halooo! selamat datang di cerita CARAMELA versi terbaru!
⚠️ WARNING ⚠️
PLAGIAT DILARANG MAMPIRhappy reading!
•••Lapangan olahraga dipenuhi suara riuh siswa yang sedang bersiap untuk bermain voli.
Matahari bersinar terik, tapi semangat teman-teman Caramela tetap membara.
Mereka sudah berkumpul di tengah lapangan, membentuk tim dan saling bercanda satu sama lain. Lalu Caramela berjalan ke arah mereka, bersiap untuk bergabung.
Hari ini adalah jadwal olahraga, dan karena guru mereka sedang izin sebentar, para siswa diminta untuk memulai sendiri.
Namun, sebelum dia sempat mencapai lapangan, seseorang menahan lengannya.
Caramela menoleh dan mendapati Laura berdiri di sampingnya, sambil menatapnya tajam.
Lalu Laura mendekat dan berbisik tepat di telinganya, "Lo lupa kalau lo lagi hamil?"
Caramela terdiam.
Jantungnya mencelos seketika, dan udara di sekitarnya terasa lebih berat.
Seketika suara teman-temannya yang tertawa dan berbincang terasa menjauh. Semua fokusnya tertuju pada kalimat Laura barusan.
Dia mengepalkan tangannya erat, lalu menghela napas kasar. Tak ingin berdebat, Caramela langsung memutar langkahnya menuju bangku panjang di pinggir lapangan.
Dia duduk di sana, hanya bisa menonton teman-temannya bermain voli dengan ekspresi datar.
Kadang, dia ingin melupakan semuanya dan kembali seperti dulu - bebas melakukan apa pun tanpa beban di kepalanya.
Tapi kini, segalanya berbeda.
Dan kenyataan itu tidak akan berubah.
Tiba-tiba, seseorang duduk di sebelahnya membuat Caramela tersentak dari lamunannya dan spontan menoleh.
Saat melihat siapa yang ada di sampingnya, tubuhnya langsung menegang.
Angkasa.
Siswa dari kelas sebelah.
Cowok yang terang-terangan menyukainya, tapi ia tidak pernah merasakan hal yang sama.
Refleks, Caramela langsung menggeser tubuhnya, memberi jarak. Jantungnya berdebar, tapi bukan karena memiliki perasaan khusus pada Angkasa.
Bukan.
Tapi karena ingatan tentang malam mengerikan itu kembali menyerangnya.
Jari-jarinya menggenggam ujung rok seragamnya dengan erat. Sejak kejadian itu, ia selalu bereaksi seperti ini saat seorang pria berada terlalu dekat dengannya.
Namun, yang membuatnya bingung adalah...
Kenapa ketika bersama Elvio, ia tidak merasakan hal ini?
Sebaliknya, justru Elvio yang membuatnya merasa aman.
Apa karena pria itu adalah omnya?
Caramela menggigit bibir bawahnya, pikirannya semakin kacau.
Tapi sebelum ia bisa menemukan jawabannya, suara Angkasa menginterupsi.
"Kenapa gak ikut main?" tanyanya, terdengar santai.
Caramela tidak langsung menjawab. Ia menarik napas pelan, mencoba mengendalikan emosinya.
"Lagi gak pengen," jawabnya singkat, tanpa menoleh.
Angkasa tidak langsung membalas, tetapi Caramela bisa merasakan tatapannya yang meneliti.
Ia menggenggam tangannya erat di atas pangkuannya.
"Lo sakit?" tanya Angkasa tiba-tiba.
Caramela tetap menatap lurus ke depan. "Gak," jawabnya singkat.
Angkasa menghela napas. "Kalau ada apa-apa, lo bisa cerita ke gue, Mel."
"Thanks. Tapi gue baik-baik aja, Angkasa,"
•••
don't forget to vote n comment ‼️

KAMU SEDANG MEMBACA
Caramela (SELESAI)
AlteleCaramela Start : 1/1/25 Finish : 18/2/25 ••• Deskripsi : Caramela selalu percaya bahwa hidupnya akan semanis namanya. Namun, dalam satu malam, segalanya hancur. Ia dipaksa menanggung luka yang tak terlihat, meninggalkan bekas yang tak akan pernah h...