Malam harinya juga menjadi waktu yang pas untuk menikmati dan berkumpul bersama.Agenda malam ini adalah nonton bersama, bahkan Chanyeol sudah menyingkirkan meja yang ada di ruang tengah agar mereka bisa duduk di bawah.
Walaupun Wendy membatasi hanya sampai jam 9 malam karena kedua putra bungsunya sudah mulai sekolah besok senin.
Sedangkan yang lain sedikit santai karena kadang mereka berangkat kuliah agak siang.
"Ujung ujungnya pasti menikah tuh" gumam Haechan karena sudah terlalu hafal dengan alur seperti itu.
"Ngomong ngomong sambil nonton film nih ma, kok Chenle penasaran ya sama kisah papa dan mama waktu pertama kali bertemu" ujar Chenle.
"Iya juga ya, kayak di film itu gak sih mah" Haechan menatap mamanya.
Wendy dan Chanyeol hanya terkekeh pelan sembari terus mengusap rambut Renjun yang tiduran di tengah tengah mereka.
"Terlalu klasik kalau kayak di film itu, kalian tau kisah papa dan mama sedikit menantang" ujar Chanyeol sehingga kini semua anak anaknya tidak fokus nonton filmnya justru fokus terhadap dirinya.
"Ceritain dong pa" pinta Mark.
"Dulu, andaikan papa gak berkunjung ke kampung mama kalian untuk penelitian papa mungkin gak bisa ketemu sama wanita cantik yang tersembunyi di balik indahnya perkampungan itu, papa hanya dua Minggu di sana, mama kalian itu kuliahnya di LA, pas itu sedang liburan, dulu opa kalian masih ada, dan opa kalian itu orang yang paling di takutin di kampung itu, bisa di bilang paling di segani lah, singkat nya papa tuh langsung tertarik tapi ya gitu susah buat deketin karena yang di pegang opa kalian tuh tiap hari senapan, mantan tentara, gimana papa gak takut coba, tapi papa gak tau mama kalian tuh SMA nya di jakarta dan karena mama kalian itu punya jiwa bisnis sampai pas SMA mama kalian sudah merintis butik miliknya sendiri, berbekal hobi menggambar dan menekuni dunia desain, papa baru tau ketika sudah tunangan waktu itu, tapi papa harus nunggu lagi karena mama kalian masih ngambil S2 di London, papa berjuang dulu karena nenek kalian tidak suka papa menikah dengan orang kampung katanya tapi setelah tau silsilah keluarga mama kalian baru mau padahal kakek kalian awalnya sudah tidak perduli kalau nenek kalian gak setuju pertunangan tetap bakal di lanjut, dan lucunya saat di tanya ternyata mama kalian tuh masih belum mencintai papa, ya memang papa yang berusaha ngehubungin mama kalian dan langsung datang ke kampung padahal kondisinya mama kalian masih di luar negri, akhirnya papa mama ldran lagi, papa yang sudah mulai sibuk di perusahaan dan mama kalian yang menyelesaikan S2 dalam waktu dua tahun, lalu setelah perjalanan panjang papa gak menyerahkan begitu saja, akhirnya papa bisa menikah dengan mama kalian" ujar Chanyeol sedangkan semua anaknya malah terdiam menikmati cerita papanya.
"Cup cup tu pa" gumam Renjun membuat Chanyeol langsung menunduk.
"Apanya yang cup cup hm" Chanyeol dengan gemas mencubit pipi anaknya.
"Nicah pa, cup cup gitu" ujar Renjun.
Wendy sendiri langsung terbelalak kaget.
"Injun tau cup cup nikah dari mana nak, siapa yang ngajarin" gumam Wendy.
"Jun kut om ma, liyat cup cup" mereka semua berpikir maksud Renjun karena gak mungkin anaknya di ajak liat vidio begituan kan?
"Astaga aku baru ingat, Reno pernah ngajak Renjun buat nemenin dia ke acara pernikahan anak temannya, jangan bilang Reno lupa nutup mata Injun pas pengantin nya ciuman" gumam Wendy.
"Anak ku udah gak polos" ujar Chanyeol lirih.
"Lanjut dong pa" rengek Chenle.
"Apanya yang di lanjut udah sampai papa mama manikah lalu dua bulan kemudian mama kalian langsung hamil Mark hyung kalian tuh, padahal kita hanya pasrah sedikasihnya aja" gumam Chanyeol.
"Pa, ma, kalau nanti kita nikah gimana?" Mark menatap papa dan mamanya yang hanya tersenyum menanggapinya.
"Harapan mama ya, kalian tetap tinggal di sini, kan udah punya kamar satu satu biar rame, tapi balik lagi, papa mama juga udah menyiapkan rumah buat kalian nanti kalau emang kalian memilih tingga sendiri, kalian laki laki pasti tanggung jawab kalian lebih besar dalam urusan rumah tangga nanti" ujar Wendy tangannya terulur mengusap surai putra sulungnya.
"Jangan buru buru nikah ya, nikmatin aja main mainnya buat kenangan yang indah, nikah itu gak perlu buru buru yang penting siap, kalian juga masih terlalu mudah" ujar Wendy suasananya tiba tiba menjadi sedikit sendu.
"Mark juga, walaupun kamu anak sulung dan wajib memberikan contoh yang baik buat adik adik kamu, tapi jangan pernah merasa semua itu beban, nikmati masa santainya papa gak masalah, selama papa masih kuat, perusahaan tetap papa yang urus, kalau emang kamu mau terjun ke perusahaan sementara jadi asisten papa dulu, kamu nikmatin main main nya masa kuliah atau apapun itu" ujar Chanyeol.
"Bukan hanya Mark saja tapi kalian juga, lakukan apapun yang ingin kalian lakukan, papa mama akan tetap mendukung kalian" Chanyeol menatap semua anak anaknya yang sekarang sudah dewasa semua.
"Pa, kalau kita semua suatu saat nanti nikah, Renjun gimana, dia akan kesepian?" Ujar Jeno.
"Siapa bilang, kan ada mama papa, lagian mama yakin suatu saat kalau memang takdirnya pasti ada perempuan yang bisa menerima Renjun apa adanya, mama juga yakin Renjun akan dewasa dengan sendirinya nanti, sekarang pikirannya masih terjebak dan kita nikmatin waktu ini sama sama, mama belum rela Injun semakin pintar sekarang" gumam Wendy.
"Pa, ma, kalau dulu nenek gak marah mungkin sekarang Jisung sudah jadi idol kpop kali ya" ujar Jisung secara tiba-tiba.
"Mungkin tapi ada baiknya juga nenek marah, coba Jisung pikirin kalau dulu Jisung jadi traine KPop, jauh dari mama, sekolah juga terganggu kan? Dan Jisung akan kehilangan masa masa bermain, mama papa gak pernah larangkan? Justru mama papa selalu dukung hobi kalian semua tapi tetap saja sebagai orang tua mama dan papa tetap ingin yang terbaik terutama membuat kalian semua bahagia dan nyaman" ujar Wendy.
"Bangga deh bisa jadi anaknya papa sama mama" Haechan memeluk mamanya dari samping, membuat Wendy langsung mengusap surai putranya itu.
"Justru papa dan mama yang bangga, kalian udah tumbuh dewasa, selalu nurut, selalu membanggakan papa dan mama" ujar Chanyeol.
"Kita pa? Dari dulu yang selalu bawa medali ataupun piala cuma mark hyung sama Jeno tuh, Chenle pernah tapi medali karena tim basketnya menang sama Jisung waktu itu" ujar Jaemin membuat Chanyeol menggelengkan kepalanya.
"Semuanya sama, kalian semua sudah membuat papa mama bangga dengan cara kalian masing masing, bukan prestasi tapi bisa juga sikap kalian, semua itu tidak bisa di ukur dengan berapa banyak piala ataupun medali agar bisa membuat papa mama bangga, setiap anak itu mempunyai kekurangan dan kelebihan masing masing, emang pernah papa mama banding bandingin kalian?" Tanyanya membuat mereka semua menggelengkan kepalanya.
"Udah jam sembilan, udah waktunya tidur, terutama Chenle dan Jisung besok kalian sekolah kan, liat Injun udah tidur loh nyenyak banget" Wendy masih menepuk nepuk punggung Renjun yang kini memeluk papanya.
"Berasa di dongengin kayaknya" mark terkekeh pelan melihat bagaimana nyenyak nya adik itu tertidur.
Ayo jangan lupa vote sama komen oke
Besok siap siap sedikit tegang ya🤣🤣🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...