HOT DUDA | Semakin Dekat
•
Ayana menatap langit malam dari balkon kamar Emily dengan tatapan kosong. Malam ini dia tengah kesulitan untuk tidur. Pikirannya masih berkelana mengingat ucapan Adam sore itu di taman. Meski tidak ada kejelasan setelahnya, namun ucapan pria itu berhasil mengusik pikirannya selama berhari-hari.
Helaan napas kasar terdengar dari bibir mungil Ayana. Gadis itu menyandarkan kepalanya pada pembatas balkon yang tingginya mencapai sebatas dada.
Udara malam yang menusuk kulit membuat Ayana bergidik. Gadis yang hanya memakai gaun tidur tipis itu akhirnya memutuskan untuk meninggalkan balkon. Tujuan Ayana saat ini adalah dapur. Dia ingin membuat coklat hangat untuk menghangatkan dirinya atau mungkin dapat membuatnya mengantuk.
Langkah-langkah kecil Ayana menapaki tangga dengan hati-hati karena tak ingin menimbulkan suara. Namun gadis itu terlalu fokus pada langkahnya sampai tidak menyadari jika sepasang mata jelaga tengah memperhatikannya sejak tadi.
Dengan bersenandung pelan, Ayana berjalan menuju dapur rumah yang gelap gulita. Tangannya menggapai saklar lampu yang membuat keadaan dapur menjadi terang benderang.
Selagi menunggu air yang dia masak mendidih, Ayana mencoba untuk mencari sesuatu yang bisa dia makan dari lemari pendingin. Posisinya yang setengah membungkuk, membuat gaun tidurnya semakin naik. Memperlihatkan sesuatu yang membuat seseorang menjadi meradang.
Ayana kembali berdiri setelah mengambil beberapa butir buah anggur merah yang dia letakkan di atas tangkupan tangan mungilnya. Gadis itu kemudian memindahkannya ke sebuah wadah kecil yang dia letakkan di atas meja makan.
Ayana beralih mematikan kompor saat melihat air yang dia panaskan telah mendidih. Dengan hati-hati dia mengangkat teko berisi air panas tersebut dan menuangkannya ke dalam gelas berisi serbuk coklat.
Semua yang Ayana lakukan benar-benar diperhatikan oleh Adam. Pemilik sepasang netra jelaga yang sejak tadi berdiri di ambang pintu dapur.
Sebelumnya, duda tampan itu juga kesulitan untuk tidur. Sehingga dia memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan hendak turun ke dapur. Namun langkahnya terhenti kala melihat Ayana yang lebih dulu keluar dari kamar Emily.
"Kamu sedang apa?" tanya Adam yang sejak tadi menahan diri untuk tidak bersuara.
Ayana yang tengah mengunyah sebutir anggur seketika tersedak karena terkejut. Dengan panik gadis itu memukuli dadanya agar anggur yang belum sempat dia kunyah dengan sempurna, bisa masuk ke dalam kerongkongannya.
Adam yang melihatnya ikutan panik dan berhambur ke arah Ayana. Pria itu bernapas lega kala Ayana tampak baik-baik saja.
"Om Adam ngagetin ih." kesal Ayana dengan wajah memerah. Gadis itu bergegas mengambil air dari lemari pendingin dan meminumnya.
Adam menggaruk kepala belakangnya dengan wajah meringis,"Maaf."
Ayana hanya menghela napas berat melihatnya. Atensi gadis itu beralih pada coklat panas miliknya yang belum sempat dia aduk.
"Om Adam mau dibikinin kopi?" tanya Ayana sembari mengaduk coklat panasnya.
Adam menatap Ayana dengan lekat,"Tidak usah. Bisa-bisa saya semakin susah tidur." balasnya mengeluh.
Ayana menghentikan gerakan tangannya sembari menoleh ke arah Adam.
"Om Adam nggak bisa tidur?" tanya Ayana heran.
Anggukan kecil Adam layangkan pada Ayana. Membuat gadis itu mengulum bibirnya karena merasa sesuatu tengah menggelitik perutnya.
