"Seokjin-ssi dimana ini di letakan?" seseorang mendekati Seokjin bertanya mengenai properti yang di bawanya.
"Di sana, dekat panggung saja," ucap Seokjin, menunjuk satu titik untuk barang itu di letakan,
Seokjin membuka catatan pribadinya, mengecek beberapa hal yang belum dan sudah dia persiapkan.
"Mamihh!!!" seorang anak kecil berlari dari arah pintu masuk hall tempatnya sekarang berada.
Yunjin berlari mengejarnya dengan tergesa,
"Haii nak," Seokjin tersenyum lebar.
"Dia tidak mau di rumah dan ingin menyusulmu," Yunjin sudah terlihat kerepotan mengikuti segala tingkahnya. Yang jelas tidak pernah bisa diam selama kemari.
Jean memeluk Seokjin seolah mereka sudah berpisah bertahun-tahun lamanya.
Seokjin memiliki beberapa pekerjaan di rumah sakit suaminya ini. Sebuah acara charity untuk penggalangan dana akan di gelar dan Seokjin membantunya mengurus sebagai perencana kegiatan rutin ini.
"Aku bosan mamih," Jean bersikap manja saat begini,
"Tapi kamu bisa main ke tempat yang kamu inginkan bersama bibi Yun," Seokjin sering melibatkan sahabat-sahabatnya untuk menjaga putra kesayangannya ini.
Jean mengeleng menolak, "Bibi jelek," cibir Jean,
"Kapan kalian rukunnya sih," Seokjin terkekeh,
Yunjin hanya memberengut,
"Pulanglah, biar Jean denganku di sini," Seokjin meminta Yunjin meninggalkan putranya bersamanya.
"Nanti dia akan rewel jika bosan," Yunjin sangsi,
Hafal sekali dengan peringaian Jean.
"Tidak aku akan di sini saja," Jean memeluk pinggang Seokjin,
"Sudah, thanks ya, eh bilang makasih dong ke bibi Yun,"
Mereka hanya saling tatap dengan sengit.
Entah kenapa, keduanya tidak bisa rukun padahal jika mengikuti karakter Seokjin, Jean harusnya sangat dekat dengan Yunjin. Tapi memang Yunjin kesabarannya setipis tisu saat menangani anak-anak.
Yunjinpun pamit pulang dan membiarkan Jean bersama ibunya.
"Mih, kakek bilang lusa akan mengajakku ke makam kakek buyut," kata Jean saat Seokjin duduk di salah satu kursi untuk tamu nantinya.
Ruangan pertemuan ini belum sepenuhnya siap. Kursi masih berantakan di sana sini, tapi Seokjin ingin memastikan semua sudah berjalan sesuai rencananya jadi dia mengawasi semua persiapannya.
Seokjin tersenyum,
"Ikutlah, kakek-kakekmu pasti merindukanmu Jean," Seokjin mengusap kepala Jean lembut,
KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby ( KookJin)
Любовные романыSeokjin menyukai teman-teman kuliahnya. Ini dunia yang di harapkannya, mengabaikan apa yang di sembunyikan di balik mereka. *Ini Jin GS ya* Enjoy gaes! #1 jings #1 kimseokjin