Perkumpulan beberapa remaja yang dikumpulkan dalam sebuah pulau terpencil yang teknologinya maju akibat sebuah pesan yang memberitahukan jika mereka akan mendapatkan sejumlah hadiah besar sebanyak 100 Triliun hanya dengan mengikuti sebuah acara peng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••••••••••••••••••
Thanks for everything. Happy reading.
•••••••••••••••••••••••••
"Anjing gua pengen injek mukanya bangsat"
~•~•~•~•~•~•~•~•~
Semua peserta games mulai bubar dari lobby kapal menuju ke dalam kapal pesiar, mereka semua berjalan menuju ke jajaran kabin yang akan digunakan sebagai kamar mereka termasuk Chriz, Zeo dan Shane yang berjalan bertiga, mereka selalu bersama-sama kemana pun mereka pergi.
"Ambil kamar yang mana nih?." tanya Shane.
"Yang mana aja dah." ucap Chriz.
"Ini aja lah." ucap Zeo membuka gagang pintu kabin.
CKLEK!
Terlihatlah Kamar yang luas dengan jumlah 6 kasur yang ada disana. Chriz, Zeo dan Shane pun memasuki kamar tersebut dan duduk di atas kasur yang tersedia.
"Empuk banget cok." ucap Zeo gembira.
"Asli anjing, ga kaya di kosan hahahaha." tawa Chriz terdengar renyah.
"Hahaha gua juga di rumah ga kaya gini anjing." saut Shane yang juga menampilkan ekspresi gembira.
Tiba-tiba dari arah luar kamar ada 3 orang yang berdiri di ambang pintu menatap Chriz, Zeo dan Shane yang sedang duduk di kasur.
BRAK!!
Seorang gadis memukul pintu kamar dengan keras membuat Chriz, Zeo dan Shane seketika melirik ke arah 3 gadis itu. Para gadis yang ditatap pun hanya menampilkan wajah datarnya saja.
"Berisik anjing, norak banget sih!." kesal gadis yang sebelumnya bertubrukan dengan Chriz.
"Lu lagi lu lagi, ngapain sih anjing!." Kesal Chriz.
"Kita yang bakal pake kamar ini." ucap Marsha kepada Chriz.
Chriz, Zeo dan Shane yang mendengar penuturan Marsha pun seketika tertawa kencang.
"HAHAHA, apa-apaan sih anjing pake yang lain laahhh." tawa Chriz terdengar nyaring di telinga.
"Lu siapa seenak jidat gitu?." tanya Shane yang mulai berdiri dari duduknya.
Bukan Marsha yang maju menghadapi Shane tetapi temannya lah yang berjalan ke hadapan Shani.
"Gua Gracia, anak dari pengusaha ternama!." tegas seorang gadis bernama Gracia yang merupakan teman dari Marsha.
"Lah??, pengusaha doang ga bikin gua gentar tai!!." ucap Shane tepat di depan wajah Gracia.