"Kok bisa sama sih?" gumam Ayana dalam hati.
"Terus kenapa kamu jam segini belum tidur?" kini gantian Adam yang bertanya pada Ayana. Pria itu menyandarkan punggungnya pada tepian pantry. Sembari bersidekap dada memperhatikan Ayana dari belakang.
Ayana mengulas senyum tipis tanpa melihat ke arah Adam,"Ayana juga nggak bisa tidur." balas gadis itu dengan suaranya yang terdengar seperti gumaman.
Suasana di antara keduanya kemudian berubah menjadi canggung kala Adam tak lagi menanggapi ucapan Ayana barusan. Namun pria itu masih berdiri di tempatnya dan tak bergerak sama sekali.
Netra jelaga Adam tak lepas menatap penampilan Ayana malam ini yang tampak begitu menggoda. Gaun malam yang gadis itu kenakan panjangnya hanya sebatas pa-ha. Membuat Adam bisa dengan leluasa menatap kaki jenjang Ayana yang tampak menggoda.
Adam menjilat bibirnya berusaha mengusir pikiran nakal yang hinggap di kepalanya saat ini. Namun saat iris gelapnya bergerak naik, samar-samar dia bisa melihat kain segitiga yang menutupi bongkahan padat gadis itu. Dan hal itu cukup membuat Adam merasa panas dingin.
Di sisi lain, Ayana sadar betul tengah ditatap begitu intens oleh duda tampan yang berdiri di belakangnya. Tubuhnya memanas, dengan debaran jantungnya yang tak bisa berpacu pelan.
Saking gugupnya, Ayana sampai meneguk coklat panasnya dengan tidak hati-hati. Sehingga membuat cairan berwarna coklat itu membasahi sebagian gaun malamnya.
Ayana berdecak karena merasa jengkel dengan dirinya sendiri. Dengan kasar dia meletakkan segelas coklat panas yang hampir tandas ke meja makan. Gadis itu tidak menyadari jika Adam kini telah menjulang tinggi di belakangnya.
"Kenapa?" tanya Adam merendahkan tubuhnya hingga wajahnya kini berada tepat di samping Ayana. Sangat dekat sampai pipi mereka saling bersentuhan.
Ayana terkesiap dan hampir memekik karena tak menyadari posisi Adam sebelumnya. Gadis itu meremas kedua tangannya yang berada di sisi tubuh sembari menggigit bibir bawahnya gugup. Ayana sampai tak sanggup bersuara karena Adam begitu dekat dengannya.
Tak mendapati respon dari Ayana, membuat Adam mengulum senyum. Pria itu sebenarnya sudah tahu apa yang terjadi pada Ayana. Namun dia dengan sengaja mempertanyakannya karena ingin melihat respon dari gadis itu.
Kini tatapannya turun menatap gaun malam bagian depan Ayana yang basah. Adam tak dapat melihat dengan jelas noda coklat yang mengotori gaun tipis itu karena warnanya yang hitam.
"Bajumu basah." celetuk Adam sembari mengangkat tangannya, mengusap bagian da-da Ayana.
"O-Om.." Ayana terkesiap karena tak menyangka dengan apa yang Adam lakukan. Gadis itu refleks memegangi lengan Adam guna menjauhkan tangan pria itu dari da-danya.
Namun bukan Adam jika pria itu akan menurut. Duda tampan itu justru semakin intens mengusap bagian da-da Ayana yang sebagian terlihat karena kerahnya yang berpotongan rendah.
"Tidak apa-apa, Ayana. Saya akan membantumu membersihkannya." balas Adam dengan tangannya yang semakin bergerak liar.
•
•
Tbc.
_______
tangan si om nakalnya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Duda [Sequel of Sugar Baby]
Romance"Sampai kapanpun saya tidak akan bisa membalas perasaan kamu, Ayana. Hati saya hanya milik Millie Watson." kata Adam tegas. "Lalu apa arti dari malam-malam yang pernah kita lalui selama ini, Om? Apa semua itu nggak ada artinya buat Om Adam?" tanya A...