Keesokan harinya.
Kemarin, Chenle sangat sangat merasakan bahagia. Sampai sampai ingin pindah sekolah saja. Mark dan Jisung pamit pulang di sore harinya, karena mereka juga harus sekolah.
Kebahagiaan selalu terasa lebih singkat ya ternyata.
Chenle berjalan lesu di koridor.
"Si maling mangga kenapa tuh?"
"Kulit nya pucat banget cok, mirip mayat"
"Mayat berjalan"
Cih! Siapa yang tidak panas ketika dikatain mirip mayat? Jelas jelas dia itu masih bernafas, kok malah di miripin sama mayat? Otaknya dangkal banget sih.
Tapi, Chenle juga tidak akan mengelak akan kulit nya yang semakin pucat. Tadi dia gak sarapan, entah mengapa perutnya terasa sakit mulai dari kemarin.
Akibat di tendang kali ya?
Pemuda itupun duduk di mejanya. Mengeluarkan novel dan membaca nya. Aman sejenak sebelum.
BRAK!
Gebrakan meja terdengar dan di susul oleh olengnya si meja akibat di tendang.
"Ikut gue!" Seru Haechan menarik lengan Chenle. "Ayoo elah, sebelum upacara ini!"
Mau tak mau, Chenle pun ikut. Dia gak ada tenaga buat ngelawan.
"Woi, Chan. Mo di bawa kemana tu b*ti?" Tanya Jeno.
"Belakang sekolah" balas Haechan dan terus menarik Chenle.
Jaemin dan Renjun pun mengernyit heran.
"Mang ngapain tu anak bawa Chenle kesana?"
"Ga tau, mungkin mo ngelampiasin kekesalan nya kali" balas Renjun acuh.
Mereka bertiga masuk ke dalam kelas. Gak mau ikutan tuh. Males. Pas jam istirahat bae.
Di belakang sekolah, tubuh Chenle di hempas hingga membentur dinding.
"Akh!"
Haechan menarik kerah baju nya. "Lo kemarin liat gue kan, kenapa Lo gak nyamperin pas gue manggil!?"
Chenle tersenyum tipis saat melihat tingkah konyol jisung dan mark. Disebelah nya ada Yuta yang sibuk mengambil gambar.
"Pstt!"
Chenle menolehkan kepalanya.
"Chenle, woi b*ti, sini!"
Chenle tau. Chenle liat. Dia Haechan. Tapi buat apa juga dia nurut?
BUGH!
"Lo mulai berani sekarang!" Desis Haechan marah.
Tubuh Chenle oleng dan berakhir jatuh menimpa pot bunga yang sudah hancur. Membuat beberapa bagian yang tajam menusuk pinggangnya.
"Mood gue makin buruk ngeliat wajah Lo!" Haechan kembali menarik tubuh Chenle. "Sekarang, kasi gue uang saku Lo"
Chenle sedikit meringis. "T-tapi---"
"Gak ada tapi tapian! Kalo gak mau mati, mending turutin suruhan gue!"
Dengan terpaksa pun Chenle mengeluarkan uang sakunya. Dengan cepat tangan Haechan mengambil nya. Matanya tak sengaja melihat bahwa Chenle kembali memisahkan uang sepuluh ribu.
"Ck elah, pelit lo" Haechan pun merampas nya.
"Chenle t-tadi gak sarapan, kak" lirih Chenle sambil meremat kuat kuat ujung baju seragam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'✓Pleace, Stop [Chenle]
Fanfiction[Prequel dari cerita '✓Who's He [Nct Dream] Tapi kalo masi mo main tebak tebakan, langsung aja ke cerita '✓Who's He [Nct Dream] baru setelah nya ke cerita ini. . . . . . . "kenapa? padahal aku gak punya salah apa apa" "kenapa aku diperlakukan seper...