AS : 08

58 6 0
                                    

Abian berjalan menyusuri area kampusnya, ia berniat berkeliling sebentar karna ia baru saja kembali dari toilet. Ya, ia memilih ke toilet daripada berada di dekat teman temannya yang membahas soal penculikan dan pembunuhan. Jujur Abian kurang menyukai pembahasan yang terhubung dengan kasus kriminal atau hal hal yang sadis. Pembahasan seperti itu tidak masuk dalam topiknya. Abian sebenarnya berharap bertemu saudaranya, yaitu Sabiru. Namun nampaknya pemuda pendek itu berada di area lain dan bukan disini.

Saat melewati taman, Abian tidak sengaja melihat sesosok gadis yang tengah duduk sendirian disalah satu bangku taman. Melihat gadis itu membuat langkah Abian terhenti, ia mengenali gadis itu. Terlebih ketika angin berhembus menerpa wajah cantik itu, membuat helaian rambutnya ikut diterpa angin dan menampakkan wajah cantiknya. Abian tersenyum tipis melihat wajah itu. Gadis yang Abian lihat adalah Virgo.

Disana, Virgo tengah duduk di bangku taman kampus sendirian. Teman temannya tengah berada di perpustakaan untuk mencari beberapa buku yang akan mereka baca dan mereka pelajari. Virgo mengamati suasana disekitarnya yang begitu tenang dan nyaman, angin berhembus dengan lembut menerpa wajah cantiknya. Virgo juga melihat beberapa daun yang gugur ke tanah. Taman ini memang nyaman untuk dijadikan tempat istirahat atau tempat belajar sebab suasananya tenang.

Abian melangkahkan kakinya mendekati Virgo, gadis yang telah ia kenal sejak kecil. Saat sudah berada di dekat Virgo, Abian langsung duduk di dekat gadis itu membuat Virgo kaget.

"Astaga! Lo bikin kaget aja bi" ujar Virgo sembari mengusap dadanya, untung ia tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

"Haha maaf. Btw, kenapa lo sendirian? Temen temen lo mana? " tanya Abian, pasalnya ia biasa melihat Virgo bersama teman temannya namun sekarang gadis itu sendirian.

"Mereka lagi ke perpus buat cari buku jadi gue duluan aja kesini. Lo sendiri? Biasanya juga bareng temen temen lo, adek gue kemana? " balas Virgo dengan pertanyaan yang beruntun. Abian tersenyum, kenapa endingnya malah menanyakan Venus.

"Mereka di kantin, adek lo jelas ada disana. Gue sendirian karna habis dari toilet" jelas Abian membuat Virgo mengangguk paham dan kembali memfokuskan atensinya kepada buku yang sejak awal ia baca.

Abian diam, memikirkan topik yang ingin ia bahas. Rasanya tidak enak kalau diam diaman seperti ini, seperti sepasang kekasih yang sedang marahan saja. Ehh..

"Lo.. Lihat Sabiru nggak? " tanya Abian lagi membuat sepasang mata indah kesukaannya menatap kearahnya.

"Tadi gue ketemu sama dia pas mau kesini, gue tanya mau kemana terus kata dia mau nemuin dosen. Kenapa? Lo ada perlu? Susul aja" jawab Virgo. Abian tersenyum

"Nggak, gue cuman nanya aja. Takut takutnya dia hilang karna dikira anak kecil terus diculik" sahut Abian dengan asal. Virgo yang mendengar itu terkekeh.

"Hahaha.. Lo kira Biru sependek itu? Nggak juga kali, dia mah paling nggak seleher lo sama Venus" jawab Virgo. Abian tertawa mendengar itu, ucapan Virgo memang ada benarnya.

"Iya deh, lo ngebela Sabiru melulu dah. Nggak pernah banget ngebela gue atau ada dipihak gue" celetuk Abian. Virgo terkikik lucu.

"Dipihak lo kan udah ada Venus, kalau gue ada dipihak lo nanti Biru selalu ngerasa terbully"

"Kan ada Venus, tukeran. Lo dipihak gue terus Venus ke pihak Sabiru"

"Mereka tuh nggak pernah akur bi, mana mau Venus ada dipihak Biru, yang ada mereka bakalan berantem"

Abian tertawa, ya sampai sekarang Sabiru dan Venus memang tidak pernah akur. Jika mereka bertemu, ada saja ejekan atau cacian yang keluar. Ntah itu Venus yang mengejek jika Sabiru itu bantet, atau Sabiru yang mencaci Venus. Ntah kapan mereka akan akur, namun yang jelas hal itu tidak akan pernah terjadi.

TBC

Sepi banget, apalagi vote nya. Ayo dong bantu Vote dan share.

Jangan lupa vote and share

See you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amordan SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang