Halangan

297 54 3
                                    

" Rasya " ujar naura ia langsung mendekap tubuh pria yang di hadapan nya itu tanpa memberi rakha mengumpulkan nyawanya yang baru saja siuman. Sedangkan ketiga saudara lainnya hanya terkekeh melihat keduanya.

" Rakha " protes rakha saat naura memanggil nya dengan sebutan rasya, bukan apa rakha hanya tak nyaman.

Naura melepas pelukan tersebut memandang rakha khawatir " maaf kha? Kamu gapapa kan ? Tadi kamu pingsan aku khawatir banget kha! " ujar naura seraya meneliti semua ada yang di diri rakha.

Rakha menggeleng pelan lalu mengusap lembut rambut naura yang di depannya
" aku gapapa nau, aku baik baik aja. kamu jangan khawatir " ujarnya lembut.

Deheman keras seseorang membuat keduanya terkejut, pasalnya deheman itu seperti meledek mereka berdua.

" Ekhem! Ada yang aku-kamu ni selepas pulang kesini " gibran tertawa kecil setelah mengucapkan itu.

" Cie cieee naura pawang nya udah pulang ya pantesan tadinya gak sedetik pun memalingkan pandangan nya " adara mengadu ke rakha yang tersenyum ke arah ketiganya.

" Ekhem, ekhem romantis banget sieee " ledek irsyad mendapat tatapan tajam dari naura.

Sedangkan keempatnya nya tertawa saat mendapati ekpreasiasi irsyad yang ketakutan karna mendapat tatapan tajam dari naura.

***

" Naura " sapaan seorang memecahkan keheningan antara keduanya iaitu naura dan rasya.

Mereka berdua sekarang berada di taman yang biasanya mereka kunjungi, karna rakha rindu akan mereka bermain. Ketiga saudaranya yang peka tidak ingin merusak suasana antara keduanya untuk berduaan.

Naura menoleh ke hadapan orang yang memanggil tadi " eh rie? Kenapa lo ada disini? " tanya naura.

Arie mendapati tempat kosong yang disamping naura langsung duduk disana
" Ya nyamperin lo lah " jawab arie seraya tersenyum.

Sedangkan rakha yang duduk di sebelah naura mendengus kesal melihat antaraksi antara keduanya . Naura menyadari itu tapi kali ini dia akan balas dendam ke rakha saat rakha juga tadi mengerjainya.

" Oooh gitu ya, eh rie beliin gue es krim itu dong? Gue pengen " ujar naura dibalas anggukan oleh arie. Arie melenggang pergi meninggalkan keduanya.

Melihat itu rakha menggeser tubuhnya hingga berjarak dengan naura. Naura mengerutkan keningnya ada apa dengannya? Kok malah ngambek? Pertanyaan di dalam benaknya.

" Kha? Ngapain geser kesana " tanya nya kepada rakha.

" Gapapa " jawab rakha singkat.

Naura yang gemes mendekati rakha lalu mencubit kedua pipinya yang sudah mulai menggemuk " ihh kok malah ngambek kamu siee "

Rakha memalingkan wajahnya " tau "

" Rakhaaa hei? Denger aku, aku tu cuman ngerjain kamu siapa suruh tadi kamu ngerjain aku! Ya aku kerjain balik " ujar naura mendapat tatapan tajam dari rakha.

" Hmm "

Naura yang kesal mengeplak lengan rakha dengan keras membuat sang empu meringis. Sedangkan naura ia menghampiri Arie yang sedang memesan es krim untuk nya.

Rakha menggeleng kepalanya pelan ketika merasakan pusing, rencananya kali ini seperti nya gagal karna penyakit nya kambuh lagi.

Rakha memang sudah tak mengidap penyakit leukimia namun penyakit nya sekarang adalah epilepsi membuatnya tidak bebas melakukan hal yang berat atau ringan. Rakha menyesal ketika ayah kandung nya menyuruhnya untuk kemoterapi untuk kesembuhannya. Nyatanya rakha memang tak sembuh sembuh karna penyakit yang sudah tiada kini ada lagi.

" Maaf nau gue harus pergi " batinnya menghubungi seseorang lalu memejamkan matanya saat sudah berada di ruang khusus taman. Karna taman ini sudah ia beli.

*****

" Khaaa tadi aku beli es krim ini dimakan du- ...

" Rakha! Kha? Kamu dimana sieee " teriak naura saat tak mendapati rakha disana.

" Kha? Kamu pergi tanpa pamit! "

Sedangkan disisi lain...

" Astaga kha kha! " seseorang menggeleng kepala saat melihat atasannya yang sudah ia anggap adiknya yang terbaring lemah dengan infus di punggung tangannya.

" Dap thanks sekarang lo boleh pulang deh " usir rakha saat orang di samping nya ini menceramahinya sudah 2 jam lebih.

" Malah ngusir lo! Gue disini mau rawat lo dulu! " ketus adap.

Khadafy yang sering disebut adap ia adalah bawahannya dari rakha, adap adalah seorang yang sering membantunya.

" Iya iya , jangan ngoceh terus deh gue pusing liat lo " ujar rakha.

" Yaelah pasalnya lo tuh! Bikin gue khawatir mulu eh kha kan tadi pagi udah gue bilang jangan kerja berat berat atau ringan nah jadinya gini kan! Coba aja lo denger apa yang gue bilang pasti gak akan terjadi juga kan. Rakhaa gue udah anggep lo seperti adik gue sendiri lo sekarang adalah tanggungjawab gue bukan lagi seperti atasan atau bawahan " ujar adap panjang lebar.

" Iya dap, thanks udah nasihat gue. Gue janji akan gak kerja berat berat lagi kan sekarang juga lo yang ngurus perusahaan gue " balas rakha seraya terkekeh pelan.

" Hm, eh btw naura nya lo gimana tuh belum dilamar? "

***

" Rakha hilang "

" Apa!? "

" Rakha hilang "

" Kenapa bisa nau? " ujar gibran.

Naura menggeleng pelan " gue gak tau "























Bersambung........

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIARY RASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang