A : Nanti kamu mau dianter pulang jam berapa?
Diantar? Hanum mengernyitkan dahinya melihat pesan Andre.
Mas mau pergi?
A : Iya, aku mau ketemu klien
Jam berapa?
A : Setelah mas antar kamu pulang
Hanum terdiam, ada rasa berat didalam hatinya, kecewa, kesal, bingung, entahlah.
Nanti aku pulang sendiri saja mas, biar kamu nggak kecapekan bolak balik kerumah
A : Kamu yakin?
Iya
Andre tidak membalas pesan untuk beberapa saat.
A : Oke, kamu hati-hati ya.
***
Malam itu Andre pulang sekitar pukul 22.30, ia berjalan ke arah kamar tidur yang pintunya terbuka sedikit. Ia melihat Hanum tertidur di ranjang dengan handphone yang masih memutar video di youtube.
Andre menghampiri dan duduk di sebelah Hanum yang tertidur. Ia mengambil handphone dari tangan Hanum dan meletakkannya di meja sisi tempat tidur. Tadinya Hanum sedang menunggu kepulangan Andre namun ia kalah dengan rasa kantuknya.
Andre menatap Hanum, tangannya mengelus rambut Hanum lembut, lalu dari wajah Hanum tatapannya bergerak kearah bentuk tubuh Hanum yang memakai baju tidur terusan berwarna hitam. Tubuhnya yang tidur dengan posisi menyamping membuat lekukan pinggang dan pahanya tampak jelas. Tiba-tiba Hanum bergerak dan dari mulutnya keluar suara sedikit merintih, Andre mendekatkan wajahnya memastikan suara itu ke arah Hanum yang kemudian membuka matanya.
"Eh mas... udah pulang?" Tanya Hanum, lalu tangan kirinya memegang perutnya sambil mengernyit seperti menahan sakit.
"Kamu kenapa Hanum?"
"Ini mas lagi nggak enak perut, baru datang bulan." Inilah mengapa Hanum sampai tertidur saat menunggu Andre, hari pertama memang berat untuknya karena sakit perut yang melanda membuat ia merasa lemas. Sebelumnya ia tidak sadar kalau tamu bulanannya akan datang saat sampai pulang kantor tadi.
"Oh... tapi kamu nggak apa-apa? Bibir kamu kelihatan pucat, kamu butuh sesuatu?"
"Nggak kok mas, lemes aja. Mas sudah makan?"
"Sudah kok, kalau gitu kamu istirahat saja ya. Mas mau mandi dulu."
Hanum mengangguk, keduanya lalu bertatapan. Andre mendekatkan wajahnya dan mengecup kening Hanum.
Hanum melihat sosok Andre yang pergi keluar kamar. Sebenarnya banyak hal yang ia pikirkan sejak tadi, pasti kalian juga ikut memikirkannya kan? Mengapa Mas Andre belum pernah 'menyentuh' ku, apa maksudnya menjalani secara bertahap, please deh mereka bukan anak kecil yang hanya sekedar berpacaran nggak jelas, mereka suami istri. Butuh tahap apa lagi? Atau apakah aku hanya sekedar sesuatu untuk 'dipajang' Mas Andre supaya terlihat lebih muda seperti kata temannya tadi? Tapi kenapa harus aku?
Lalu tiba-tiba datang bulannya muncul, seakan akan semesta mendukung keinginan Andre menjalani secara bertahap atau apalah maksudnya. Hanum mengelus kembali perutnya yang tiba-tiba rasa melilitnya kembali muncul. Intinya, tonight is not the time.
***
Di ruang makan Hanum tengah menaruh gelas di dispenser untuk mengisi air panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCHED (On Going)
RomanceCerita hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, kejadian dan tempat maka itu adalah unsur ketidaksengajaan Hanum harus merasakan pahit ditinggalkan oleh suaminya dalam kecelakaan saat pergi bekerja. Bersama dengan anaknya Azka yang baru berum...