Mang Ujang menatap ke arah sumber suara, dilihatnya pak Aron yang sedang terpukau dengan tubuh Sita.
“Om, gak usah ikut-ikut ih.” Sita beranjak dari sana, dia hendak berdiri, namun tangan Aron segera mendekap tubuh Sita.
“Om juga mau ngerasain tubuh kamu, Sita. Lagian Om juga kan adik dari papa kamu.”
Sita memutar bola matanya malas. “Tapi kan Om suka cowok.”
“Asal bicara ya kamu. Om masih normal, dasar ponakan nakal.” Aron menampar kedua s*s* Sita.
Hembusan angin malam ditemani dengan cahaya yang remang-remang membuat Sita mendekap tubuhnya sendiri, namun tentunya hal itu tak dibiarkan oleh kedua pria dewasa yang sedari tadi berada di sisinya.
Mang Ujang menggeret tubuh Sita untuk bersembunyi di balik pohon, kini dia menyuruh Sita untuk merebahkan dirinya.
“Saya nanti aja setelah pak Aron.”
“Cih! Pinter kamu ini menempatkan diri.”
Aron menatap tubuh Sita yang terbaring di rerumputan, warna kulit Sita begitu kontras dengan sekitarnya. Aron menindih tubuh Sita, mengecup hangat rahang ponakannya.
Nampak ragu, Aron menghentikan bibirnya di atas bibir Sita.
“Euhhh,” lenguh Sita kala Aron mulai menggerakkan bibirnya untuk melumat Sita.
Kedua tangan Aron merambat ke s*s* Sita, meremasnya perlahan dengan penuh kehati-hatian.
“Shhhhh,” desis Sita saat Aron menggigit bibirnya.
Aron menurunkan ciumannya, kini bibir Aron sudah berada di pucuk sada Sita.
Ctak!
“Ah!” Tubuh Sita melengkung dengan kepala yang mendongak ke atas, kedua matanya nanar saat Aron menggigit put*ngnya.
Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy
Yang beli melalui email ada di profil, bayarnya pakai shopay, gopay sama ovo. Untuk pembelian banyak ada potongan harga, berlaku di semua cerita. Wajib follow akun Instagram : Vmpuss agar kalau akun wattpad ini ilang masih dapet pemberitahuan.