Caramela • Part 16

144 37 3
                                    

halooo! selamat datang di cerita CARAMELA versi terbaru!

⚠️ WARNING ⚠️
PLAGIAT DILARANG MAMPIR

happy reading!
•••

Caramela melangkah menuju meja makan, siap untuk menikmati sarapan paginya.

Aroma roti panggang dan susu menguar di udara, menambah kenyamanan pagi ini.

Namun, langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok yang sangat familiar.

Dari jarak beberapa meter, ia melihat mereka - Liliana dan Williams, orangtuanya. Jantungnya berdegup kencang, senyumnya merekah lebar, dan tanpa berpikir panjang, ia mempercepat langkahnya.

Begitu sampai di hadapan mereka, Caramela langsung memeluk Liliana erat, menyandarkan kepalanya di bahu sang ibu.

"Mamah..." bisiknya penuh kerinduan.

Liliana membalas pelukannya dengan penuh kasih sayang, mengusap punggung putrinya dengan lembut. "Sayang, Mamah kangen banget sama kamu,"

Caramela melepaskan pelukan itu hanya untuk beralih ke Williams. Ia menatap sang ayah dengan mata berkaca-kaca sebelum melingkarkan tangannya di pinggangnya. "Papah..."

Williams tersenyum lembut, mengecup puncak kepala Caramela. "Papah juga kangen sama princess cantik ini,"

Di sisi lain, Elvio baru saja tiba dan berdiri di ambang pintu. Matanya mengamati adegan penuh kehangatan itu tanpa suara. Ia tidak ingin mengganggu momen mereka, jadi ia hanya diam menyimak, sembari menyembunyikan senyum tipis yang tersungging di sudut bibirnya

Caramela melepaskan pelukan dari Williams, matanya masih berbinar penuh kebahagiaan. Tangannya masih menggenggam jemari ayahnya seolah tak ingin melepaskan, seakan ingin memastikan bahwa ini bukan hanya mimpi.

"Mamah sama Papah kapan pulangnya? Kok gak ngabarin aku?" tanyanya.

Liliana tersenyum lembut, mengusap pipi putrinya dengan penuh kasih. "Mamah dan Papah sampe rumah sekitar jam 4 pagi, Sayang. Dan maaf ya kalau gak ngabarin kamu dulu, karena Mamah dan Papah mau kasih kamu kejutan,"

Lalu Caramela duduk di antara kedua orangtuanya, merasa seperti anak kecil lagi yang dikelilingi oleh kasih sayang mereka.

Elvio akhirnya ikut bergabung, duduk di seberang Caramela tanpa banyak bicara. Matanya sesekali melirik ke arah keponakannya yang terlihat begitu bahagia bersama Liliana dan Williams.

Liliana menyajikan beberapa potong roti panggang ke piring Caramela. "Makan yang banyak, Sayang."

Sarapan pagi ini terasa begitu hangat. Sesekali, Liliana bertanya tentang keseharian Caramela, sementara Williams menceritakan beberapa kejadian menarik selama perjalanan bisnis.

Sesekali, tatapan Elvio terfokus pada Caramela. Ia tidak banyak bicara, tapi ia bisa merasakan kebahagiaan keponakannya pagi ini.

Dan untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir, Elvio merasa lega melihat Caramela tersenyum tanpa beban.

Setelah sarapan selesai, Tuti datang untuk membereskan meja. Liliana menatap jam tangan dan tersenyum lembut ke arah Caramela. "Sayang, udah waktunya kamu berangkat sekolah."

Caramela langsung mengerucutkan bibirnya. "Tapi, Mah... Aku mau di rumah aja hari ini. Aku mau sama Mamah dan Papah,"

Liliana tertawa kecil. "Sayang, Mamah dan Papah masih di sini sampe lusa. Kamu harus tetep sekolah ya,"

Caramela langsung merajuk. "Tapi, Mah..."

"Princess Papah yang cantik, kamu gak boleh bolos cuma karena Mamah dan Papah pulang. Pendidikan tetep nomor satu." timpal Williams.

"Oke deh..."

•••
don't forget to vote n comment ‼️

Caramela (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang