JieeNata 61

44 4 0
                                    


"Nata mau ketemu ibuk kan?".
" Itu ibuk nak..... Kita udah Sampek". Ucapnya sambil memperhatikan makam yang bertuliskan nama sang istri itu sambil menahan air matanya.

Nata yang awalnya tersenyum itu langsung terdiam ketika sang ayah mengatakan hal itu.

Nata langsung memandang makam itu, bukan!!!! Bukan makam sang nenek melainkan makam baru di samping makam neneknya.

Saat itu juga bunga yang dia bawa langsung jatuh ke Tanah berserta air mata yang langsung jatuh tanpa di minta.

Degggggg....... " Ibukk".

Bagai di tusuk dengan belati yang tak terlihat, Nata menahan sesak di dadanya. Tapi tidak bisa, rasa sakit ini terlalu sakit untuk hatinya.

Saat itu juga air matanya luruh di atas tanah makam sang ibu. Nata menggelengkan kepalanya. " Nggak!!!! Nggak mungkin!!!!".

" Ini bukan makam ibuk!!!! Ayah pasti boong kan?!!!".
" Ibuk masih di Singapura!! Ibuk masih hidup!!! Ayo kita kesana ayah!!!!". Ucap gadis itu yang membuat semua orang yang berada di sana tak kuasa menahan rasa sedihnya.

" Non... Ibuk sudah tenang di sana.... Sudah... Ikhlaskan saja non....". Ucap mbok Ratih pada anak majikan nya itu.

Nata masih menggeleng. " Nggak!!! Ini bukan makam ibuk!!! Ibuk masih hidup!!!.

" Talia.... Udah, iklasin Tante Tiwi ya, kasian Tante Tiwi kalok liat kamu sedih gini".

Nata masih tak mendengar ucapan orang di sekitar nya, hatinya masih tak menerima takdir ini. " Kenapa ibuk ninggalin aku? Kenapa ibuk tega liat aku sendirian disini?".

" Kamu nggak sendirian Nata,ada aku, ada Kaisar ada yang lainya, kamu nggak sendiri". Ucap Anggara yang merasakan kesedihan dari gadis itu.

Nata masih menangis sesenggukan, belum bisa menerima takdir tuhan ini, mengapa? Mengapa tuhan mengambil hal paling berharga di hidup nya? Mengapa?.

Dengan tangan yang bergetar, Nata memeluk nisan yang bertuliskan nama sang ibu itu.

" Kenapa ibuk ninggalin Nata?, kenapa ibuk harus donorin ginjal ibuk ke orang jahat itu?".  Ucapnya parau

" Nata, kamu lupa dengan janji kamu nak?". Ucap sang ayah.

Nata mendongak. " Mereka jahat ayah!!!! Mereka jahat!!!! Mereka ambil ibuk dari aku!!!!, aku nggak terima!!!!!, mereka orang jahat!!!!".

Andra mendekati putri nya, duduk sambil mengelus Surai hitam milik Nata yang masih memeluk nisan sang ibu. " Kamu lupa dengan janji mu?, nak...Kamu nggak mau ibuk nambah sedih kan?, sudah ... Ikhlaskan, dan maafkan mereka ".

Nata masih menggeleng, sungguh, semua ini sangat berat untuk Nata, dia masih tak menyangka bahwa ibunya sudah pergi untuk selama-lamanya.

" Tuhan... Kenapa ibuk? Kenapa harus ibuk yang tuhan ambil? Kenapa nggak sekalian aku aja!!!".

" Nata!!!". Andra langsung memeluk sang putri ketika Nata mengatakan hal itu. " Sudah ... Iklasin aja, ibuk sudah tenang di sana".

" Nggak ayah!!!! Kenapa ayah nyembunyiin dari aku? Bahkan kematian ibuk?". Nata menggeleng " kenapa ayah selalu nyembunyiin semuanya dari Nata? , ayah nggak sayang sama aku?, ayah jahat!!!".

Andra semakin mengeratkan pelukannya ketika Nata memberontak. " Maafkan ayah ini semua demi kebaikan kamu".

Nata terkejut ketika Andra melonggarkan pelukannya dan tiba-tiba badan nya jatuh di tubuhnya. " Ayah... Ayah kenapa?". Ucap nya sambil menahan tubuh sang ayah yang tiba-tiba pingsan.

Kaisar langsung mendekati Andra. " Om.. om Andra..".

" Kayak nya om Andra kecapekan, ayo Bahwa kerumah sakit". Ucap Anggara

JIEENATA [ END ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang