Melanggar batasan

3 0 0
                                    


legenda pohon kehidupan yang melambangkan hukum alam semesta bahwa kita semua terhubung bagaimana .saya suka hal seperti ini menemukan mereka seperti nebula yang berantakan bersinar terang di alam semesta yang gelap, saya harap Waktu itu tidak akan berhenti,meskipun keliatan bodoh tapi saya sudah memberikan semuanya kepada seseorang yang saya percayai,,bahkan diri saya sendiri. Apakah keputusan yang saya ambil itu benar? jawabannya semua Kembali ke alam semesta, alam semesta mengetahui segalanya, bahkan bintang-bintang bisa melihatmu kebodohanmu hanyalah akan menunjukan sisi keburukanmu, tapi tak apa semua itu pasti ditanggung Kembali, keputusan ada di tanganmu sekarang!!

Tetapi apakah keputusan itu benar-benar milikmu? Ataukah keputusan itu hanyalah bagian dari aliran besar hukum semesta yang tak kasat mata? Kadang aku berpikir, kita hanyalah debu yang melayang dalam arus takdir, mengikutinya tanpa pernah benar-benar tahu ke mana arahnya. Namun di sisi lain, aku juga percaya bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil, setiap kata yang kita ucapkan, setiap napas yang kita hirup, adalah cerminan dari kehendak semesta itu sendiri—sebuah kehendak yang menyatu dengan hati kita.

Dan di sanalah cinta masuk, membungkus segala sesuatu dengan kehangatan, tetapi juga dengan luka. Cinta, yang sering kita pikir sederhana, ternyata tidak pernah sesederhana itu. Aku memberikan segalanya untuk cinta, bahkan ketika aku tahu mungkin aku terlalu cepat, terlalu bodoh, terlalu berani melampaui batas yang seharusnya tidak kulewati. Aku menyerahkan diriku, pikiranku, bahkan rasa maluku, hanya untuk merasa lebih dekat dengan seseorang yang kupikir akan selamanya ada di sisiku.

Tapi apakah cinta yang sejati akan membuat kita melukai diri sendiri? Apakah cinta sejati adalah tentang menyerahkan segalanya tanpa sisa, bahkan hingga kehilangan kendali atas siapa diri kita? Pertanyaan ini terus berputar di benakku, seperti bayangan yang tak pernah hilang meski waktu terus berjalan. Aku tahu, aku telah melakukan sesuatu yang salah. Sesuatu yang kini terasa seperti beban di dadaku. Tetapi apakah rasa cinta yang tulus tidak layak untuk sebuah pengorbanan?

Malam-malam terasa lebih gelap saat aku mengingat apa yang telah kulakukan. Aku bertanya pada bintang-bintang, apakah mereka melihat kebodohanku? Apakah mereka tahu bahwa aku pernah melanggar batas hanya demi seseorang yang kucintai? Dan jika mereka tahu, apakah mereka akan menghakimiku, ataukah mereka akan bersinar lebih terang untuk mengingatkanku bahwa semua ini adalah bagian dari perjalanan?

Aku tidak tahu apakah cinta yang kulakukan itu benar, atau apakah aku hanya termakan oleh emosi sesaat. Tetapi satu hal yang aku tahu, aku tidak bisa memutar waktu. Aku tidak bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki apa yang telah terjadi. Namun, aku bisa belajar. Aku bisa menerima bahwa cinta tidak seharusnya menghancurkan, melainkan membangun. Dan aku tahu sekarang, cinta yang sejati tidak akan meminta kita menyerahkan bagian terbaik dari diri kita.

Meski rasa bersalah ini terus menghantuiku, aku ingin percaya bahwa aku masih bisa berubah. Bahwa meskipun aku telah melakukan kesalahan, semesta memberikan kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik. Aku ingin percaya bahwa cinta, dalam bentuknya yang paling murni, adalah tentang saling menjaga, bukan saling melukai.

Jadi, meskipun aku telah bodoh, meskipun aku telah jatuh, aku memilih untuk bangkit. Aku memilih untuk memaafkan diriku sendiri, karena aku tahu tidak ada gunanya terus terperangkap dalam penyesalan. Aku memilih untuk mencintai diriku lagi, untuk mencintai dengan cara yang lebih dewasa, lebih bijak, dan lebih menghormati batasan.

Semesta selalu punya caranya sendiri untuk mengajarkan kita arti cinta yang sebenarnya. Kadang, ia melakukannya melalui kebahagiaan, tetapi lebih sering, ia mengajarkannya melalui luka. Dan meski luka ini terasa berat, aku percaya suatu saat akan ada cahaya yang menembusnya, seperti sinar matahari yang menembus awan setelah hujan deras.

Cinta itu indah, meskipun kadang menyakitkan. Tapi aku tahu, cinta yang benar tidak akan membuatku kehilangan diriku lagi. Dan untuk itu, aku berjanji pada diriku sendiri: aku akan mencintai dengan hati yang lebih tulus, lebih penuh, tetapi juga lebih bijaksana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 2 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rahasia di balik kitaWhere stories live. Discover now