HD | Duda Tampan

266 28 3
                                    

HOT DUDA | Duda Tampan

Adam baru saja keluar dari ruang guru ketika seorang siswi memanggil namanya dengan suara lantang. Langkah pria itu terpaksa terhenti karena kedatangan salah satu siswinya.

"Pak Adam sudah mau pulang ya, Pak?" tanya siswi itu.

Adam mengangguk kecil sembari membaca name tag yang ada di saku gadis remaja itu.

"Ada apa, em-Tasya?" tanya Adam dengan suara beratnya.

Gadis remaja bernama Tasya itu tampak memilin jari-jarinya dengan gugup. Beberapa kali netranya melirik ke arah sebuah mobil yang terparkir di pelataran sekolah.

"I-Itu, Pak. Tante saya titip salam buat Pak Adam." kata gadis remaja itu menatap Adam kikuk.

Adam menautkan kedua alisnya heran. Sebelumnya dia memang tidak banyak mengenal nama siswa-siswinya. Apalagi orang tua mereka. Wajar jika pria itu tidak paham dengan maksud dari ucapan Tasya.

"Ya, bagaimana?" timpal Adam bingung.

Tasya kembali melirik ke arah mobil sedan hitam yang kacanya tertutup rapat. Seakan tidak ingin seseorang melihat pengemudi yang ada di dalamnya.

Tasya akhirnya menceritakan maksud dari ucapannya barusan. Gadis remaja itu mengatakan jika beberapa hari lalu dia pernah bercerita pada tante-nya mengenai Adam. Tasya juga tidak lupa mengatakan status dari gurunya itu.

"Duda tampan?" Adam membeo.

Tasya mengangguk kecil,"Iya, Pak. Tante saya memanggil Bapak dengan sebutan itu."

Adam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tak tahu harus menanggapi ucapan gadis remaja itu seperti apa. Alhasil dia hanya bisa mengangguk sebagai balasannya.

Senyum kecil terbit di bibir Tasya kala dia telah menyampaikan salam dari tantenya untuk Adam. Gadis remaja itu akhirnya pamit, meninggalkan Adam dengan sejuta kebingungan yang menderanya.

Untuk mengusir gundah yang melanda, Adam memutuskan untuk menanyakan kabar putrinya pada Ayana. Pria itu mengirim pesan singkat pada Ayana yang dalam sekejap langsung direspon oleh gadis itu.

Adam tertawa kecil tanpa sebab setelah membaca pesan dari Ayana. Gadis itu mengatakan jika mereka sedang berada di taman. Ayana juga tidak lupa memotret Emily yang tampak asik memakan es krimnya dengan pipi belepotan.

Adam lantas menghubungi gadis itu. Sekedar untuk mengatakan jika dirinya akan menyusul mereka ke taman. Sepertinya tidak buruk juga menghabiskan akhir pekan di taman bersama putrinya dan Ayana.

Setelah mengakhiri panggilannya, Adam buru-buru mengantongi ponselnya ke dalam saku celana. Pria itu kemudian berjalan menuju parkiran yang cukup sepi karena guru-guru lain sudah banyak yang pulang untuk mengambil mobilnya.

Tak sampai dua puluh menit, Adam telah sampai di taman yang cukup ramai. Membuatnya sulit untuk menemukan keberadaan Ayana dan juga Emily. Adam yang mulai lelah mencari keberadaan keduanya lantas memutuskan untuk menghubungi Ayana lagi.

"Kamu dimana?" tanya Adam sembari memijat pelipisnya.

Pria itu tampak berbalik dan menyipitkan matanya begitu mendengar jawaban dari sebrang. Raut wajahnya tampak lega karena akhirnya dia menemukan Ayana yang tengah melambai ke arahnya.

Dengan langkah tegas, Adam berjalan menuju ke arah Ayana berada. Tak jauh dari gadis itu, dia melihat putrinya yang tengah bermain bersama seorang anak kecil seusianya.

Sepanjang jalan, tak sedikit dari para pengunjung taman yang melirik dua kali ke arahnya. Dan kebanyakan dari mereka menyebut dirinya sebagai duda tampan. Panggilan yang mengingatkannya pada pertemuannya bersama Tasya tadi.

"Kenapa memilih tempat di sini?" tanya Adam sesaat setelah dirinya sampai. Pria itu mendudukkan dirinya di samping Ayana sembari melepaskan kacamata hitamnya. Lalu menyelipkannya di kerah kemejanya yang dua kancingnya terbuka.

Ayana berdecak kagum melihat visual Adam yang tampak menawan sore ini. Pria itu telah berusia lebih dari 40 tahun. Tapi wajahnya tak nampak kerutan sedikitpun. Bahkan terlihat lebih muda dari pada usia sebenarnya.

"Ayana? Kenapa kamu diam saja?" Adam mengernyit heran karena Ayana tak kunjung menjawab pertanyaannya. Yang ada gadis itu justru menatap dirinya dengan lekat.

"Hei." seru Adam mengguncang bahu Ayana. Membuat gadis itu seketika tersadar dan mengerjap lucu.

"Eh oh iya, Om. Tadi Om Adam ngomong apa?" tanya Ayana kikuk.

Adam memutar bola matanya malas. Menyentil kening Ayana dengan gemas. Membuat sang empu mengaduh sembari mengelus keningnya yang baru saja dia sentil.

"Kamu kenapa? Saya sejak tadi bertanya sama kamu tapi kamu justru diam saja." Adam tampak kesal.

Ayana mencebik,"Santai aja kali, Om. Jangan marah-marah, cepet tua loh nanti."

"Lagian Ayana tuh heran ya sama Om Adam. Udah tua tapi kenapa makin keliatan ganteng sih. Emang bener-bener definisi duda tampan idaman." lanjut Ayana lagi terang-terangan memuji Adam.

Adam mendengus karena lagi-lagi mendengar seseorang menyebutnya seperti itu.

"Kamu orang kesekian yang menyebut saya seperti itu selama satu hari ini." timpal Adam malas.

Ayana menaikkan sebelah alisnya dengan raut penasaran. Gadis itu sengaja mendekatkan dirinya untuk bisa dekat dengan Adam.

"Emang siapa aja yang manggil Om Adam kaya gitu?" tanya Ayana penasaran.

Adam mendelik malas mendengar pertanyaan Ayana. Sebagai gantinya pria itu mendorong kening Ayana agar menjauh. Posisi mereka terlalu dekat sampai Adam bisa mencium aroma segar yang menguar dari tubuh Ayana.

"Tidak tahu dan tidak penting." balas Adam jutek.

Ayana mendengus karena respon Adam yang terlalu cuek. Gadis itu kembali menggeser tubuhnya menjauh dari sang duda yang terdiam sembari memperhatikan putrinya.

"Emily kayanya nyaman temenan sama dia. Namanya Alice, anaknya Tante Rachel yang rumahnya beda dua blok dari kita, Om." jelas Ayana ikut memperhatikan Emily.

"Tidak kenal. Memangnya kenapa kamu jelaskan sedetail itu pada saya?" Adam menatap Ayana dengan heran.

Ayana tersenyum kecil,"Orangnya cantik, Om. Mana janda pula. Siapa tau Om Adam mau pdkt sama dia."

Adam mendecih sinis,"Saya tidak suka janda."

"Emang Om sukanya yang gimana?" tanya Ayana penasaran.

Adam menumpukan kedua lengannya di atas lututnya yang tertekuk. Sembari menatap pemandangan danau yang sore ini terlihat begitu indah.

"Yang masih muda dan cantik kinyis-kinyis seperti kamu." balas Adam yang membuat Ayana tersedak ludahnya sendiri.



Tbc.
______
uhukk... kinyis² nggak tuh🤧🤧

Hot Duda [Sequel of Sugar Baby]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang