-1- I lost my memory

5 0 0
                                    

London 1998,

Hujan deras mengguyur malam itu, menciptakan genangan air yang memantulkan kilat di langit malam. Seorang anak laki laki berusia 7 tahun dengan rambut blonde dan matanya yang berwarna abu abu, terbujur kaku di lantai melihat kedua orang tuanya tergeletak tak bernyawa. Namanya Lucas. Ia tak ingat bagaimana ini semua bisa terjadi, semuanya terjadi begitu cepat. Rumahnya hancur porak poranda, barang pecah dimana mana dan api mulai menjulur keseluruh pojok ruangan. Suara seorang pria terdengar kasar dan kuat.

"INCENDIO!" Teriak pria itu, api menjulur keluar dari ujung tongkat sihirnya membakar seluruh ruangan.

Pria itu menatap Lucas yang terlihat masih sadarkan diri. Senyum mengerikan terukir diwajahnya yang entah seperti apa wajahnya karena setengahnya tertutupi oleh topeng.

"Anggap ini sebuah berkah dariku, aku akan membiarkan mu hidup"

Lucas menatap pria itu penuh dengan amarah, matanya memancarkan dendam yang amat mendalam.

"Aku suka mata itu, sampai sampai aku ingin mencongkelnya" Ucap pria menyeramkan itu. Pria hendak pergi tetapi ia berhenti sejenak, menoleh kebelakang dan menatap kembali Lucas yang masih terbujur kaku.

"Kau tak boleh ingat semua ini. Obliviate!"

•••

Ia tak ingt apa-apa, tidak namanya sendiri, tidak keluarga yang baru saja direnggut darinya. Bahkan ia tak ingat mengapa ia ada disana, semuanya terasa samar. Hanya kegelapan dan rasa sakit yang tersisa di pikirannya.

Kobaran api semakin membesar dan semakin menarik perhatian warga sekitar. Dengan cepat tanggap seseorang menghubungi pemadam kebakaran dan seseorang menghampiri Lucas untuk memeriksa apa ia baik baik saja.

Dalam hitungan menit api dapat dipadamkan dengan cepat. Tidak ada korban jiwa lain selain kedua orang tua Lucas pada malam itu. Lucas pun diungsikan ke sebuah gereja terdekat, sambil menunggu kabar dari keluarga atau kerabat yang Lucas punya, biarawati disana menanyakan beberapa pertanyaan.

"Siapa namamu nak?" Lucas terdiam.

"Apa kau bahkan tak ingat namamu??" Ujar biarawati tersebut lalu disusul anggukan kepala dari Lucas.

"Sepertinya ini akan sulit bapak. Dia bahkan tidak mengingat namanya sendiri" ucap biarawati kepada pendeta yang berdiri tepat dibelakangnya.

"Ia pasti sangat terkejut atas kejadian tersebut"

Lucas merasakan ada sesuatu yang mengganjal dikantong celananya, ia merogoh dan mengambil barang yang ada dikantong celananya. Itu adalah foto keluarganya, menatap foto keluarga yang tak ia ingat membuat air matanya keluar mengalir begitu saja tanpa ia sadari. Ia membalik foto tersebut dan terdapat tulisan dibaliknya.

"Kyle Pearson, Rosalie Pearson, Raphael Pearson, Lucas Pearson" Biarawati dan pendeta itu saling menatap dan tanpa berlama lama biarawati itu menghubungi orang pemerintahan bahwasanya mereka telah mengetahui nama anak tersebut. Namanya adalah Lucas Pearson.

Orang-orang dari pemerintahan langsung mencari cari kerabat dan keluarga Lucas Pearson, tetapi setelah berhari-hari mereka mencari kerabatnya, tak satupun dari mereka yang merasa memiliki hubungan keluarga dengan Lucas Pearson. Semua orang yang bermarga 'Pearson' ditelpon oleh staff pemerintahan mengatakan hal yang sama bahwasanya seluruh keluarganya aman dan tidak ada yang terkena musibah pada malam tersebut. Pada akhirnya setelah 1 minggu berlalu pemerintah menetapkan bahwa Lucas akan dimasukan ke dalam panti asuhan yang diurus oleh pemerintah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Veil Of Secrets : The search for the killerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang