Di atas tempat tidur milik Jennie, dua manusia yang berjanji akan melakukan hal gila itu saling berhadapan. Tidak ada satu pun di antara mereka yang saling melakukan sesuatu selain hanya menatap satu sama lain sambil saling berpegangan tangan.
Jennie tidak tahu kenapa mereka harus berpegangan tangan. Begitulah Lisa memulai. Lisa menyuruh mereka berdua untuk duduk. Alih-alih kelihatan akan melakukan seks, mereka justru terlihat sedang melakukan ritual aneh yang mengerikan.
“Lisa, apakah kau sekarang sedang mencoba menghipnotisku? Karena, kenapa kita terus saling bertatapan?” Tanya Jennie. Lidahnya gatal jika tidak bertanya.
“Duh, diamlah. Dasar bodoh.” Gumam Lisa datar.
“Tapi, bukankah kau seharusnya menciumku sekarang atau lakukan sesuatu apalah? Haruskah kita langsung telanjang saja?” Jennie mengusulkan. Namun tidak ada pergerakan apapun dari Lisa.
Jennie mulai gelisah. Apa sih yang sedang Lalisa Manoban lakukan? Wanita itu mengusulkan agar mereka mulai melakukan seks hari ini tapi sekarang, mereka hanya saling berhadapan?
Apakah Lisa mencoba untuk membangun gairah Jennie yang mati?
Tapi, apakah saling bertatapan bisa membangun gairahnya? Apakah Lisa memiliki cara tersendiri untuk membangun gairah itu? Tetap saja... Jennie merasa aneh karena mereka hanya bertatapan di tengah tempat tidur.
“Ini tidak berhasil.” Dengus Jennie, melepaskan tangan Lisa. “Siapa sih yang berada di posisi seperti ini saat mereka mau melakukan seks?”
“Sejujurnya, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.” Keluh Lisa.
“Dari sekian banyak orang, kau? Kau tidak tahu apa yang harus kau lakukan di ranjang?” Jennie menatapnya tak percaya.
“Bukan begitu,” Lisa cemberut. “Hanya saja, situasimu yang berbeda dari wanita lainnya, membuatku sangat gugup, tahu?”
“Bagaimana aku bisa membuatmu gugup?” Tanya Jennie heran.
“Karena, bagaimana jika aku tidak bisa membantumu dan bahkan tidak bisa membuatmu basah? Ya ampun, reputasiku di ranjang akan hancur saat itu juga dan itu menakutkan untukku.”
Jennie menatap Lisa datar. Serius? Lisa sedang memikirkan reputasi sekarang? Begitu pentingkah reputasi Lisa di ranjang sampai-sampai hal ini membuat Lisa takut?
Jennie mendengus dan akhirnya, dia membaringkan tubuh di tempat tidur. Dia melirik Lisa yang masih berada di posisi sebelumnya, duduk tegak dan tak yakin dengan apa yang harus dia lakukan.
“Kenapa kau mementingkan reputasi di ranjang?”
“Karena aku Lisa. Duh, apa lagi?” Lisa memutar matanya. Cemberut, Lisa menarik kaki ke dadanya, lantas memeluk kakinya itu.
“Ya. Kau Lisa. Dan kenapa?”
“Aku Lisa yang bisa membuat wanita menjerit dan memohon. Sekarang, bayangkan aku, Lalisa Manoban berusaha keras untuk membuat seorang wanita basah. Saat aku tidak bisa melakukannya, reputasiku kacau.” Lisa mengerang sambil berbaring di samping Jennie.
Jennie menghela nafas. Menoleh pada Lisa yang tampak lebih frustasi daripada dirinya. Menatap atap kamarnya adalah satu-satunya yang bisa Jennie lakukan.
“Jika kau merasa tidak bisa melakukannya, kenapa kau menawarkan diri padaku?” Keluh Jennie, cemberut.
“Yah, karena pada mulanya aku percaya diri tapi ternyata saat berhadapan langsung. Ya ampun... aku tidak menyangka aku bisa gugup karena berhadapan dengan hal-hal seperti ini.” Lisa menggelengkan kepalanya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP)
FanfictionJennie Kim tahu, jika dia mengalami suatu kondisi yang berbeda. Dia tahu itu dan... dia pasrah dengan apa yang dia alami. Lalisa Manoban mengetahui masalah itu dan mencoba untuk memperbaikinya dalam cara apapun, persis seperti yang Jennie pinta.