"ucap preman itu sembari meremukan tangan nya sendiri

"ga mau malazz"cibirnya

"sialan...!"preman itu segera menjulurkan bogeman mentah ke wajah mulus Rayyan

"ssshh..."ringis Rayyan

pertarungan pun di mulai,Rayyan di serang oleh beberapa preman
salah satu preman hendak menendang perut Rayyan,tapi dengan cepat ia menarik kaki itu dan memutar nya

"arghhh lepasin brengsek"teriak preman itu

pukulan telak menjulur ke arah Rayyan,dengan sigap ia menarik lengan salah satu preman itu lagi dan memutarnya

selang berapa lama,Rayyan berhasil membuat mereka babak belur hingga terkapar di jalanan yang cukup sepi itu

Rayyan menyeka darah di sudut bibirnya, kemudian menyeringai

"heh,segitu doang"cibirnya

Rayyan berbalik dan kembali menaiki motornya dan melengang pergi

****


setelah berjam-jam ia berbelanja,ia kembali ke rumah

"guaaaa pulanggggg"teriaknya sembari menendang pintu rumah

"astaghfirullah bukan nya salam dulu ini malah teriak"teriak Naren pada Rayyan melempar Tupperware pada wajah nya

"lah lu juga teriak kok"kesalnya sembari mengambil Tupperware itu dan menyimpan nya di meja

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang