Losing

23 3 0
                                    

Belum sempat Drew menjelaskan apapun lagi lagi Irene mengacuhkannya, bahkan saat breakfast bersama dengan Papah dan Mamahnya juga si kecil Sarah,

Irene tak mau menatap Drew yang duduk di sampingnya sama sekali, dan hanya menjawab seperlunya saja pertanyaan Papahnya,

" Kenapa ngga bilang kalau mau pulang kesini? " tanya si Papah,

" Iya diluar prediksi Pah, cuma mau ambil barangku yang ketinggalan aja. "

" Nanti biar Drew yang anter Irene Pah. " kata Drew,

" Ngga usah. Aku sama temenku. "

" Iya sama Drew aja. Kasian temen kamu jauh jauh kesini nanti malah kelamaan dijalan bolak balik, kantor Drew juga searah sama kampus kamu. " ucap Mamah Irene,

" Tenang aja ngga bakal diturunin dijalan kok, takut banget ya. " ucap Drew lalu satu tangannya turun mengusap paha Irene,

Gadis itu reflek langsung berdiri dan terlihat kaget, ingin ia berteriak tapi nanti Papah dan Mamahnya curiga,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis itu reflek langsung berdiri dan terlihat kaget, ingin ia berteriak tapi nanti Papah dan Mamahnya curiga,

" Aku berangkat sekarang. " ucap Irene,

" Tunggu. " sahut Drew langsung mengekor dibelakangnya,

Saat Irene berjalan, Drew sudah mengendari mclaren merahnya dan mengikuti Irene yang berjalan disisinya,

" Come on get in. " ucap Drew,

" Mending gue jalan kaki. "

" Kenapa si ngeyel banget. " seru Drew,

Pria itu langsung menghentikan mobilnya dan meraih tubuh Irene untuk di gendong dan dibawa masuk ke dalam mobil,

" Pemaksaan anjir. "

" Hey, aku tuh mau ngomong serius. "

" Apa? "

" Aku minta maaf soal semalam, maaf kalau aku bener bener kelewatan, aku ngga tau gimana caranya ngungkapin ke kamu, kamu tau waktu pertama kali kita ketemu di hotel, dan kamu pakai baju dress hitam zara, sepatu ysl, dan bawa tas coach, aku udah speechles. Kamu lihat kan ekspreski wajahku waktu itu. "

Sedetail itu Drew memperhatikannya, saat pertama kali bertemu, Irene sedikit luluh mendengarnya, jika di ingat ingat lagi memang Drew menatapnya cukup lama tapi ia tak tahu kalau Drew sudah jatuh untuknya pada saat itu,

" Sebagian dari diriku lega karena kamu adikku dan aku bisa sering ketemu sama kamu, tapi sebagian lagi juga kecewa kenapa orangtua kita menikah, itu yang buat aku kesal waktu itu. " jelas Drew,

" Ya nyatanya begini, kita ngga bisa lebih, dan lagian aku udah punya pacar. "

" What? Who? Mamah kamu bilang kamu ngga punya pacar. "

" Ada. Jacob namanya, dia juga captain lacrose di kampusku. " jelas Irene,

" Ohh is he good to you? "

Crazy In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang