8. lili

105 10 0
                                    

Warning!? Cerita ini mengandung adekan kekerasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!? Cerita ini mengandung adekan kekerasan. Mohon bijak dalam membaca dan harap jangan di tirum

Suara rintikan hujan terdengar sangat deras namun menenangkan. Di sebuah kamar pelayan di dekat kandang kuda. Kane terlihat sedang duduk di jendela dengan posisi menatap langit yang hitam dengan rintik hujan nya.

Tubuhnya yang lebam telah sedikit membaik, begitupun dengan luka-lukanya.

Tatapan nya yang kosong seakan menegaskan bahwa  ia tak memiliki harapan untuk hidup yang membuat siapapun yang melihatnya pasti akan bertanya-tanya.

Apa yang telah dilalui nya

Apakah sebesar itu keinginannya untuk mati

Ini sudah 2 minggu sejak kejadian di kandang kuda terjadi. 2 minggu terakhir tak ada satupun pelayan yang ingin mendekati nya setelah 4 pelayan wanita yang menyiksanya memperingati pelayan lain agar menjauhinya.

Dan disinilah kane sekarang. Dari pada membuat kekacauan di kediaman para pelayan lebih baik kane menyendiri di ruang peristirahatan kusir kuda yang telah lama terbengkalai.

Hanya disinilah satu-saatunya tempat yang pantas untuknya. Dengan menu sarapan pagi yaitu buah-buah, atau kadang roti kukus sisa-sisa yang ia dapatkan dari dapur.

Tubuhnya sangat kurus. Tulang-gulannya yang terlihat jelas, dan urat-urat tangannya yang timbul.

Itu menunjukkan betapa kekurangan gizinya kane. Bekerja keras!, namun mengonsumsi makanan nya sedikit. Sehari 1 roti, atau kadang buah-buah.

Ia tidak pernah menerima makanan yang layak karena pelayan-pelayan lain yang tidak menyukainya. Bahkan bukan hanya soal makanan, baik tempat tinggal ataupun pakaian. Sebenarnya kane tidak mempermasalahkan itu, lagi pula asal ia tidak di bully saja sudah cukup.

Uhuk uhuk!

Angin yang begitu dingin menerjang tubuhnya. Membuat nya mengeliat kedinginan dengan bibir yang bergetar pucat.

Roti kane telah habis, jatah makananya di rampas, buah-buahan nya pun telah habis. Sejak pagi hingga sekarang ia belum juga makan. Padahal ia sudah mengerjakan banyak pekerjaan yang menguras banyak energi di tubuhnya.

Satu-satunya nya yang ia lakukan adalah dengan bertahan. Berharap, ada satu orang yang akan menghampiri nya untuk membawa makanan.

Tuhan, jika engkau memberiku kesempatan untuk hidup tolong kirimkan seseorang.

Semakin aku menahannya, semakin sakit yang aku rasakan.

Setelah berujar hal itu. Kane mengalihkan tatapannya pada sebuah titik cahaya dilantai dua mansion yang masih menyalah. Disana adalah tempat peristirahatan reyzan.

Tampaknya akhir-akhir ini ia sering begadang?

Apakah ada sesuatu yang terjadi pada pekerjaannya?

Ahh! Sudahkah kane! Berhenti untuk melakukan hal konyol ini. Tuan reyzan tidak akan pernah membutuhkan mu.

Tiba-tiba saja lampu kamar reyzan mati. Apakah akhirnya pekerjaannya telah selesai?

Kane tersenyum. Melihat lampu reyzan yang telah padam membuat hatinya tenang.

Selamat malam tuan. Mimpi indah.








Byurrrr

Suara air yang menumpahi tubuh kane. Bukan tumpah, melainkan seseorang sengaja menumpahkannya.

Bruk!

"Bangun!!!" Suara melenceng itu mengagetkan kane yang bersamaan ketika orang itu menendang tubuh kane. "Budak tidak tahu malu!, bukannya mengurus tuan rey, ia malah tidur sampai tengah hari." Tutur wanita itu dengan nada amarah yang membara.

Wanita itu adalah salah satu pelayan yang sering membully kane. Merampas makanan, pakaian, dan tempat tidur kane. Evelyn

"Bangun budak. Waktunya mengganti bunga lili tuan reyzan!!" Bentak wanita itu kemudian menarik tangan kane dengan paksa turun dari tempat tidurnya kemudian menghempasnya ke lantai.

BRUK!!

Suara tubuh kane membentur lantai bebatuan.

"Kenapa kau menatapku dengan tatapan menjijikan itu huh!"

"Mau saya colok mata kamu!" Ucapnya kasar. Dengan mata melotot garang.

Kane menunduk seketika. Setelah wanita itu keluar dari kamarnya, ia langsung beranjak untuk mengganti pakaian dan pergi menuju kamar reyzan untuk mengganti bunga lili.

Terimakasih kepada readers yang sudah setia menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terimakasih kepada readers yang sudah setia menunggu.
Maaf juga karna jalang up karna author ada ujian.
So i thankful you attention guyss, love u.

ENIGMA & ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang