"Sorry"

151 12 0
                                    

Wonyoung membuka matanya dengan perasaan bingung, mengapa tiba-tiba ia berada di tempat lain? Bukannya ia tadi berada di rumahnya?

Ia pun melihat sekelilingnya dan ternyata, ia berada di rumah sakit. Ia juga melihat sahabatnya, Chaewon yang berada di luar kamar tersebut dan terlihat sedang menelepon seseorang dan kelihatan sangat panik dan khawatir

Wonyoung ingin menghampirinya, tetapi tubuhnya sudah terbaring lemah dan mati rasa

Tak lama kemudian, Chaewon pun masuk ke dalam ruangan tersebut dan langsunh menghampiri Wonyoung saat ia melihat bahwa Wonyoung sudah mulai sadar

"Wony, apa kau tidak apa-apa? Dokter dari tadi belum datang kemari, jadi kau tiduran saja, adik mu akan datang"

"Bukankah adik ku sedang ada acara di sekolahnya? Mengapa ia harus datang kemari?"

"Apa kau bodoh? Tentu saja ia khawatir saat ia mendengar mu pingsan! Kau bahkan sudah seminggu lebih tidak masuk sekolah karena alasan sakit dan kamu berekspetasi orang-orang di sekitar mu tidak akan khawatir?"

Chaewon bilang dengan nada yang sedikit tinggi, ia bingung dengan jalan pemikiran Wonyoung sampai ia menanyakan mengapa adiknya harus datang saat ia benar-benar baru saja pingsan

"Apa kau tidak akan pulang Chae?"

"Tidak mau sampai adik mu datang, aku tidak akan meninggalkan mu sendirian!" Chaewon bilang sambil mengelus tangan Wonyoung lembut

Wonyoung sedikit terharu dan sedih, tak sangka bahwa ia harus mengucapkan kata-kata selamat tinggal kepada orang-orang di sekitarnya sebentar lagi. Ia ingin hidup dengan orang disekitarnya lebih lama, ia masih sangat muda, ia masih ada keinginan untuk pergi ke sekeliling dunia, ia mempunyai keinginan untuk menghabiskan waktunya dengan keluarganya dan Sunghoon, ia ingin meraih impiannya untuk belajar di UK.

Tetapi keinginan duniawi itu akan hanya menjadi sebuah impian yang tak akan bisa ia gapai dalam kehidupan yang ini.

Mungkin dalam kehidupan selanjutnya, ia tidak akan terlmabat mengetahui tentang penyakitnya sendiri, mungkin dalam kehidupan lain ia tidak harus memendam rasa sakit ini sendirian, mungkin dalam kehidupan lainnya, ia bisa sehat tanpa terhalang oleh penyakit apa-apa.

Andai saja semesta tidak berpaling padanya, dan, mungkin ia sekarang tidak harus merahasiakan semua ini dari keluarganya sendiri.

- Not my fault-

"Mama? Halo?" Sunoo dengan panik mencoba untuk menelepon orang tuanya untuk membetitahu kabar Wonyoung

"Sialan, mama papa tidak menjawab ku." Sunoo bilang sambil menciba menelepon kedua kontak orang tuanya, orang tuanya itu seharusnya sudah pulang dari luar negeri sekarang, tetapi mengapa mereka susah dihubungi?

"Coba telefon, Yu-jin mungkin tuan dan nyonya Kim sedang di pesawat" Sunghoon bilang yang langsung mendapatkan anggukan dari Sunoo

Dengan cepat, Sunoo menelepon nomor Yu-jin yang ternyata langsung diangkat oleh Yu-jin dengan cepat

"Halo?"

"Nonna! Papa mama lagi di airport?"

"Tadi mama sama papa barusan naik pesawat, kenapa?"

Sunoo sempat ragu untuk memberitahunya tentang kondisi Wonyoung sekarang, tetapi, ini sudah genting

"Nonna, wonyoung hari-hari ini kondisinya tambah buruk, bahkan ia tadi pingsan dan sekarang di rawat di rumah sakit dan sekarang Sunoo gak tau harus ngapaiin!" Sunoo bilang sambil meneteskan air matanya

Not my fault || Sunsun [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang