Lavinia duduk di ruang kerjanya dengan tangan yang gemetar, surat undangan yang baru saja ia tulis tergenggam erat di tangannya. la telah memutuskan untuk melakukannya sendiri, tanpa campur tangan Alistair.
Jika Cassandra memiliki keberanian untuk melakukan semua ini, maka Lavinia pun harus cukup berani untuk menghadapi wanita itu secara langsung. Dengan cepat, ia memanggil salah satu pelayan terpercaya untuk mengantarkan surat itu secara rahasia.
Beberapa hari kemudian, Cassandra tiba di Ravenswood Manor dengan senyum penuh kepura-puraan. Wanita itu mengenakan gaun mencolok berwarna merah darah, bibirnya melengkung seperti seorang ratu yang baru saja memenangkan pertempuran. Lavinia menyambutnya dengan sopan, meski ada bara amarah yang membakar di matanya.
"Duchess Lavinia," kata Cassandra dengan suara manis namun dingin. "Betapa mengejutkan menerima undangan darimu. Aku hampir tidak percaya kau cukup berani untuk memanggilku ke sini."
Lavinia memaksakan senyum kecil, lalu mempersilakan Cassandra masuk ke ruang tamu yang telah ia siapkan. Begitu pintu tertutup, sopan santun pun hilang. Lavinia langsung menatap tajam wanita itu.
Lavinia berdiri tegak di tengah ruangan, menatap Cassandra dengan tatapan penuh tekad yang dingin. Wanita itu memulai pembicaraan tanpa basa-basi, langsung menghujani Cassandra dengan pertanyaan tajam yang menusuk.
“Aku tahu apa yang kau lakukan pada Christopher,” kata Lavinia dengan suara rendah, tapi tegas. “Dan aku tahu alasanmu. Kau ingin menghancurkanku, bukan? Tapi aku ingin tahu, mengapa? Apa salahku padamu?”
Cassandra menatap Lavinia dengan senyum sinis, namun kali ini, ada sedikit keraguan di matanya. “Kau sangat naif, Lavinia,” ujarnya dengan nada mengejek. “Aku tidak suka kau ada di sisi Alistair. Aku sudah cukup jelas, bukan? Kau tidak pantas berada di tempat ini, di sisi seorang pria seperti dia.”
Ekspresinya Cassandra menunjukan wajah penuh penghinaan. "Aku ingin kau hancur, Lavinia. Aku ingin melihatmu kehilangan segalanya, terutama orang yang kau cintai. Christopher hanyalah alat untuk melukai hatimu."
Lavinia mengepalkan tangannya, menahan emosi yang hampir meledak. "Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku, Cassandra?"
Cassandra menatapnya tajam, matanya berkilat penuh kebencian. "Apa yang aku inginkan? Aku ingin kau pergi. Aku tidak suka kau ada di sisi Alistair. Kau tidak pantas berada di sini. Kau hanya penghalang."
Kemudian, Cassandra tertawa kecil, penuh ejekan. "Sejujurnya, aku sempat senang ketika mendengar kau kabur dari Ravenswood Manor beberapa bulan lalu. Aku pikir semuanya akan berjalan sesuai rencana. Tapi, sayangnya, Alistair terlalu keras kepala. Dia melakukan segalanya agar kau kembali, bahkan sampai menggunakan ramuan cinta agar kau melupakan semua ingatan kecuali dia."
Lavinia menyipitkan matanya. “Aku tidak peduli dengan apa yang terjadi antara kau dan Alistair, atau apa hubungan gelap kalian dulu. Itu tidak ada hubungannya denganku.” Ia mengangkat dagunya dengan tegas. “Lagipula, aku tahu kebenarannya, Cassandra. Aku tahu tentang ramuan cinta yang diberikan Alistair kepadaku.”
Kata-kata itu membuat Cassandra terpaku sejenak. Wajahnya berubah, menunjukkan keterkejutan yang tidak bisa ia sembunyikan. “Ramuan cinta?” gumam Cassandra, matanya membelalak. “Jadi... kau sudah tahu?”
Lavinia tersenyum tipis, namun tidak ada kehangatan di sana. “Tentu saja aku tahu. Aku sudah mengetahui permainan kotor itu. Tapi tahukah kau? Aku tidak mencintai Alistair. Semua yang dia lakukan, semua rencana liciknya, tidak akan pernah mengubah perasaanku.”
Ia berhenti sejenak, menatap Cassandra dengan tajam. “Aku mencintai Christopher. Aku mencintainya karena dia adalah pria yang baik, pria yang tidak pernah memanfaatkan atau memanipulasi orang lain untuk keuntungannya sendiri. Kau tidak akan pernah mengerti itu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duchess's Deception (END)
RomanceSaat Lavinia terbangun, perasaan aneh menyelimuti dirinya. Tubuhnya terasa berbeda, dan lingkungan di sekitarnya terasa asing. Dia membuka matanya dan melihat ruangan dengan perabotan mewah, penuh dengan dekorasi antik. Kepala Lavinia terasa berat...