Sendirian

2 1 0
                                    

~Tidak ada yang peduli Kamu saja belum tentu aku dapatkan, jadi untuk sekarang Aku hanya punya aku~
(Reva)
.
.

Reva setelah pulang sekolah tadi gadis itu hanya mengurung diri di kamar karena ia pun tidak memiliki teman mengobrol di rumahnya, ibunya belum pulang sedari pagi dan kini sudah pukul delapan malam.

Gadis itu memang merupakan anak ke dua dari dua bersaudara Reva memiliki satu Kaka laki laki yang bekerja di luar kota, jarang sekali ia dan kaka nya bertemu paling setahun tiga kali, yang pasti ia adalah anak bungsu yang kata orang selalu di manja padahal Reva selalu di ajarkan mandiri sejak kecil dan tak boleh bergantung pada siapapun.

Reva memang lah gadis yang ceria dari luar tapi saat gadis itu sendiri ia tampak murung dan kesepian, bukan karena Reva lebay tetapi dari dulu Reva selalu menyembunyikan perasaannya agar orang lain melihat dia gadis yang baik baik saja. padahal, Tidak.

Gadis itu merasa bosan karena sedari tadi hanya menonton tv di kamar saja, ia memilih keluar rumah menikmati angin malam yang berhembus sambil menunggu kedatangan Lusi yang merupakan ibunya.

Tring

saat sedang asik melamun di bangku teras Reva mendapat notifikasi dari grup sahabatnya yang terdiri dari ia, Sasya dan Geby.

Girl Tobrut


Geby:

woy Lo pada udh pada tidur belom?!

Sasya:
Blm

Geby:
gue punya info penting guys

Sasya:
apa?

Anda:
Apaaaaa

Geby:
Ye bagian gosip aja cepet Lo pada.

Geby:
gue denger denger besok ada murid baru, di 11 IPS 3 cewe cantik katanya, api masih cantikan gue si hihi.

Anda:
seriuss Lo!! demi apa!! OMG semoga Angkasa ga tertarik...

Geby:
Angkasa Mulu Lo, tapi menurut gue si Angkasa ga bakal tertarik, Ama yang body nya semok yg godain juga tu orang tetep kaya patung. dieeeemm aja.

Anda:
Semoga ngga deh

Sasya:
Angkasa Mulu mau muntah gue-_-

...

Reva menutup aplikasi pesannya gadis itu menghela nafas lelah, belum juga mendapatkan hati Angkasa tapi ia sudah merasa takut tersaingi.

"Lo harus lebih keras lagi Reva, semangat!!" ujar Reva menggebu gebu.

"apa yang semangat?" tiba tiba Lusi datang sambil turun dari motornya dan melepas helmnya.

"eh bunda ko udah pulang" Reva menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia sampai tak sadar jika Lusi sudah datang, Reva menghampiri Lusi dan menyalami tangan bundanya.

"gapapa ko" ujar Reva.

"yaudah, udah makan?" tanya Lusi.

Senja Di ujung HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang