~Aku masih disini antara rasa lelah dan ragu demi perasaan yang belum bertemu~
(Reva)
.
."Kan gue bilang juga apa!" ketus Geby.
"ya tapi gue kan mau liat Angkasa doang by" saut Reva tak mau kalah.
"dasar bucin" cibir Geby.
kedua gadis itu sedang berdiri di lapangan sambil satu tangan hormat dengan tiang bendera.
ya, sudah bisa di tebak bahwa Reva dan Geby di hukum oleh Bu Ani salah satu guru bagian keamanan yang paling Killer di SMA nya. ia sama sekali tidak menyangka bahwa Bu Ani lah yang mengajar di kelas 11 IPS 3, dan yang paling memalukan lagi Reva terjatuh di hadapan semua murid 11 IPS 3 saat Bu Ani hendak membuka pintu.
"semoga Angkasa ga liat tadi ya by" ujar Reva sambil menahan terik sinar matahari yang mengenai wajahnya dengan tangan.
"ya liat lah, orang di depan mata dia" saut Geby dengan ketus Karena masih kesal dengan Reva. seharusnya Geby ke kantin makan dengan tenang tanpa harus berebut bangku dengan siswi lain. sia sia jika mereka izin ke Bu Mila tapi akhirnya seperti ini. memang niat buruk tidak akan berjalan mulus.
"by kapan si selesai panas banget" keluh Reva.
"tau ah, tu liat Bu Ani masih ngawasin kayanya mah Ampe istirahat" jawab Geby sambil bergidik ngeri melihat Bu Ani yang sedang duduk di pinggir lapangan sambil menatap ke arah Reva dan Geby.
tak berselang lama bel istirahat berbunyi nyaring menandakan waktu pelajaran di jeda, Reva tersenyum senang. Bu Ani menghampiri Reva dan Geby.
"sudah kalian istirahat, tapi saya peringati jangan di ulangi lagi mengintip ke kelas orang, apalagi sampe kalian bolos dari mata pelajaran kalian!!" tegas Bu Ani Reva dan Geby pun hanya mengangguk patuh, lalu Bu Ani bergegas pergi ke kantor guru.
"huft akhirnya" Geby menghela nafas lega.
"Lo si! awas aja ya Ampe bawa bawa gue ke singa lagi!" omel Geby.
"iya iya sorry ya Geby cantik" saut Reva sambil tersenyum manis yang membuat amarah Geby mereda.
"yaudah ke kantin yo haus gue" ajak Geby, kedua gadis itupun berjalan menuju kantin namun sebelum itu ia menelfon Sasya terlebih dahulu agar menyusulnya ke kantin.
🌻🌻🌻
gadis bernama Reva itu melihat Angkasa sedang duduk di salah satu tempat duduk dengan keempat temannya yang sedang menyantap makanannya, tak mau kehilangan kesempatan gadis itu tiba tiba berjalan ke arah Angkasa sambil membawa bakso dan es miliknya. sudah Geby cegah namun gadis itu memang keras kepala kalo soal urusan perasaan.
"wah Angkasa dalam bahaya" ujar Brian heboh, Brian merupakan teman satu tongkrongan Angkasa yang memiliki tingkat humor tinggi dan paling menyebalkan di antara teman teman Angkasa menurut Reva.
"apa sih lo kutu kambing" Reva menyahuti dengan sinis. lalu duduk di depan Angkasa.
"halo Angkasa" sapa Reva. seperti biasa Angkasa hanya diam memainkan Handphone miliknya tanpa berniat melirik ataupun membalas sapaan Reva.
Reva masih tersenyum sambil menatap Angkasa, namun ternyata sifat Angkasa tak berubah. gadis itupun memilih memakan makanannya sambil sesekali mengobrol dengan Devan yang merupakan satu teman Angkasa yang paling waras. dan sesekali juga melihat ke arah pria tampan yang berada di hadapannya.
"gue pergi" ujar Angkasa kepada teman temannya, lalu bangkit dari duduknya sambil memasang wajah datar tanpa melihat ke arah Reva.
"eh Angkasa mau kemana? makanannya belum habis!" panggil Reva, ia menatap roti sosis yang merupakan kesukaan Angkasa belum tersentuh oleh pria itu. namun Angkasa masih terus melangkah pergi tanpa menghiraukan Reva yang memanggilnya.
"uh kasihan uh kasihan aduh kasihan" Brian bernyanyi seolah menyindir Reva.
"bisa diem ga Lo!" ketus Reva sambil mencubit lengan Brian. yang membuat Brian meringis.
"gila tuh Angkasa, maen tinggal tinggal aja anak orang" ujar Dafa yang merupakan sepupu Angkasa.
"udah Rev tenang aja gue sebagai kembaran Angkasa bakal temenin lu" ujar Luis dengan wajahnya yang so tampan.
"stres" ujar Reva lalu pergi meninggalkan mejanya menuju meja Geby dan Sasya yang sudah memasang wajah seolah berkata. 'nah kan lo, apa gue bilang'.
"Sya emang kalo orang dingin tuh ga suka cewe ya" curhat Reva dengan muka melas.
"ga suka Lo kali" jawab Sasya yang berhasil merobek hati Reva. memang sahabat yang satunya itu jarang berkata tapi jika berkata sangatlah tajam. sementara Geby hanya tertawa meledek muka Reva yang cemberut.
"udah lah Rev nyerah aja, si Angkasa sampe kapan pun tetep kaya gitu, dari pada Lo sakit hati Mulu" ujar Geby mencoba menyadarkan Reva.
"siapa bilang gue sakit hati, gue pantang mundur sebelum janur kuning melengkung" saut Reva dengan bersemangat.
"Yee terserah lo deh kalo Lo nangis nangis nanti gue ga mau nolongin"
Sasya hanya menyimak ia malas jika membahas soal kebucinan Reva kepada Angkasa.
istirahat berjalan dengan perdebatan Reva dan Geby, sampai istirahat usai semua siswa siswi bergegas menuju kelasnya masing masing untuk mengikuti pelajaran berikutnya termasuk Reva serta dua sahabatnya.
🌻🌻🌻
"bye Rev" Sasya melambaikan tangan ke arah Reva karena ia sudah di jemput oleh ibunya, dan Geby pun sudah lebih dulu di jemput oleh ayahnya.
"hati hati sya" saut Reva.
Reva sangat iri kepada dua sahabat nya itu karena mereka masih ada kedua orang tua yang tidak sibuk.
ya Reva sudah lama di tinggal oleh sosok ayahnya sejak berusia 8 tahun, dan kini ibunya sedang sibuk dengan pekerjaannya agar dirinya dan Reva dapat hidup dengan nyaman, namun Ibunya tidak pernah ada waktu untuk sekedar menjemputnya.
gadis itu berdiri sendiri memandang sepatunya ia sudah hampir setengah jam menunggu angkutan umum yang lewat namun tak kunjung ada.
"Woy Reva!" seorang pria memanggil namanya membuat Reva menoleh, dan sudah ada Dafa di hadapannya.
"ngapain Lo? ayo bareng gua aja" ajak Dafa.
"ga mau ah, nanti Angkasa cemburu" ujar Reva, yang langsung mendapat kekehan dari Dafa.
"mana ada Angkasa cemburu, Lo mau nungguin Angkasa yang jemput Lo? Ampe kapan Rev Ampe ni hujan turun" ujar Dafa menatap langit yang mulai mendung.
tak ada pilihan lain karena hujan pun tampak sudah turun dikit demi dikit, di perjalanan Reva hanya diam memandang lalu lalang kendaraan di jalan.
"Lo ga di jemput emang?" tanya Dafa membuka percakapan.
"ngga" jawab Reva.
___________________
___________________________________Si Reva takot banget Angkasa cemburu, emang di Anggep? haha
Jangan lupa vote & comen Ygy🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Di ujung Harapan
Teen FictionRevana Lusiyana seorang gadis cantik yang biasa di sapa Reva gadis yang memiliki sifat ceria, humoris dan cerewet. Reva sangat sulit di luluhkan oleh siapa pun, ia terbilang gadis yang keras kepala dan sulit untuk menerima orang baru di dalam hidup...