23

1.5K 198 6
                                    

Keesokan paginya, Cassandra terbangun dengan perasaan ganjil yang menyusup di antara sisa-sisa kehangatan selimut. Matanya masih berat, namun kesunyian di sekitar segera membuatnya sadar, tak ada siapa pun di sisinya. Ia menoleh, menatap tempat tidur di sebelahnya yang tampak begitu rapi, dingin, dan kosong—padahal, semalam ia begitu yakin ada pelukan hangat yang menyelimuti, memeluknya erat, membuatnya tertidur dengan hati yang terasa tenang.

Tangannya bergerak tanpa sadar, meraba sisi tempat tidur itu, mencari kehangatan yang ternyata sudah memudar. Hanya sisa-sisa kerutan di seprai yang menyimpan sedikit tanda bahwa seseorang pernah berada di sana, tapi bayangan itu seperti hantu yang meninggalkannya tanpa bekas. Sejenak, perasaan sepi merayap naik, perlahan memenuhi dadanya. Ruangan sunyi, hanya terdengar bisikan angin dari jendela yang terbuka sedikit, membuat tirai berkibar perlahan.

Cassandra terdiam, menatap langit-langit kamar, mencoba mencari arti dalam kesendirian yang tiba-tiba menyeruak.

Cassandra menoleh ke arah nakas, dan matanya tertuju pada sebuah handphone yang tampak begitu familiar. Itu handphone miliknya, handphone yang dulu ia gunakkan untuk menghubungi Leo ketika menginap di Mansion Costaricco.

Di samping handphone itu, Cassandra melihat sebuah amplop kecil yang tampak baru serta sebuah buku tebal berisi resep-resep kue. Rasa penasaran membuncah dalam dirinya, dan tanpa berpikir panjang, ia mengambil surat itu terlebih dahulu, membukanya dengan hati-hati.

Tulisan tangan Leo yang rapi dan lugas menghiasi halaman pertama. Dalam surat itu, Leo menuliskan bahwa ia akan pergi selama beberapa hari untuk menyelesaikan masalah penembakan Anastasia kemarin. Ia tidak ingin meninggalkan Cassandra sendirian tanpa persiapan, jadi Leo telah memastikan semua kebutuhan makanan tersedia di dapur untuk satu minggu ke depan. Tak lupa, Leo mengingatkan Cassandra untuk tak melewatkan makannya dan tak membuang-buang bahan makanan yang tersedia. Dalam surat itu, Leo juga mengatakan bahwa ia mengetahui tentang hobi Cassandra yaitu memanggang kue. Maka dari itu, Ia menyertakan buku resep dan berbagai bahan yang lengkap, berharap Cassandra dapat mengisi waktu dengan aktivitas yang ia sukai.

Cassandra mengembuskan napas panjang. Pandangannya jatuh pada buku resep di sebelahnya, yang penuh dengan resep-resep berbagai jenis kue, dari yang sederhana hingga yang rumit. Jemarinya menyentuh kertas yang halus, menelusuri tulisan tentang kue bolu coklat, muffin blueberry, hingga roti kayu manis. Leo sepertinya tahu bahwa membuat kue adalah caranya melarikan diri, meski hanya sesaat.

Berbicara tentang memanggang kue, Cassandra teringat akan alasannya mulai menyukai kegiatan itu. Ia ingat dengan jelas saat-saat indah ketika aroma manis kue-kue baru memanggang mengisi udara di rumah nenek Anastasia. Dahulu, ia kerap menghabiskan waktu bersama nenek dan Anastasia.

Setiap kali nenek Anastasia mempersiapkan bahan-bahan, mulai dari tepung hingga gula, mata Cassandra berbinar penuh antusias. Mereka akan bersama-sama mengaduk adonan, menghias kue, dan tertawa ketika kue yang mereka buat terkadang tidak sesuai harapan.

Nenek Anastasia adalah seorang pembuat kue handal, terkenal di kalangan penduduk sekitar karena kualitas kue-kue yang lezat. Bersama mereka, Cassandra belajar tidak hanya tentang teknik memanggang, tetapi juga tentang cinta yang dituangkan ke dalam setiap kue. Setelah kue-kue itu selesai, mereka akan menjualnya di toko milik Anastasia. Melihat pelanggan tersenyum dan menikmati hasil karya mereka memberi Cassandra kebahagiaan yang sulit diungkapkan.

Ketika masa sekolah berakhir dan Cassandra melanjutkan ke universitas, kecintaannya pada dunia baking tidak surut. Ia mulai bereksperimen dengan resep-resep baru, dari kue coklat hingga tart buah. Ia sering kali membawa hasil kreasinya ke kampus dan membagikannya kepada teman-temannya. Setiap kali melihat mereka menikmati kue buatannya, hati Cassandra dipenuhi kebanggaan dan kehangatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PrigionieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang