BAB 8: Berbahaya? Siapa?

72 14 16
                                    

__••__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__••__

Sebuah rumah kelihatan suram. Entah itu karena pohon-pohon tinggi di sekitarnya atau memang aura rumah ini yang tidak bagus. Kalau orang datang berkunjung pasti mengira rumah ini sudah lama ditinggalkan atau kosong. Tidak ada sampah memang,hanya beberapa benda gak berguna terkumpul di pojok rumah. Lalu ada ayunan yang terbuat dari akar tanaman beringin tua. Ada sebuah bangku dengan tiang lampu di sebelahnya.

Pokoknya kalau pertama datang pasti agak-agak ngeri sama suasana rumah ini. Kata orang rumah cerminan kepribadian dari yang tinggal di sana. Jadi,siapa pemilik rumah misterius ini? Kita lihat!

Seorang cowok membuka pagar lalu memasukkan mobilnya ke halaman. Cowok itu gak asing buat kita. Dia adalah Fuma,Wakil Ketua BEM.
Setelah memarkir mobilnya dengan benar,dia segera masuk ke rumahnya. Oh iya..dia tinggal sendiri ngomong-ngomong. Sampai sekarang masih pada gak tahu dimana orang tua Fuma. Apa masih ada atau udah gak? Apa tinggal di Luar kota atau bahkan diluar negeri. Bahkan K yang partner dalam hal organisasi aja gak tahu. Emang agak-agak misterius ini orang.

Langkah lebarnya menaiki tangga dan akhirnya masuk ke kamarnya. Gak! Dia gak ada niat buat ngerendahin diri. Dia justru membuka walk in closet nya. Lalu membuka lagi sebuah slot rahasia dan... bibirnya tersenyum saat melihat banyak sekali foto-foto tertempel di tempat rahasia tersebut.

Foto siapa? Yup! Foto Ej dari pas awal masuk OSPEK hari pertama. Tangannya mengambil salah satu foto. Tersenyum lalu mengecup seseorang dalam foto tersebut.

"Lo punya gue."

Ej terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah. Heeseung yang baru aja selesai mandi,kaget karena Ej tiba-tiba bangun dan duduk. Iya, jadi setelah pulang kuliah Heeseung pengen Ej nginep di rumahnya. Ya udah setelah minta izin,Ej beneran nginep di rumahnya. Tadinya Yuma mau ikut,tapi gak jadi karena mendadak ada perlu.

"Ju! Kenapa?"tanya Heeseung. Harusnya gak usah tanya Heeseung tahu kalau Sepupunya pasti habis mimpi lagi.

"Lo sih,Ju. Kebiasaan banget. Kalau mau Maghrib malah tidur. Mimpinya jadi aneh-aneh kan? Minum air putih dulu,"omel Heeseung sambil mengulurkan segelas air putih.

Setelah menghabiskan setengah gelas,Ej baru tenang.

"Mimpi apa Lo? Sama lagi?"

Ej menggeleng.

"Bukan. Gue tuh kayak lagi di sebuah kamar yang suasananya gelap. Gue lihat ada cowok berdiri ngebelakangin gue. Dia buka lemari pakaian gitu. Ternyata ada tempat rahasianya. Pas dibuka banyak banget foto gue dan..ada satu fotonya Nicholas. Lo tahu gak apa yang cowok itu lakukan?"

Heeseung geleng-geleng.

"Dia tancepin pisau ke fotonya Nicholas dan itu keluar darahnya. Banyak banget! Sampai kayak nyiprat ke muka gue."

Heeseung merangkul pundak Ej.

"Lo lihat wajahnya gak?" Tanya Heeseung.

"Gak. Dia noleh ke gue,tapi mukanya blur. Cuma gue yakin dia senyum terus ketawa gitu,tapi gak ada suaranya,"jawab EJ.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reset Your FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang