Chapter 07

8.6K 416 11
                                        

Selamat membaca>>

"Rafa."

Rafa tersentak saat suara berat milik Leon berada dekat di telinganya, "a-ah? Leon ada apa?" Tanya Rafa dengan mimik wajah yang masih terkejut.

"What are you thinking about? Setelah pulang dari jalan-jalan kemarin, kamu selalu saja melamun." Tanya Leon dengan manik mata yang memandang penuh selidik pada Rafa.

"Apa ada yang kamu sembunyikan dariku, hm?"

Rafa rasanya gelagapan sendiri, tidak tau harus menjawab apa. Memang benar jika Rafa selalu melamun dari kemarin, memikirkan tentang perasaannya yang semakin hari semakin menyukai Leon.

"Em Rafa tidak menyembunyikan sesuatu dari Leon, kok." Jawah Rafa, sangat memalukan sejali jika Rafa jujur pada Leon tentang perasaannya kan? Sebelum Rafa bilang pun Rafa sudah tau jika dia dan Leon tidak akan pernah bersatu.

Rafa yakin jika Leon itu straight, karena wajah serupawan itu masa menyukai seorang lelaki kembali? Pastinya Leon menyukai wanita yang cantik dan anggun, enak di pandang. Tidak seperti dirinya yang seperti pembantu saja. Rasanya Rafa ingin menangis keras.

"Baiklah, kali ini aku percaya. Tapi, jika sampai aku mengetahui jika kamu sekarang sedang berbohong, maka tunggu hukumanmu.." bisik Leon ditelinga Rafa, dan itu membuat tubuh Rafa menegang serta merinding.

"Y-ya!" Rafa.

"Aku akan kebawah untuk membawa makananmu, kamu belum makan seharian ini karena melamun terus menerus."

"Tidak usah! Aku belum lapar, jika aku lapar aku juga akan mengambilnya sendiri. Tidak usah repot-repot, Leon."

"Tidak ada penolakan." Leon kemudian bangkit lalu sebelum pergi dia sempatkan untuk mencium kening Rafa terlebih dahulu.

Cup!

Leon kemudian pergi begitu saja, tidak memperdulikan Rafa yang bergerak gelisah. Ini yang Rafa tidak suka. Perhatian kecil yang selalu Leon berikan kepadanya, yang membuatnya jatuh cinta setiap hari. Apa Rafa pergi saja ya dari sini? Sebelum terlambat dan membuat hatinya sakit.

••

"Pecundang." Ucap Louis saat melihat Leon yang baru turun.

Leon yang mendengarnya pun tidak mengerti, apakah daddy nya itu berbicara padanya atau orang lain? Tapi, disini hanya ada mereka berdua saja.

"Are you talking to me, dad?" Tanya Leon.

"Hm, kau pikir aku berbicara pada siapa? Sedangkan disini yang seorang pecundang hanya kau saja."

"Apa maksudmu? Kenapa kau menyebutku seorang pecundang?" Guratan emosi sudah tercetak di raut wajah Leon, dia tidak terima disebut pecundang oleh sang daddy!

Cih.

"Kau memang tidak mengerti atau pura-pura tidak mngerti? Rafa, kau membuatnya sedih! Aku tanya, apa kau sudah bilang padanya jika kau mencintainya haa?! Ku yakin belum. Gara-gara kau, Rafa selalu dibuat bingung dengan sikapmu yang selalu manis padanya. Tapi kau tidak pernah memberikan hubungan apapun! Kau bilang kau mencintainya! Tapi kenapa sampai detik ini kau belum memberitaunya dan malah seenak jidatnya saja memberikan sikap manis sialanmu itu! Itu adalah sifat seorang pecundang. Aku tidak pernah mengajarkan mu untuk menjadi seorang pecundang, Leon." Ucap Louis dengan amarah, salah besar jika berpikir bahwa Louis tidak tau apapun tentang mereka berdua. Karena Louis selalu mengamati semuanya dengan baik.

Leon mematung mendengar perkataan daddy nya. Leon serasa di sambar fakta yang membuatnya diam seribu bahasa, apa yang dia lakukan selama ini? Kenapa dia jadi pria pecundang seperti yang daddy nya katakan? Itu bukan lah diri Leon.

"Kau benar, dadd. Tidak seharusnya aku bersikap seperti seorang pecundang."

"Baguslah jika kau sudah sadar diri, tapi dimana letak otakmu saat sebelum kau sadar haa? Memalukan. Aku tidak mau tau, kau harus segera mengatakan perasaanmu pada Rafa. Jika kau masih belum mengatakannya, aku akan membawa Rafa pergi jauh dari hidupmu. Aku memberimu waktu satu hari."

Kemudian Louis pergi dari hadapan Leon yang diam saja, sepertinya jika dia tidak bertindak maka Leon akan tetap dengan pemikiran pecundangnya itu. Louis tidak mau jika Rafa berfikir jika dia hanya diberikan harapan palsu oleh Leon, karena jujur saja Louis sudah sangat menerima Rafa dan menyayanginya sebagai anak.

Sehingga Louis akan marah saat melihat Rafa yang selalu murung, apalagi itu karena ulah dari anaknya sendiri.

Maaf karena ketua baru up, ketua sedang sakit. Terimakasih~







Mine Forever [BoysLove] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang